A

2.2K 480 72
                                    

votmennya jangan ditinggal😤

Menelungkupkan wajahnya dimeja, ia merasa bosan sekarang. Ingin kekantin tapi sialnya uang cashnya kemalingan pas dijalan, mau make kartu tapi gak bisa.

Memang nasib beruntung tak juga menghampiri (Name) saat ini. (Name) mengeluh, "ah sialan banget pake acara kemalingan segala!" Kesalnya.

Tiba-Tiba,

"(NAAAAAAMEEEEEEEE)!" Teriakan seorang gadis membuat (Name) terkejut dan segera mengalihkan atensinya ke sumber suara,

"kenapa sih?" Kesal (Name) ternyata yang memanggilnya adalah Arina a.k.a Arin.

"Dicariin cowok lo noh!" Ucap Arin sembari tersenyum penuh arti, "minimal pj beb." Lanjut Arin.

"Idih amit-amit modelan dia jadi cowok gue!" (Name) memasang raut yang siap untuk muntah sekarang.

"Haduh tertolak ke 23 kali ini." Bachira menepuk kepalanya pusing.

Arin tertawa lalu memberikan semangat kepada 'calon' temannya ini.

Bachira: gapapa lah udah dikasih lampu ijo ama temennya😎🤙🏻

"(Name), ke kantin yuk!" Ajak Bachira dengan senyuman yang dibuat semenggemaskan mungkin.

"Malas."

Arin menyenggol bahu (Name), "sama calon jangan nolak." bisiknya.

"OGAH AMIT-AMIT!"

"Amit-amit sekarang gapapa, nanti juga jadi imut-imut." Ucap Bachira pede yang membuat (Name) mendelik kesal.

"Sana ah (Name) ikut! Gue tau lo belum makan, kan? Ya secara tadi lo bilang kemalingan, otomatis duit cash lo gaada." Arin tersenyum mengejek melihat temannya terdiam.

"(Name) kalo nanti ga makan bisa-bisa sakit, terus nilaimu turun, mau?" Ucap Bachira tiba-tiba, berharap gadis pujaannya ini mau.

"Ok fine. Tapi lo jangan seneng dulu ya! Gue terpaksa." Final (Name).

Bachira tersenyum lalu berkata dengan semangat, "OKAY!"

















Dikantin,

"(Name) mau makan apa?" Tanya Bachira sembari menatap mata [E/C] milik (Name).

"Makan lo." Balas (Name) ngawur.

Sontak perkataan (Name) membuat Bachira memerah malu, ia menutupi wajahnya dengan satu tangan.

"Eat me, babe.." Bachira berucap dengan muka yang sudah 100% memerah.

"NAJIS" Reflek (Name)

"Lah tadi kan kamu-"

"Udahlah, gue mau makan bakso, sana pesenin!" Ketus (Name), ia mendorong bahu Bachira.

Tanpa disadari, wajah (Name) pun merona tipis, ketika Bachira pergi untuk memesan, (Name) menutupi wajahnya dan berteriak di dalam hati, 'SIALAN TADI GUE BICARA APA SIH?!' (Name) yang kesal pun menoyor kepalanya sendiri.

"Kiw salting si mbak." Sapa seorang gadis membuat (Name) terkejut.

"Bajingan, diem lo Chel."

"Gara-gara cowo imut itu kan?" Michella menyeringai.

"A-Apasih? ngga." Elak (Name)

"Halah seorang Michella tuh gak bisa dibohongin." Bangganya.

"Udah mending lo diem atau gue toyor lo disini?"

"Serius noyor gue?" Tiba-tiba aura tak mengenakan terpancar.

'Mampus lupa gue!' Batin (Name) menangisi nasibnya.

"Hehehe! Maaf kanjeng!" (Name) cengengesan, lalu sungkem ke kanjeng Michel

Tiba-tiba, lelaki datang membawa nampan berisi dua mangkok bakso dan dua gelas esteh.

"Eh ada Michell!" Sapa Bachira

"Ekhm, yoi." Michella tiba-tiba mengerut kesal, "punya gue?"

Bachira gelagapan, ia tahu, Michella itu galak banget, makanya ia tidak akan pernah mau berurusan dengan teman gadis yang ia sukai ini.

"I-Ini buat Michell a-" Ucapan Bachira terpotong,

"Gak. Lo tetep disini Chi. Lo Chell, mesen  sendiri ya?" Potong (Name)

"Waduh waduh." Michella memasang wajah bertanya-tanya, lalu berkata, "ah iya gue paham, kalo udah jadi pj ye!" Michel tertawa, ia meninggalkan kedua orang berbeda gender disana.

"Bangsat." Umpat (Name).

"(Name) jangan toxic! Nanti mulutnya aku sumpel!" Ancam Bachira

"Biarin, emang gue takut?" Tantang (Name)

"Huh?"























"Kalo disumpel pake bibirku, emang gapapa?"

"..."

𝐊𝐀𝐖𝐀𝐈𝐈 𝐁𝐎𝐘! . B. MeguruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang