Hari ini Rin sudah dapat kembali ke sekolah. Ia mendapat banyak hadiah dari teman temannya akibat sudah kembali dari rumah sakit.
Saat jam istirahat pertama teman kelas Rin memanggilnya dari depan pintu kelas, "Rin, ada yang nyariin kamu."
Rin yang sedang bercanda dengan Isagi dan Bachira menoleh lalu berjalan ke arah pintu.
"Siapa?" Tanya Rin pada temannya.
"Ga tau." Wanita itu yang diyakini teman Rin langsung pergi meninggalkan ruang untuk Rin bertemu dengan seseorang.
Terlihat seorang pria berbaju serba hitam dengan surai berwarna ungu dan beberapa pria dewasa di belakangnya dengan pakaian formalnya.
"Siapa, ya?" Tanya Rin sopan kepada sesosok pria dihadapannya.
"Sebenarnya gua males ketemu sama lo." Bukannya menjawab pria bersurai ungu itu malah memasang ekspresi benci kepada Rin.
"Ha-?" Belum selesai berbicara perkataan Rin terpotong.
"Tapi demi dia gua mau ngelakuin ini." Ucapnya lagi sembari memberikan sebuah paperback kepada Rin.
"Ap-"
"Ada handphone di dalemnya, di handphone nya ada video. Lo buka video nya, pin HP nya tanggal lahir lo. Terus juga ada beberapa barang yang gua ga tau apa, tapi gua saranin lo buka waktu sendiri." Jelas pria itu dengan cepat tanpa memberi jeda untuk Rin berbicara.
Setelahnya pria itu pergi dan di ikuti oleh beberapa pria dewasa dengan pakaian formal di belakangnya.
Rin menatap pria itu aneh dan bingung, ia menerima paperback yang pria itu berikan dan membawanya masuk kedalam kelas.
"Siapa, Rin?" Tanya Isagi melihat Rin kembali.
"Ga tau juga, tapi dia ngasih ini, katanya suruh buka pas sendirian." Jelas Rin di angguki oleh Isagi.
"Rin jangan jangan di dalemnya ada bom! Makanya lo di suruh buka pas sendirian, wah gilaa sih." Rin melirik Bachira malas.
"Ga ada bom, dia bilang ada HP sama beberapa barang yang dia juga ga tau apa."
"TUH KAN! Pasti bom, Rin!!"
"Ga ada bom Bachira!" Geram Rin kepada Bachira.
"Ya kan siapa tau aja gitu." Ucap Bachira sembari mengerucutkan bibirnya.
"Eh tiba tiba gua laper nih, kantin yuk?" Ajak Isagi kepada kedua temannya.
"Sekalian bolos aja ga siee?" Tanya Bachira dengan ekspresi jahilnya.
"Bolos aja sendiri, gua cuma mau beli makanan di kantin terus balik."
"Ayo gua ikut, mumpung masih ada 15 menit." Rin yang sedari tadi sibuk memasukkan paperback kedalam tasnya itu berdiri dan pergi ke kantin diikuti oleh Isagi dan Bachira.
Di kantin Rin dan Bachira segera mencari tempat duduk yang nyaman lalu Isagi akan yang akan membeli makanan.
"Kalian mau apa?" Tanya Isagi sebelum pergi memesan makanan.
"Gua soto sama teh anget."
"Kalo lo, Meg?"
"Hmmm enaknya apa ya??" Bachira memasang ekspresi berpikir yang serius.
"Ayo jangan lama lama gua udah laper ini." Tegur Isagi yang tak kunjung mendapat jawaban dari Bachira.
"Samain kaya Rin deh."
"Oke, gua pergi dulu." Melihat kepergian Isagi, Bachira menatap wajah Rin dengan ekspresi yang tak bisa di artikan.
"Rin." Panggilnya kepada sang surai hijau army.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY || ITOSHI SIBLINGS
RandomKarakter milik Muneyuki Kaneshiro dan Yūsuke Nomura. Menceritakan keluarga yang dulunya cemara sampai ketika sebuah anak lahir kedunia yang bernama Itoshi Rin. Putra bungsu Itoshi mengidap penyakit kanker. Dirinya mencoba bertahan hidup selama bert...