9

4.7K 447 5
                                    

Sudah hampir setengah jam dia duduk disini mencari sosok indah yang menjadi penghangat hatinya, walau dengan membayangkannya saja.

Namun sosok yang di cari tidak kunjung menunjukkan wujudnya, kemana dia? Begitulah sekarang pikirannya.

" Panggil menajer restoran ini ke sini" ucapnya pada pelayan restoran itu

"sebentar tuan , biar saya panggilkan " membungkuk sopan

" tuan memanggil saya?" Dia hanya menatap datar manajer itu

" dimana Pelayan yang menemaniku seminggu yang lalu ?"

"Maksud tu.... Ah renjun?"

"Iya, panggil kan dia aku ing..."

"Dia sudah tidak bekerja di sini lagi" potongnya.

" Bagaimana bisa?" Tanya dengan nada sedikit meninggi manajer itu tampak terkejut

"dia mengundurkan diri seminggu yang lalu, katanya sudah dapat pekerjaan yang gajinya lebih ting..."

Pria itu meninggalnya sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

"Sialan sia sia aku menunggu " ucapnya kesal dia mengambil handphonenya

" temui aku di tempat biasa aku ingin memberikan beberapa tugas untuk mu kau mengerti" ucapnya tegas

" baik tuan "

Bip

dia mulai melanjukan mobil mewahnya.

............

Mark kembali ingin meletakkan buket bunga. ya sudah hampir satu bulan sejak pertemuan mereka, menjadi sebuah kebiasaan baru untuk nya meletakkan buket bunga di depan rumah sicantik ini alias Huang Renjun.

Namun bukan sicantik yang keluar dari rumah itu, melainkan sosok lain yang Mark  baru ingat orang itu merupakan orang yang sama saat di club.

Apakah dia kekasih sicantik? Tidak suaminya? Tidak, tidak mungkin karena dari informasi yang dia dapatkan renjun itu masih berstatus lajang, Tidak mungkin juga Jake salah dalam memberikan informasi.

Mark mendekati pria itu " kenapa kau berada disini?"

Pria itu tampak terkejut karena kehadiran Mark yang tiba-tiba. Bukan hanya itu tapi dia juga terkejut begitu tau siapa yang menghampirinya

" tuan mark Jung" ucapnya pelan

mark memutar matanya malas ayolah dia sedang emosi melihat pria ini belum lagi sicantik yang tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Kenapa kau berada di rumah ini? Ini bukan rumah mu bukan?" Ujarnya mark

" ah saya hyunjin, saya ini rumah teman saya" ucapnya sopan kapan lagi bisa bertemu dengan pengusaha muda yang begitu sukses di luar negeri.

" Jadi untuk apa kau berada di sini ?"

" Ah barang saya tertinggal rumah ini jadi saya datang untuk mengambil nya" 

" lalu dimana temanmu itu"

"ah dia sudah pergi kemarin jad..."

" Kemana ?"

"Hah?"

Mark menghembuskan nafasnya pelan menghadapi orang di depannya ini

" kemana teman mu itu "

" ah itu dia mendapatkan pekerjaan di luar kota jadi di tidak berada di sini, tapi kenapa tuan bertanya  tentang dia, tuan mengenalnya?"

Mark meninggalkan hyunjin begitu saja dan kembali ke mobilnya

"kemana dia pergi"
























































...............

Jaemin memandang lesu berkas berkas berharga jutaan won didepannya. sungguh dirinya bukan, bukan hanya dirinya tapi Jeno juga, mereka benar benar tersiksa karena ulah renjun yang selalu menguji keimanan mereka.

Bagaimana tidak hampir setiap hari penampilan renjun benar benar menyiksa mereka bahkan sang pelaku tidak memperdulikan mereka.

Mereka benar benar mengutuk perjanjian sialan itu jika tidak ada perjanjian itu mungkin laki laki dengan paras cantik dan mengemaskan itu Sudah habis di bawah mereka.

Ingin rasanya Mereka membakar dokumen perjanjian itu jika renjun tidak menyimpan salinan nya.

Lagian kenapa pula renjun sepintar itu, ahh sialan .

Sudah hampir satu Minggu renjun berada di rumah ini, dan keadaan renjun masih sama.

Renjun memandang malas televisi di hadapannya ini dirinya benar benar bosan berada di rumah ini, handphone miliknya masih berada di tangan pasangan bedebah itu.

Ayolah dia harus bisa keluar dari sangkar emas ini, jika dia tidak ingin berakhir mengerikan seperti dulu. Lebih baik dia jalan jalan saja di taman rumah ini saja itung-itung menghilangkan setres 

" renjun kau ingin kemana?" Tanya bibi Geun saat melihat renjun membuka pintu utama rumah.

Ya renjun sudah dekat dengan dengan bibi Geun, sejak renjun bercerita tentang dia yang di paksa oleh pasangan itu.

tentu renjun juga melebihkan sedikit ceritanya agar bibi Geun kasihan melihatnya dan berpihak pada dirinya.

Renjun sengaja mendekati bibi Geun karena Jeno maupun jaemin sangat menghormati dan mendengarkan Jang Geun, jadi jika nanti renjun sedikit mendapat masalah dia menggunakan Jang Geun sebagai keringanan.

"Ah kamjagiya!" Kejut renjun

" bibi kau mengagetkan ku" rengek renjun dengan memajukan bibirnya lucu geun tertawa melihat renjun

" kau mau kemana? Renjun jangan coba-coba untuk kab...." " Iya bibi aku tahu, lagian aku juga tidak melihat cela atau kesempatan untuk kabur..."

"....aku hanya ingin ke taman untuk menghilangkan setres, kelamaan didalam rumah bisa bisa aku gila mendadak"

Geun tidak bisa tidak tertawa mendengar

" baiklah, jangan terlalu lama Sebentar lagi tuan akan pulang, jika kau butuh sesuatu panggil saja bibi atau maid lain kau mengerti?"

Renjun hanya mengangguk kepalanya lalu melanjutkan jalannya. Dirinya melihat pagar yang menjulang tinggi dan dijaga oleh para penjaga .

Dirinya kini sedang memikirkan cara agar bisa bebas dari sini, hanya ada satu cara agar dirinya bisa keluar dari sangkar ini.

Harus ada yang melanggar perjanjian itu entah dirinya atau mereka.













***To be continued***
@rennin23





Sekali jangan bosan ya 😉

ME LAST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang