Vote, Komen, and happy reading 🧡
.
.
Haechan menarik Mark ke pinggir pantai yang jarang dilewati orang. Malam masih panjang, dan manusia ini belum juga sadar diri. Haechan gelisah sendiri, karena ia tak punya kekuatan untuk menyembuhkan. Apa yang harus ia lakukan?Ia harus pergi atau membantu manusia ini?
Ragu menggerogoti dirinya, ia tak punya sihir untuk menghilangkan ingatan, bagaimana jika manusia ini menyebarkan keberadaannya pada manusia lain?
Namun jika dibiarkan, Haechan tak tega. Bagaimana jika manusia ini mati?
"Hei, bangun."
Akhirnya Haechan memutuskan untuk membantu. Ia beringsut ke bibir pantai, untuk mendekat ke arah manusia yang tengah terbaring. Lengannya terarah untuk menekan dada manusia itu, memberikan tekanan, karena tadi pemuda itu tenggelam.
Uhukkh
Pemuda itu tersadar membuat Haechan beringsut menjauh. Matanya mengerjap pelan melihat sekitar.
"Gue ken--" Manik hitam Mark terbuka ketika melihat ekor bergradasi biru diujung kakinya. Menoleh ke samping, Mark melihat jelas makhluk indah yang selalu ia percayai. Ia kehilangan kata-kata ketika melihat langsung sosok ini.
Merasa tak percaya Mark mencubit dirinya sendiri.
"Awh, anjir beneran? Mermaid beneran?! Kalian beneran ada?!" Mark heboh sendiri, sedangkan Haechan menatap wajah pemuda itu polos. Tanpa sadar ia tertawa kecil. Merasa lucu dengan manusia yang katanya mempercayai mereka ada, tapi ketika bertemu malah tak percaya.
"Gak, gak ini gue pasti mabok. Kalau beneran mermaid dia pasti udah kabur." Kini tawa Haechan semakin keras mendengarnya.
"Kau manusia yang aneh," respon Haechan.
"HEH NGOMONG? ANJIR, BENERAN!" Haechan reflek mengelus telinganya mendengar kehebohan pemuda berambut blonde dihadapannya.
"Kamu bisa bahasa manusia?" tanya Mark.
"Hum." Haechan menjawab dengan gumaman diiringi anggukan kepala. Mark masih dengan tampang cengo menatap wajah makhluk itu. Jika dideskripsikan, Mark melihat tubuh laki-laki yang dibalut ekor berwarna biru dari pinggang hingga ke bawah. Rambut dengan warna purple bias biru dengan bola mata biru shappire. Sosok itu terlalu cantik untuk menjadi mermaid jenis jantan.
"Kenapa melihatku? Kau ingin menyebarkannya, untuk mendapatkan kekayaan?" Mark menggeleng cepat. Ia mempercayai mermaid bukan untuk keuntungan. Hanya saja, selalu penasaran dengan rupa, kehidupan dan dimana keberadaan mereka.
"Tidak. Kalian terlalu berharga untuk itu. Aku tak punya niat jahat, aku menyukaimu. Kalian-- maksudku apa spesiesmu banyak?" tanya Mark.
Haechan mengangguk lucu. "Kami memiliki kehidupan yang sama dengan manusia. Dan aku adalah putra tunggal kerajaan Abberald." Mark berkedip cepat. Jadi mermaid yang ia temui ini adalah anak raja. Wah betapa beruntungnya dirimu Mark Lee.
"Ayo berteman." Mark mengulurkan tangannya untuk berjabat, namun dibalas dengan kebingungan oleh Haechan.
"Kau sedang apa?" tanya Haechan.
"Berkenalan. Ayo ulurkan tanganmu, manusia berkenalan dengan cara seperti ini." Dengan ragu Haechan mengulurkan tangannya, mengikuti aksi Mark. Dengan cepat Mark meraih jemari Haechan dan menjabatnya.
"Sebutkan namamu."
"Aku, Haechan." Mark tersenyum kecil, lalu menggoyangkan sedikit jabatan tangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea You | Markhyuck (✔️)
De TodoBACA WARNING UI *** Haechan putra mahkota kerajaan Abberald, yang dipimpin oleh Johhny Abberald. Kerajaan dibawah laut yang paling berkuasa dan paling membawa perdamaian. Ia selalu penasaran dengan dunia manusia yang dielu-elukan sangat menyeramkan...