2

9.6K 711 157
                                    

Saat di sekolah, Sae mendengar bahwa akan ada murid baru bernama Lucia. Sae yang penasaran dengan murid tersebut mencoba mencari informasi dari Kaiser.

"Dia cakep euy, gebet sabi lah." Mendengar hal itu Sae memutar bola matanya malas.

"Gii tikit jilinin kimitmin simi iring." Ejek Sae kepada Kaiser.

"Ngejek lu ya?"

"Nggak." Jawabnya cuek.

"Oh kirain ngejek. Btw lu ga mau gebet dia? Gua ga pernah liat lo demen cewe, jangan jangan... JANGAN! JANGAN SUKA GUA! GUA MASIH SUKA BUAH DADA!"

"APASIH KOCAK, ogah gua suka sama lo. Gua juga masih suka buah dada kali."

"Oh alhamdulillah lo masih suka cewe."

"Lo ga kebakar?"

"Maksud lo anjing?!"

"Wkwkwk kan siapa tauu."

"Tai lo emang."

__________

Saat jam pertama di mulai, guru pengajar di kelas Sae datang membawa seorang wanita yang cukup asing bagi Sae.

"Njir, dia sekelas sama kita." Bisik makhluk di sebelah Sae, Kaiser.

"Dia yang anak baru itu?"

"Yoi, cakep ga? Lo kalo suka gua bisa bantu biar deket." Tawar Kaiser dengan senyum jahilnya.

"Ga minat buat jalin hubungan." Fokus Sae yang tadinya berada pada Kaiser dan anak perempuan di depan kini terganti dengan buku yang sedang di pegangnya.

"Yah lu mah ga asik, gua bantu dah gua jamin lu bakal demen sama dia." Bujuk Kaiser.

"Terserah."

Wanita itu, Lucia. Dia duduk di belakang Sae dan Kaiser. Melihat itu Kaiser dengan lagak biaya daratnya menggoda wanita cantik itu.

"Eneng cantik, salam kenal Aa Kaiser, bisa di panggil sayang atau ayang." Lucia yang mendengar penuturan tersebut hanya tersenyum ramah.

"Nama ku Lucia, sebelah kamu namanya siapa?" Tanya Lucia sembari menunjuk Sae yang sedang fokus mengerjakan tugas matematika.

"Ohh namanya Sae, neng tertarik sama dia? Mau Aa bantu buat deket ga?" Tawar Kaiser dengan ramah.

"Ser lu mending diem!" Titahnya dengan penekanan di setiap kalimat.

Kaiser tak memperdulikan perkataan Sae yang terlihat tidak suka kepadanya.

"Neng cantik nanti mau ke kantin bareng ga? Sae juga ikut kok."

"Boleh deh."

Lucia sedari tadi tidak dapat melepas pandangannya kepada pria bersurai merah di hadapannya. Lucia tertarik kepada Sae, tertarik dengan bagaimana Sae menjawab pertanyaan guru dengan mudahnya dan mengajari murid yang belum faham terhadap materi pelajaran.

Di kantin hanya Lucia dan Kaiser saja yang memesan makanan, sedangkan Sae hanya membaca buku Astronomi dengan serius.

"Sae, kamu ga pesen makanan?"

"Udah Aa pesenin kok cantik jadi jangan khawatir." Bukan Sae yang menjawab melainkan Kaiser.

Lucia hanya mengangguk saja tanpa membalas perkataan Kaiser.

"Kamu lagi baca buku apa?" Tanya Lucia lagi membuka topik pembicaraan.

Sae tak menjawab, dia hanya menoleh sebentar lalu menunjukan judul yang tertera di cover buku yang sedang ia baca.

SORRY || ITOSHI SIBLINGS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang