Kringgg...kring...
Bel tanda pulang pun akhirnya berbunyi.
Ting!
Sebuah handphone berbunyi, ternyata itu adalah handphone milik Alexa. Saat Alexa membuka dan membaca pesan yang di kirim seseorang itu. Entah kenapa Alexa jadi sangat senang sekali wajahnya.
"Kenapa xa?" Tanya Vania.
"Ah, oh ini cowok gw kirim pesan katanya sebelum pulang ke kantin dulu ajak kalian juga katanya." Jawab Alexa.
"Hah ngapain tu orang pada ngajakin kita ke kantin." Tanya Vania lagi.
"Gak tau, yaudah lah ayok." Ajak Alexa, sambil menggandeng tangan Amora. Amora yang di tarik tangan nya pun hanya diam.
Kantin
Sampainya mereka di kantin mata mereka mengelilingi seisi kantin tersebut mencari dimana keberadaan Alvin dan teman-teman nya itu.
"SAYANG." Teriak Alvin.
Mendengar teriakan Alvin, Alexa langsung menarik tangan Amora untuk berjalan ke arah kekasihnya itu. Alissya yang melihat Amora di tarik Alexa pun ikut menarik Vania untuk mengikuti Alexa.
Agak ribet, tapi ya gitu deh gays."Sini." Ucap Alvin dengan tangan nya yang menepuk kursi di sampingnya. Alexa langsung duduk di samping Alvin dan berbicara kepada teman-teman nya.
"Udah, duduk nya kayak istirahat pertama tadi aja."
Semua teman-teman Alexa langsung duduk dengan posisi yang tadi, tapi tidak dengan Vania. Vania rasanya sangat malas untuk duduk disamping es kutub yang menyebalkan itu."Lo kalau ngak mau duduk silahkan pergi dari sini." Ucap Elvino. Vania yang mendengar itu pun langsung melototkan matanya ke arah Elvino.
"Apa Lo liat-liat gw, naksir Lo?" Tanya Elvino. Wah, Elvino ini orang nya agak narsis juga ya gays.
"Dih pede amat lu ekor kuda." Jawab Vania.
"Apa Lo bilang!!" Tanya Elvino ngotot.
"Lo budak apa gimana? Udah sekencang itu gw bilang Masi aja kagak kedengaran dasar telinga kuali." Ucap Vania lagi.
Elvino yang mendengar hal tersebut dari mulut Vania pun sontak berdiri.
"LO-"
Baru saja Elvino menentang perkataan Vania, Bara langsung memotong perkataan Elvino.
"Udah lah El, di itu cewek jangan kepancing emosi." Ucap Bara.
"Trus kalau gw cewek kenapa? Takut Lo." Ucap Vania.
Elvino yang merasa di tantang pun tidak terima. Ia langsung menarik pergelangan tangan Vania sambil mengatakan.
"Lo, ikut gw." Ucap Elvino.
Melihat Vania di bawa oleh Elvino, sontak teman-teman Vania kaget. Bahkan sampai ingin mengikuti mereka, namun langkah mereka berhenti karena mendengar perkataan yang di ucapkan Raja.
"Udah ngak usah di kejar, teman Lo ngak bakalan kenapa-kenapa."
"Tapi, emang Lo bisa jamin kalau teman gw baik-baik aja?" Tanya Amora.
"Iya gw jamin, udah lo duduk aja."
***
"Aww, lo apa-apaan si vino, lepasin gw." Ucap Vania, sambil melepaskan genggaman Elvino.
Tanpa mendengarkan perkataan Vania, Elvino malah semakin menguatkan genggaman nya di tangan Vania.
"Elvino sakit!!" Ucap Vania sambil menahan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Teen FictionVania Clarissa. Seorang gadis cantik yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Bandung Independen School. Vania bisa di sebut orang yang lembut, sopan, dan ramah kepada semua orang. Vania tidak suka dengan hal yang tidak rapi, Vania suka akan kerapian...