7. Musim semi

79 11 2
                                    

"Berhenti mengikutiku secara diam-diam."

Langkah yang tadinya seperti seorang penguntit, kini kian memelan dan berubah jadi langkah yang didesak untuk segera berhenti karena ketahuan. Dohyun berdiri dengan canggung ketika gadis di depannya memutar tubuh menghadap ke arahnya. Sedangkan gadis di depannya mengangkat alis sebelah kanan seperti mempertanyakan maksud pria itu mengikuti dirinya secara diam-diam.

"Apa ada yang ingin kau katakan?" Sohyun membuka percakapan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan pria di hadapannya tidak kunjung bersuara untuk menjelaskan maksud dan tujuannya.

Seperti penguntit yang sudah tertangkap basah, Dohyun melirik ke arah lain untuk mencari alasan agar Sohyun tidak mencurigai dirinya. "Aku tidak sedang mengikutimu. Kau ternyata sosok yang terlalu percaya diri, Nona Darcy." Dalih Dohyun menatap Sohyun penuh senyuman jahil.

Sohyun menatap pria dihadapannya dengan jenuh. Ia sangat yakin pria itu sedang mengikutinya secara diam-diam. Jika bukan sedang mengikutinya, lalu kenapa langkah pria itu sungguh pelan dan seperti orang yang takut ketahuan?

Sekali lagi netranya menatap pria itu, menatap penuh seksama bermaksud mencari kebohongan dari kedua netra coklat pria bermarga Lee. Namun, seperti aktor yang pandai menutupi segala perasaannya, Sohyun hanya melihat tatapan jahil begitupun juga senyuman manis pria itu yang tidak kalah jahil. Jangan lupakan lesung pipinya yang akan muncul ketika senyumnya mengembang indah. Tidak bisa dipungkiri bahwa senyum yang dimiliki oleh pria itu memang tampak indah jika diperhatikan terus.

"Kalau begitu, berjalanlah di depanku, supaya aku yakin kau tidak sedang mengikutiku bagaikan seorang penguntit mengincar mangsa dari kejahatannya." Sohyun menengadahkan kedua tangannya bermaksud mempersilahkan.

Dohyun masih mempertahankan senyumnya. Kebetulan lorong yang mereka lewati tergolong sepi dari keramaian pasien atau petugas medis yang berlalu-lalang. Kebetulan lainnya masih banyak waktu untuk istirahat yang dimanfaatkan para petugas medis untuk menikmati waktu luang mereka, termasuk oleh Dohyun maupun Sohyun. Waktu seakan memihak mereka untuk bisa berada di situasi serta kondisi hanya berdua saja.

"Jika bisa berjalan bersama, kenapa aku harus berjalan terlebih dahulu di depanmu?" Tanya Dohyun sambil berusaha menekan jantungnya yang berdebar lebih kencang melebihi batas normal.

"Mungkin langkah dan tujuan kita berbeda," ucap Sohyun berusaha menolak dengan halus, bermaksud tidak melukai perasaan Dohyun. Setidaknya ia berlaku lebih lembut bukan ketus seperti sebelum-sebelumnya.

"Benarkah?"

"Ya. Memangnya kau akan pergi ke mana?" Tanya Sohyun memastikan bahwa tujuan pria itu tidaklah sama dengan tujuannya sekarang.

"Lebih baik kita mengatakannya secara bersamaan. Kau setuju?" Usul Dohyun penuh semangat. Ketika sedang seperti ini ia tidak terlihat bagaikan seorang dokter anak, melainkan anak-anak.

"Terlalu kekanak-kanakan," ejek Sohyun melipat kedua tangan didepan dada.

Pria beriris mata coklat itu tersenyum semakin lebar. "Benarkah? Aku hanya mengusulkan sebuah ide supaya kau tidak mencurigaiku."

"Baiklah, mari katakan secara bersamaan dalam hitungan ketiga. Satu .... dua ... tiga... kedai jjajangmyeon."

"Kedai jjajangmyeon." seru keduanya bersamaan. Mendengar itu langsung saja senyum Dohyun merekah. Berbanding terbalik dengan Sohyun yang mendengkus sekaligus membuang tatapan ke arah lain.

"Mau pergi bersama?" tawar Dohyun menatap penuh kehangatan pada Sohyun yang masih membuang tatapan ke arah kanan.

Gadis itu tak kunjung menjawab, melainkan masih mempertahankan posisinya yang memalingkan wajah seperti enggan melihat pria di hadapannya. Padahal pria itu terus saja menatapnya dengan sorot matahari pagi yang begitu hangat dan senyum menyejukkan seperti saat musim semi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What's The End for Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang