UKS

361 17 0
                                    

"Vel, heh, Bangun! Ga mau istirahat lo?" Keysa mencoba membangunkan Velyn yang tertidur selama jam pelajaran berlangsung.

"Velyyyyynnnn! Kebo banget anjir!" Kesal Tata mengguncangkan tubuh Velyn sekuat tenaga.

"Enghh! Duluan aja, ga laper" Respon Velyn tanpa membuka matanya.

"Ada Valen di samping lo!" Bisik Tata pelan di telinga Velyn.

Velyn sempat menoleh ke arah kiri dan benar saja, di sana masih ada Valen yang sedang bermain ponsel.

"Ck. Bodo lah, ngantuk gua, pusing" Velyn menolehkan kembali kepalanya dan melanjutkan tidurnya yang terganggu.

Melihat hal itu, Tata dan Keysa memilih beranjak dari kelas menuju kantin, membiarkan sepasang kekasih itu di dalam kelas.

"Ga makan?" Velyn menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Valen.

Valen tak merespon dan memilih beranjak keluar kelas meninggalkan Velyn sendirian dalam tidurnya.

Setelah beberapa menit, Valen kembali dengan membawa kantong kresek dan menaruhnya di atas meja Velyn.

"Makan dulu! Lo punya Mag"

Namun tak ada respon sama sekali dari Velyn.

"Velyn!" Valen menepikan rambut yang menutupi wajah Velyn yang sedang tertidur pulas.

"Aku ga mau disini, hiks"

Apa ini? Velyn tiba tiba menangis? Ada apa? Dia sedang mengigau?

"A-aku mau ketemu sama papa hiks, a-aku kangen mama"

Bulir bening meluncur begitu saja dari mata Velyn yang tengah tertutup.

"Vel? Bangun!" Valen menepuk lembut pipi Velyn.

"Aku ga mau disini, hiks"

"Velyn! Bangun"

"Aku mau ketemu mama papa, hiks"

"Vel tenang, ada gue disini, buka mata lo!" Panik Valen sambil terus menepuk pipi Velyn.

"Tolong bawa aku pergi, aku ga mau disini, hiks"

"Bangun Lyn! Kita pergi dari sini, Oke?. Tapi buka mata lo dulu"

Tak ada pilihan lain, Velyn harus dibawa ke UKS.
Dengan sigap, Valen langsung menggendong tubuh Velyn menuju UKS dan selama perjalanan Velyn masih terus mengigau dan mengatakan hal yang sama.
'Aku ga mau disini'

Setelah sampai di UKS, Velyn langsung di tangani oleh beberapa petugas PMR dan satu orang dokter sekolah.

"Velyn demam tinggi" Ucap Irene selaku dokter sekolah.

"Demam? Badan dia dingin gitu dokter bilang demam?" Ucap Valen dengan nada keheranan.

"Iya Val, demam Velyn terlalu tinggi sampai panasnya masuk kedalam. Itu yang membuat Velyn terus mengigau dan satu lagi, kalau tadi Velyn telat di tanganin, kemungkinan besar Velyn akan mengalami Step. Kejang kejang gitulah" Jelas Irene sambil mengemasi barang barang yang ia gunakan untuk menangani Velyn tadi.

"Trus sekarang kondisinya gimana? Apa perlu saya bawa ke rumah sakit?"

"Untuk saat ini ga perlu, Ntar kalau udah sadar kasih makan sama satu lagi, jangan banyak gerak dulu, takut nanti pusing"

"Yaudah, makasih Bu"

"Hmm, Ibu pergi dulu, jagain Velyn"

Sepeninggalan Irene, Valen pun ikut beranjak keluar dari UKS menuju kantin untuk membeli makanan yang bisa Velyn konsumsi saat sudah sadar.

DIA VELYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang