Pagi hari yang cerah, terdapat empat orang gadis cantik yang masih terlelap di atas kasur. mereka tidur sangat nyenyak sampai tidak sadar bahwa alarm sudah berbunyi sejak tadi. Di tambah lagi dengan adanya suara ketukan pintu dan teriakan seorang gadis dari balik pintu.
Tok tok tok
"VANIA, AMORA, ALEXA, ALISSYA BANGUN!!" Teriak Vanya- kakak dari Vania.
Terusik dengan teriakan sang kakak, akhirnya Vania pun bangun dan BERTERIAK.
"IYA INI UDAH BANGUN."
"Yaudah, cepetan siap-siap bangunin teman-temannya. Sarapan udah siap, kakak berangkat duluan ya." Ucap Vanya.
Ceklek. Pintu dibuka oleh Vania dan tampak Vanya berdiri si depan pintu dengan gamis yang senada dengan hijab nya.
"Iya, kakak hati-hati." Ucap Vania sambil menyalami kakak nya.
"Pintu nanti jangan lupa di kunci, ayah sampai malam katanya."
"Iyaa kakak, bawel banget si. Udah sana!" Usir nya.
"Yaudah, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Vania kembali menutup pintu kamarnya, ternyata sahabat nya itu sudah bangun.
"Mandi sama cepetan, hari ini ngak ada yang boleh telat, pakaian harus lengkap. Karena hari ini ada pemeriksaan, siapa yang ketahuan ngak berpakaian lengkap gw ngak bakalan segan-segan buat ngehukum Lo semua. Paham!" Ucap Vania.
"Iya buk ketos." Ucap para sahabat serentak.
Tanpa berkata-kata lagi, mereka langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.
"Duduk dulu, Sarapan." Ucap Vania.
"Ngak usah lah, kita makan roti aja." Kata Amora.
"Yaudah yuk berangkat." Ucap Vania.
Mereka ber empat pun segera memasuki mobil dan berangkat ke sekolah. Sampainya di sekolah Vania langsung meletakkan tasnya ke dalam kelas dan kembali ke gerbang untuk melakukan tugas nya, sedangkan teman-teman nya itu langsung pergi ke kantin setelah meletakkan tas mereka.
"Van, kita ke kantin ya mau makan hehe. Semangat!!" Ucap Alissya.
"Iya, gw duluan." Jawab Vania sambil memakai jas kebanggaan nya.
Huh, dasar teman-teman nya itu, padahal tadi sudah di suruh sarapan di rumah Vania tidak mau, dasar.
Gerbang sekolah
"Pagi kak." Ucap seorang gadis yang Vania rasa adalah adik kelasnya.
"Pagi." Jawab Vania dengan senyum ramah nya.
"Yaudah kita ke kelas ya kak."
Merasa ada yang kurang dari pakaian adik kelasnya ini Vania langsung tersadar bahwa gadis itu tidak memakai dasi.
"Eh tunggu, dasi kamu mana?" Tanya Vania.
"Oh dasi aku ada di dalam tas kak." Jawab adik kelas itu.
"Kesamping Dulu ya pake dasinya." Ucap Vania.
"T-tapi aku nya gak bisa pakai dasi kak." Jawab adik kelas itu gugup.
"Oh ngak bisa, ya udah sini Kakak bantu."
Saat sedang memakaikan dasi adik kelas tadi, telinga Vania menangkap bahwa akan ada motor yang mendekat ke arah nya. Vania berbalik dan melihat pak satpam menghentikan para pemuda itu.
"Stop!! stop dulu kalian harus di cek kerapian nya." Ucap pak satpam sambil mencari keberadaan Vania.
"NENG VANIA." Teriak pak satpam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen FictionVania Clarissa. Seorang gadis cantik yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Bandung Independen School. Vania bisa di sebut orang yang lembut, sopan, dan ramah kepada semua orang. Vania tidak suka dengan hal yang tidak rapi, Vania suka akan kerapian...