Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.
"Bubu! Mark pulang!"Sepi dan senyap ketika Mark berteriak menyapa Taeyong di rumah. Ternyata pintu terkunci sepertinya Bubunya tidak dirumah. Mark masuk setelah membuka pintu rumah dengan kunci cadangan miliknya.
"Capek banget." Merebahkan diri disofa, melonggarkan dasi yang sedari tadi mencekik lehernya. Mark memandangi langit-langit rumah, bayangannya memutar memori bertemu dengan Haechan beberapa hari yang lalu. Entah kenapa ia merindukan sosok merman cantik sejak perkenalan singkat mereka.
Mark memejamkan mata, merasakan kenangan yang tidak ia ketahui. Laut dan Haechan, kenapa dua hal itu seperti melekat dalam dirinya.
"Gue sebenernya kenapa ya? Gue kaya ngelupain hal penting, tapi...apa?" Mark berpikir keras, namun usahanya tak membuahkan hasil.
"Mending mandi!" Bangkit dari tidurnya Mark beranjak menuju ke kamar untuk mandi dan menyegarkan pikiran.
Tak butuh waktu lama untuk Mark bersih-bersih, pemuda itu sudah selesai dan keluar kamar dengan kaos putih dan celana pendek, menuju ruang lukis khusus miliknya. Karena akhir-akhir ini ia sibuk di kantor, Mark belum sempat melukis sosok Haechan.
Sampai di ruangan itu, Mark meraih kanvas ukuran sedang dan mengambil spanram dan meletakkan kanvas itu disana. Jemarinya mulai meraih kuas dan cat warna untuk diaplikasikan pada kertas putih itu.
Dengan lihai Mark menggambar sosok Haechan yang ia temui beberapa hari yang lalu. Pertemuan mereka singkat, tapi Mark bisa menggambarkan detail sosok Haechan. Mermaid dengan wajah cantik, rambut ungu bias biru, ekor biru bergradasi, dan bola mata shappire yang menghipnotis Mark.
Mata indah itu, entah kenapa Mark merasa sering memandangnya dulu. Sebenarnya apa yang ia lupakan?
"Haechan cantik banget," gumam Mark. Lukisan itu sudah mulai terlihat jelas. Wajah yang sesuai dengan Haechan. Akhirnya Mark menemukan bentuk realistis sosok yang selama ini gambar asal di buku sketsa.
Mark benar-benar terpukau." Gue kalau nikah sama mermaid kaya Haechan gimana ya?" Mark tertawa setelah bergelut dengan pemikiran konyolnya.
"Haechan bisa berubah jadi manusia juga gak ya?" pikir Mark lagi.
"Lama-lama gue gila!" Mark menggeleng cepat, membawa lukisannya untuk disusun di balik rak buku ruangan itu. Tanpa sengaja ia mendorong rak, yang kini terbuka menampilkan ruangan yang tidak pernah Mark ketahui.
"Ini ruangan apa?" Mark kembali meletakkan lukisannya, memilih menelusuri ruangan asing menurutnya. Ia terkejut ketika melihat lukisan merman yang lebih banyak disana. Mata Mark terkunci pada lukisan mermaid yang usianya anak-anak dengan ekor biru bergradasi.
"Haechan? Sshh.. apa yang udah gue lupain? Ini Haechan kan? Haechan waktu anak-anak?" Mark mendekati lukisan itu. Siapa yang melukis ini? Bagaimana gambaran Haechan masa kanak-kanak ada di ruangan ini? Begitu banyak pertanyaan di benak Mark hingga kepalanya sakit.
"Arghh, sialan!" umpat Mark melampiaskan rasa sakitnya.
Mark Mark, ayo kita bertemu di pantai
Mark Lee kau manusia yang tampan
Mark tiup kerang ini jika kau merindukanku!
"Kerang dan suara siapa itu? Suara Haechan?" Mark memukul-mukul kepalanya yang kian berdenyut, hal itu tak menghentikan aksinya untuk memeriksa laci-laci lemari yang tampak lusuh disana, ia ingin mencari petunjuk lain. Mengenai apa yang terjadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea You | Markhyuck (✔️)
DiversosBACA WARNING UI *** Haechan putra mahkota kerajaan Abberald, yang dipimpin oleh Johhny Abberald. Kerajaan dibawah laut yang paling berkuasa dan paling membawa perdamaian. Ia selalu penasaran dengan dunia manusia yang dielu-elukan sangat menyeramkan...