07//Sea You

1.7K 189 2
                                    

Vote, Komen, and happy reading 🧡
.
.

"A-ayah?"

Johnny sampai dikediaman Mark terlebih dahulu dibanding Ten dan Taeyong. Disana terlihat sang putra kesakitan dan pucat ditemani Mark yang berusaha membantu, tapi tak mengubah apa-apa.

"Menyingkir." Mark menggeser posisinya ketika mendengar suara intimidasi dari sosok pria yang dipanggil ayah oleh Haechan. Aura pemimpin itu membuat Mark ciut. Sedangkan Haechan menatap dengan cemas sang ayah diiringi denyut kepala yang kian menjadi.

"Jo, berhenti!" Tepat saat Johnny mengeluarkan sihirnya, Ten menghentikan pria itu.

"Mom, sakit! Apa yang terjadi padaku? Arrgh!" Erangan demi erangan terlontar dari bibir Haechan. Kepalanya kian sakit, berbagai suara berteriak di dalam kepalanya seperti suara bersahutan.

"Mark... Mark, kenapa aku mengi--"

Belum sempat Haechan mencurahkan segala suara dibenaknya, Johnny sudah lebih dulu mengeluarkan sihir pada Haechan hingga membuat sosok itu tak sadar diri. Kalung dilehernya terlempar, kembali memunculkan ekor dengan warna biru bergradasi menggantikan kaki Haechan.

Taeyong terkagum dengan sosok mermaid manis, pun sama dengan Mark. Meskipun kini ia sedikit kebingungan dengan apa yang dilakukan Johnny dan Ten yang terlihat menangis.

"Jo, please...jangan.." pinta Ten lirih.

"Aku membenci manusia seperti kalian." Johnny menatap Ten sinis, kini bergantian menatap Mark tajam. Senyum miring terlempar pada pemuda itu. Mark juga menatap pria itu dalam. Ketika dua pasang mata hitam mereka bertemu, Mark seperti mendapatkan sesuatu.

Kepalanya kembali sakit, ingatkan dan memori kembali menyerang.

Tentang bagaimana ia dulu mengenal pria yang merupakan ayah Haechan ini.

Tentang bagaimana dulu ia mencintai laut dan bermain diantara riak ombaknya.

Tentang Mark yang sangat mencintai sosok mermaid dengan ekor berwarna biru.

Perlahan suara-suara mengganggunya, suara anak kecil yang meneriaki namanya. Senyuman yang tampak bias. Semuanya berenang di kepala Mark.

"Sshh.. apa itu, Haechan? Aku?" Mark memukul-mukul kepalanya. Taeyong yang panik langsung berlari ke sudut kamar untuk meraih kalung yang tadi terlempar. Dengan sigap pria cantik itu memasangkan kalung itu pada Mark.

Dalam sekejap cahayanya menyinari seisi ruangan, hingga Mark berakhir pingsan menyusul Haechan.

"Dia akan lupa," tutur Johnny.

"Sampai kapan Jo? Sampai kapan kau akan memisahkan mereka?" Ten kembali terisak, sedangkan Johnny menatap pria mungil itu dengan tatapan tenang.

"Aku akan membawa pulang Haechan." Pria itu menggendong Haechan dengan mudah. Hendak beranjak, Ten menahan lengan kekar Johnny.

"Jo..a-apa--"

"Hentikan sandiwaramu Chitta, sedikitpun tak akan merubah keputusanku." Ten menyerah, melawan Johnny tak ada gunanya selain kata-katanya yang mutlak, Ten hanya manusia biasa yang tak punya sihir.

Sea You | Markhyuck (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang