2// Sea You

2.2K 241 37
                                    

Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.


"Haechan Abberald!"

Suara tegas milik sang ayah membuat Haechan bergidik. Ia berbalik mendapati sosok merman bertubuh tegap dengan ekor hitam bergradasi. Mata hitam sang ayah menatap tajam pada putra tunggalnya itu.

"Kau darimana?" Hanya pertanyaan biasa namun membuat Haechan kalap, ia tak bisa meminta bantuan siapa-siapa jika berada di istana, karena tak ada seorangpun yang bisa membelanya dari sang ayah.

"A-aku dari tempat Renjun," jawab Haechan gagap.

"Sejak kapan tempat Renjun menyentuh udara dan terlihat langit biru?" Haechan menegang, rasanya menyeramkan ketika mendengar sang ayah.

"Sudah berapa kali ku peringatkan Haechan, jangan mengunjungi daratan, manusia akan melakukan hal buruk padamu!" bentak sang ayah.

"Tapi aku tidak terluka, aku--"

"Haechan!"

"Kenapa? Kenapa ayah selalu melarangku ke sana? Apa yang bisa melukaiku? Kita punya kekuatan ayah, manusia tak ada apa-apanya," jawab Haechan.

"Kau keterlaluan. Pengawal bawa Haechan ke kamarnya dan kurung dia."

"Baik, tuan."

"AYAH! Apa yang ayah lakukan?!"

"Kau harus dihukum." Johnny tampak menatap putranya itu datar. Membiarkan pengawalnya menyeret paksa Haechan untuk masuk ke dalam ruangan dan mengurung putranya itu disana.

Ia mendengar isak tangis dari luar, Johnny yakin Haechan sedang menangis. Hanya ada kegusaran di wajah raja laut ini. Separuh bimbang, hatinya tak tega namun terlalu takut untuk membiarkan putranya menjauh.

"Tuan, apa tuan muda akan baik-baik saja?" tanya salah satu pengawal.

"Dia akan baik-baik saja. Kalian pergilah." Setelahnya para pengawal itu beranjak setelah memberikan hormat dan pamit pada raja mereka.

Johnny memilih bergerak menuju perpustakaan pribadinya. Sudah beberapa bulan ini ruangan itu tak ia kunjungi lagi. Sampai disana, ia menuju sebuah ruangan yang dibuka dengan kekuatan rahasianya.

Bergerak perlahan Johnny menatap sebuah kotak yang berisi kalung elionna, kalung kerajaannya. Ada kisah menyedihkan dibalik kalung ini, dan Johnny tak mau Haechan mengalami hal itu.

"Kau tau, anak kita sudah dewasa dan sering memberontak padaku. Dia sangat mirip denganmu." Seulas senyuman terlihat, ketika Johnny menyentuh kalung istimewa yang terbuat dari beberapa kerang langka dengan permata mutiara kerang yang sudah punah saat ini. Begitupun kenangan didalamnya sudah punah.

"Aku tidak akan membiarkan Haechan bertemu dengan mereka. Tidak akan." Johnny bergumam, menguatkan hatinya untuk tidak kasihan pada putranya demi kebaikan mereka semua.

***

Mark memutar-mutar kalung dengan bandul kerang dan mutiara. Ia merasa tak asing dengan kalung ini tapi tak bisa ingat juga tentang benda itu. Kalung ini ia dapatkan dari teman ibunya, yang bernama Ten. Katanya Mark meninggalkan kalung ini waktu ia menghilang dulu di laut.

Sea You | Markhyuck (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang