01 : berisik

45 4 0
                                    

HAPPY READING YALL 🌷

Raraa baru pulang sekolah, Raraa telah menginjak kelas 10 dan ini hari pertama sekolah nya di SMA. Ia lelah karna jam pelajaran terakhir adalah pelajaran jasmani.
Disaat Raraa baru membuka pintu rumah, ia lihat bahwa kakaknya tengah baring di atas sofa dengan sepatu yang belum di buka dan tas yang belum terlepas. Raraa menghela nafas dan lansung membangun sang kakak.

"Kak, ganti baju dulu ih jangan jadi orang mageran. Ganti baju setelah itu minum obat"
Raraa mengguncang kan badan kakaknya.

Sunoo yang tertidur dengan nyenyak pun terbangun karna badan nya terasa berguncang dengan cepat. "Ahh iya iya, maaf ketiduran" ucap sang kakak dengan suara yang serak. Sunoo ketiduran karna ia merasa sangat pusing sejak di sekolah, kepalanya terasa pusing seperti habis putar putaran 7 keliling.

Sunoo dan Raraa pun pergi ke kamar masing masing. Walaupun Rara harus membantu untuk mengantarkan kakaknya ke kamar, karna sunoo merasa sangat pusing sehingga susah untuk berdiri maupun berjalan.

-------- • --------


Raraa, sunoo dan ayah ibunya telah berkumpul di meja makan untuk makan malam. Tak ada perbincangan, hanya suara sendok yang berisik. Tak lama kemudian ayah buka suara "masakan apa ini? Terlalu asin." Protes ayah kepada masakan ibu dengan berdecak kesal.

"Jika kau tak menyukai makanan ini, kau bisa pergi makan keluar dengan wanita lain."
Jawab ibu santai, karna apa yang diucapkan oleh ibu memang benar. Ayah nya selalu selingkuh di belakang ibu. Emosi ayah seketika naik
"APA MAKSUD KAU?! SOPAN KAH KAU BEGITU KEPADA SUAMI KAU SENDIRI?!" bentak ayah dengan suara sangat keras.

"HAHA, SOPAN? SEDANGKAN KAU SAJA TIDAK SOPAN MENGEJEK MASAKAN ISTRI SENDIRI. SUAMI MACAM APA KAU INI? BRENGSEK" jawab ibu dengan suara yang lebih kencang.

Raraa dan Sunoo hanya bisa menyimak walau hati nya sangat muak.
"Atau aku dan raraa saja yang makan diluar, kalian berisik." Jawab sunoo final.
Raraa, ayah dan ibu terdiam, dan sunoo lansung menarik tangan Raraa untuk pergi dari meja makan dan siap siap pergi ke restoran.

"Kak, apa ibu tidak marah dengan soal ini?" Ucap Raraa dengan perasaan cemas.
"Tidak apa apa, lagian kamu mau makan sambil menonton pertengkaran orang tua kita? Pastinya tidak kan? Setelah ke restoran kita ke taman sebentar, disana lebih tenang"
Jelas sunoo sambil tersenyum manis.
Raraa pun mengangguk sebagai jawaban dan pergi ke kamar untuk lansung mengganti baju.

"Raa, udah belum? Kakak tunggu di teras. Jangan lupa gunakan jaket, nanti kamu sakit hanya karna angin malam" tutur Sunoo.
"Iya kak, bentar lagi udah siap."

Setelah bersiap siap Raraa dan Sunoo pun lansung pergi ke restoran dengan menggunakan motor.
Tak lebih 20 menit mereka pun telah datang ke restoran yang mereka tujui.

Mereka juga telah pesan tempat duduk dan disaat mereka sedang sibuk dengan ponsel sendiri, Raraa membuka suara.
"Kak, besok hari Minggu." Ucap Raraa seperti sebuah kode.
"Kakak tau, besok temenin kakak kontrol jam 2 siang. Dokter hee bilang dipagi hari ia ada urusan." Jawab Sunoo berkesan malas.

Hari minggu adalah dimana semua orang akan beristirahat cukup dan hari yang sangat bebas. Tetapi bagi Sunoo, minggu adalah hari yang paling membosankan karna jadwal kontrol nya adalah hari minggu.

10 menit kemudian, makanan yang ditunggu pun datang. Sunoo dan Raraa pun tersenyum karna makanan nya telah terlihat di depan mata.

Selesai makan, Sunoo tak lupa untuk membayar. Setelah itu mereka lansung pergi ke taman untuk rehat sejenak. Daripada mereka harus mendengar pertengkaran mulut tadi, lebih baik mereka duduk duduk di taman.

Saat di taman
"Raa, kalo penyakit kakak telah mencapai stadium akhir, apa boleh?" Tanya Sunoo.

Raraa terpaku dengan pertanyaan tersebut, raraa berfikir apa maksud kakaknya bertanya seperti itu.
"Kakak harus sehat, kakak harus bebas dari penyakit ganas itu. Kakak juga harus semangat! Raraa selalu ada di samping kakak. Percayalah." Jawab Raraa dengan tegas.

Sunoo tersenyum miris, dan seketika tertawa kecil
"Hahaha, oke kakak akan sembuh, Kakak harus sembuh. Kakak juga akan selalu ada disamping mu, raa. Kakak janji."
Raraa tersenyum dengan jawaban kakaknya.
"Janji ya kak yaa hihihi" ucap Raraa.
"Kakak juga tak boleh merahasiakan ini terus, ayah ibu harus tau kak." Tutur Raraa dengan memohon.

DEG

Sunoo terkejut, iya takut jika orangtua nya tau akan penyakit nya. Tetapi apa yang di katakan Raraa ada benarnya juga.
Sunoo harus apa?

"Kak? Kenapa malah melamun? Yang aku ucapkan salah ya kak?" Tanya Raraa karna menyadari kakaknya termenung.
"Eh? Ehehe, ngga ko ra. Cuma kakak tidak tau cara memberi taunya." Jawab sunoo ragu.

"Oke, kakak akan mencoba memberitahu nya. Tapi tidak sekarang, kakak masih mau merahasiakan nya." Jelasnya.
"Oke kak, sekarang kita pulang yok? Dingin."
Tanya Raraa kedinginan.

Sunoo lansung memeluk adik nya dengan erat.
"Masih dingin?" Tanya sunoo
Raraa terdiam karna hangat pelukan kakaknya dan hatinya berdebar.

"Jantungmu berdetak kencang, ada apa?"
Tanya nya kembali.
"Eh e-enggak kok, masa iya sii" jawab Raraa panik dan menghindari pelukan kakaknya.

Sunoo melihat Raraa gemes, lalu Sunoo mengacak acak rambut Raraa dengan pelan.
Raraa sangat suka di perlakukan seperti ini oleh kakaknya, rasanya ia ingin di perlakukan seperti ini selamanya.
Bagi Raraa, Sunoo atau biasa disebut kakaknya adalah obat terbaik nya. Karna Sunoo ia dapat melupakan semua masalah yang ia alami atau yang ia tangisi.

"Kak, ayo pulang? Aku takut ibu marah sama kita" bujuk Raraa.
"Gass ngueng" jawab sunoo dengan candaan.

"Gass ngueng" jawab sunoo dengan candaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kasian ges HAHAHAHAHAH/just kidding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kasian ges HAHAHAHAHAH
/just kidding

maaf kayanya ini singkat banget :(
tapi semoga kalian suka yaa ehehehe.

annyeong 👋👋
hope to see u in the next story🌷🌷

GONE | KIM SUNOO (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang