Iyaa ini double up
Ramekeun yak, biar semangat 😚
Vote, komen, and happy reading 🧡
.
."Berat banget anjir, dasar bocah gembul." Jeno mengeluh saat berhasil menurunkan Haechan di sofa rumah Mark. Jaemin tertawa pelan melihat wajah kesal Jeno sedangkan Haechan hanya menatap dua manusia itu dengan tatapan polos.
"Lo luka dimana sih? Keliatannya sehat aja. Gak lumpuh kan?" omel Jeno.
"Lumpuh itu apa?" tanya Haechan.
"Hah? Lo bego apa gimana sih?" kesal Jeno.
"Jen, jangan kasar. Kayanya dia masih polos." Jeno mendengus kemudian bergerak menuju dapur rumah Mark. Memang mereka sudah biasa menganggap rumah pemuda itu seperti rumah mereka sendiri. Lagipula mereka saling mengenal bukan baru, tapi sudah lama bahkan dari zaman sekolah.
"Bang Mark kemana ya?"
"Loh, Jen, Na?" Mark menyapa menuruni anak tangga dengan penampilan acak-acakan. Wajah pemuda itu tampak sedikit pucat.
"Lo sakit bang?" Jaemin langsung menghampiri pemuda itu, memeriksa kening Mark yang ternyata sedikit panas. Jeno yang baru kembali dari dapur juga ikut khawatir dengan temannya ini.
"Gue gak papa, kecapean aja kayanya."
"Ini panas bang, lo tuh emang suka banget nyari penyakit. Bubu sama mom gak dirumah, siapa yang bakal jagain lo," tukas Jeno.
"Gak usah perhatian sama gue, bikin geli aja," cibir Mark. Jeno mendengus dan melayangkan pukulan pelan pada pundak Mark membuat pemuda itu tertawa pelan.
"Bang gue numpang tidur ya, abis dari pantai gue angkat beban tadi," ujar Jeno.
"Hah?"
"Kami nemu orang tersesat, katanya kenal sama lo, jadi kami bawa ke sini." Jaemin menjelaskan seraya menggeser posisinya, memperlihatkan Haechan yang duduk di sofa dan memandang mereka semua.
Mark tak bisa untuk tidak terkejut, rasa panik juga menyerang kala melihat sosok Haechan disana. Bagaimana bisa Haechan bersama Jaemin dan Jeno, apa mereka tidak kaget?
"Haechan!"
"Hai, Mark!"
Lebih mengejutkan! Mark berkedip cepat melihat kaki Haechan yang kini terbalut celana berwarna abu-abu. Untuk beberapa saat pikiran Mark berkecamuk, mempertanyakan segala yang terjadi. Hingga suara Jaemin kembali terdengar.
"Bang, gue nyusul Jeno ya, karena dia kenal sama lo, lo jagain aja." Jaemin beranjak tanpa mendengarkan jawaban Mark.
Setelah kepergian Jaemin dan Jeno Mark langsung mendekat ke arah Haechan. "Kamu bisa jadi manusia?" tanya Mark pelan. Haechan menggeleng cepat. Ia juga tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Tadi ia hanya membayangkan punya kaki, tiba-tiba saja ekornya hilang.
"Aku tidak mengerti, tapi tadi aku hanya membayangkan bagaimana rasanya punya kaki, dan tiba-tiba ekorku hilang. Apa yang harus aku lakukan Mark? Ayah pasti mencariku." Mark juga ikut bingung dengan apa yang dialami Haechan.
"Ayo ikut aku, aku akan bantu kamu." Mark hendak beranjak namun Haechan menahan lengannya. Bola mata biru shappirenya bergerak gelisah ke kiri dan kanan. Mark bingung sekaligus gemas dengan sosok dihadapannya ini.
"A-aku tidak tahu bagaimana caranya," gagap Haechan.
"Apa?"
"Kaki, bagaimana cara menggunakannya?" Pertanyaan polos itu membuat Mark teebecut tawa. Entah apa yang lucu dari kalimat yang disampaikan Haechan. Tapi Mark merasa geli ketika melihat sosok 'manusia' menanyakan cara menggunakan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea You | Markhyuck (✔️)
DiversosBACA WARNING UI *** Haechan putra mahkota kerajaan Abberald, yang dipimpin oleh Johhny Abberald. Kerajaan dibawah laut yang paling berkuasa dan paling membawa perdamaian. Ia selalu penasaran dengan dunia manusia yang dielu-elukan sangat menyeramkan...