Pacar mantannya ini tebal muka dan pura-pura tidak mengerti apa perkataan Osean tapi Ocean tahu dari tatapan Selly— ulat bulu ini, dia dapat melihat tatapan memuja dan ingin mendapatkan Carlos.
Ocean sengaja mencium pipi Carlos di depan Ryan dan Selly, sengaja ingin membuat mereka kepanasan seperti cacing disiram air. Dia dibuang Rian yang seperti kerikil lalu mendapatkan Carlos seperti berlian, dia perlu membanggakannya kalau perlu dia akan memasang banner besar di depan rumah mereka agar semua orang tahu jika dia adalah istri dari Carlos.
"Silakan menikmati hidangan spesial dari kami," ucap Carlos menekan kata spesial.
"Selamat menempuh hidup baru semoga keluarga kalian mendapatkan kebahagiaan yang abadi," ucap Rian dengan tidak rela, mereka turun dari pelaminan.
Harusnya Rian yang menemani Osean melewati suka dan duka dalam bahtera rumah tangga tapi dia malah memiliki Selly.
Osean mengambil tisu dan menyeka bibirnya serta pipi Carlos, dia tersenyum canggung ke arah Carlos tapi dalam hati bangga juga karena suaminya bisa diajak bekerja sama.
Berjam-jam Carlos dan Ocean duduk berdiri duduk berdiri, menyambut para tamu yang jumlahnya tidak terkira. Carlos bisa menebak dari mana asal tamu-tamu yang tidak ada habisnya ini tentu saja dari para klien undangan Papah dan mamahnya, ditambah neneknya belum lagi teman-temannya, dia tidak menyangka ternyata luas juga relasi keluarganya ini.
Pipi Ocean sudah kaku karena terlalu banyak tersenyum, dia sampai lupa jika dirinya belum makan makanan berat.
Jam dua belas malam barulah suasana aula Hotel mulai sepi tubuh.Ocean ambruk karena tidak kuat lagi menopang tubuhnya
"Kamu cepat angkat istri kamu," suruh Vansa tegas.
Carlos sama lelahnya, kemudian ikut jatuh terduduk. Dia sangat lemas dan kelelahan.
"Lemah kali lah abang ini," komentar Calais berkacak pinggang.
"Mata lo buat! Gue sudah pergi ke Jepang di sana kurang tidur lalu menghadiri pesta pernikahan sendiri berjalan-jam. Lo pikir abangmu ini robot? Kaki gue bukan terbuat dari besi!" gerutu Carlos melepaskan jasnya.
"Bawa mereka ke kamar yang sudah disediakan," perintah Alfaraz.
Osean dibantu oleh ibunya dan Papanya dia sangat kelelahan sekali, dia melepas sepatu high heelsnya. Sampai di kamar yang sudah berubah menjadi kamar pengantin.
Ranjang yang bertabur bunga jangan lupa rangkaian bunga berbentuk angsa yang cantik. Osean duduk di sofa tak sempat menikmati pemandangan indah kamarnya.
"Ini makan malam kamu, kamu harus banyak makan supaya kuat menghadapi Carlos. Mama ingin anak-anak yang lucu dan menggemaskan."
"Lebih baik Papa dan Mama istirahat saja," usir Osean.
"Mama tunggu kabar baiknya."
Osean memejamkan mata, sekedar melepaskan gaun pun dia sangat malas. Tenaganya tersedot habis.
"Nyonya muda, saya Madam Wo pelayanan rumah, boleh saya masuk membawa beberapa pelayan?"
Dia menatap pintu, "Mau apa?"
"Membantu anda membersihkan diri," jawab Madam Wo.
"MASUK!"
Osean tidak peduli bentuk tubuhnya terlihat karena tangannya sudah tak kuat bergerak. Nyonya baru keluarga besar itu ketiduran saat Madam Wo membersihkan make up di wajah Osean.
"Hati-hati jangan sampai terbangun. Sepertinya Nyonya kelelahan," bisik Madam Wo.
"Tapi ini malam pertama mereka."
"Kata Nyonya besar utamakan kesehatan dan keselamatan dulu. Masih banyak malam yang bisa dilalui," ucap Madam Wo.
Mereka melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Carlos berada di taman hotel, dia sedang dipijit.
Vansa selalu mengerti apa kebutuhannya.
"Kamu gak marah kan Mama nikahkan?" tanya Vansa.
"Marah pun gak bisa mengubah waktu," jawab Carlos pasrah.
"Tapi harusnya Mama konsultasi dulu calon istrinya siapa."
"Mama udah kasih foto beserta dada dirinya ke kamu eh kamu gak banyak Protes bahkan langsung tanda-tangan," jelas Vansa ceria.
"Iya gitu? Kapan, Ma?" tanya Carlos.
"Waktu itu lo."
"Mama menggunakan cara Nenek dulu ya waktu jebak Calais pas nikah sama Zaro?"
Vansa tersenyum, "Tapi kamu itu sukarela."
"Carlos setuju karena itu dari Papan," decak Carlos.
"Udah gak papa tarimakeun we, hehe," ucap Vansa.
Kepalanya diusap lembut, seorang ibu memang bisa menenangkan anaknya.
"Mama gak akan nuntut kamu banyak, gak akan nuntut kamu buat buru-buru punya anak. Nikmati masa kalian berdua dulu, pergi ke banyak tempat yang di mau. Setelah ada rasa cinta dan kalian sama-sama mau memiliki anak. Gas aja jangan kasih kendor!" seru Vansa.
"Tapi Carlos belum mampu buka hati, Maaf Mama. Mama tahu sendiri hati Carlos buat siapa," jelas Carlos selalu menengaskan hatinya milik siapa.
Mereka memejamkan mata, kejadian itu sudah berlalu begitu lama tapi nama gadis itu belum bisa terhapus dari hati Carlos.
Vansa berdoa, semoga Osean bisa melewati batas yang dibuat oleh Carlos, menduduki tahta tertinggi di hati Carlos.
......
Gue juga gagal moveon sama dia:( apakah kalian juga sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mischievous Wife
Romansa"Carlos! Kamu mau nikah gak sih sebenernya? Mama capek lihat kamu sendiri terus!" "Aku mau ke Jepang ada kerjaan. Mama cari aja calon istrinya." Keputusan yang salah menyerahkan titah tersebut kepada Sang Mama tercinta. Kepulangannya dari Jepang men...