chapter 1

416 36 0
                                    














Hari yang cerah,terlihat lah bangunan gedung sekolah dengan alunan alunan burung yang berkicau riang nya.

"Yoo amu,kamu Pasti belum ngerjain pr?" Tebak nya pada gadis berkerudung yang sedang si bung memakan sandwich nya.

"Pr apa,perasaan gaadak pr" -amu-

"Ihh,pr mtk,belum ngerjain kan,bagus lah..kalo di hukum aku ada teman nya" -upi-

"Dihh,ogah lah,nanti numpang liat punya sho aja" -amu-

"Pelit dia mahh,mau minjam aja harus bayar" -upi-

"Gpp,tohh lagi pula jawaban nya banyak yang bener" -amu-

"Kalian kalo mau ngibahin orang jangan waktu ada orang nya donk"

"Masih pagi udah gibah" sambung nya lagi,ia adalah sho.

"Allahu Akbar,kaget" ucap UPI dan refleks memukul wajah amu,dan sandwich yang ia makan tadi jatuh.

Saat mereka sedang melihat kebawah,melihat siapa yang terkena nya tiba tiba..

"BOO!!" Triak seseorang mengaget kan nya.

"Astaga,reii reii,pagi pagi udah ngagetin aja" ucap amu kaget.

"Hehe,maaf,kalian mau daifuku gak?" Ucap nya memperlihatkan sekantung pack daifuku.

"WOII!!,SIAPA TADI YANG JATUHIN SANDWICH!!??" Triak seorang pria,Kiki.

Mendengar itu Reina melirik ke bawah lalu tersenyum jahil.

"Bukan gua" -upi-

"Amu/amu" ucap Reina dan sho bersamaan.

"EHH!!/EHH!!" ucap mereka lagi bersamaan.

Mendengar itu mereka hanya memalingkan wajah agar menyembunyikan wajah mereka yang memerah.

Tampa mendengar ocehan amu dan UPI,tiba tiba Kiki sudah di tangga berniat mengejar amu.

Melihat itu amu pun berlari meninggalkan mereka bertiga.

Seakan lupa,sho dan UPI ber tos ria.

"Mau daifuku?" Ucap Reina kepada mereka.

"Ehh,daifuku apa?" -upi-

"Hahaha,itu aja gak tau" ucap sho meremah kan.

"Ehh,gak boleh gitu" ucap Reina mencubit pipi sho.

Dengan kekuatan kilat,UPI memotret nya lalu memasukkan nya lagi ke saku nya.

"Hehe,sudah di abadikan,mereka kek dekat bet,apa mereka emang kenalan lama yaa?" Ucap UPI membatin.

"Okeh,tadi daifuku itu apa?" Tanya UPI sehingga Reina melepas cibutan pipi nya pada sho.

"Nahh,daifuku makanan dari Jepang, berstruktur lembut Hampir mirip dengan mochi,tapi kalo daifuku punya isian buah buahan,kayak gini,ini isian kacang merah sama strawberry,mau gakk?"

"Widihh mau donk"ucap UPI mengambil daifuku itu

"Kamu mau gak sho?" -reina-

"Kalo kamu mau nyogok aku pake ini biar ngasih pr MTK aku gak mau" ucap nya.

"Dihh,siapa yang mau minta,aku cuman mau nawarin,lagi pula aku udah siap,tapi aku gak yakin sih sama jawaban nya." ucap Reina lesu.

"Astaga cobaan apa ini,kok dia lucu dari SMP yampe sekarang" ucap sho membatin sambil senam jantung.

" Shoo?" -reina-

"..." /Sho masih senam jantung (salting)

"Shoo!!?" Ucap Reina menghilangkan lamunan sho.

Karna itu sho pun mengambil daifuku itu.

"Ehh,ngomong ngomong ini kan makanan Jepang,kamu beli di mana?" Tanya UPI heran

" Dia pergi ke Jepang cuman mau beli ini, awokawokawok" ucap sho di iringi tawa.

"Enggak lah,aku dapat kiriman dari ayah,ayah ku bekerja di Jepang" ucap Reina sambil memakan daifuku nya.

"Ouhh,kau tinggal sendiri di sini?,ibu mu kemana?" Tanya UPI.

Tiba tiba senyum yang sedari tadi menempel di wajah Reina kini memudah,namun karna takut teman nya hawatir ada apa dengan nya ia mengulas senyum lagi.

"Hahaha,gausah cerita itu,malas ihh cerita tentang keluarga" ucap nya sambil tersenyum riang.

"Oo...ouhh" ucap UPI.

Sho Yang mendengar itu hanya menggeleng kepala.

"Ohh yaa,aku mau masuk ke kelas duku ya,ngantar tass" ucap nya lalu masuk ke kelas.

Setelah Reina masuk, sho menatap tajam UPI,UPI yang di tatap hanya diam tak berani menjawab.

"Jangan pernah menanyakan tentang keluarga pada nya" ucap nya dengan penuh menekanan.

"O-okeh" -upi-

"Daifuku nya enak" ucap sho agar suasana menghangat kembali

"Ohh yaa,btw pinjam pr mu dong" -upi-

Tiba tiba sho tidak ada di sana
//Hilang.

***

Sementara di kursi duduk Reina,Reina sedang menggambar di buku nya.

Sho pikir Reina akan membawa pertanyaan UPI tadi ke hati nya dan mulai terperangkap dalam sedih nya lagi.

"Di sini rupanya,nih buku ku latihan MTK ku,periksa dulu pr mu,kalo ada yang salah liat dari sini aja" ucap nya sambil memberikan buku itu.

"Ouhh,makasih aku nitip buku sketsa ku bentar yaa,mau beli tinta di koperasi bentar" ucap nya lalu meninggal kan sho.

Sho duduk di kursi depan Reina,sifat kepo nya pun datang,ia mengambil buku sketsa itu dan membuka lembaran yang tadi Reina gambar.

Saat melihat itu,ia syok berat karna melihat gambaran itu,bukan gambaran tapi itu sebuah coretan bertinta merah dan hitam.

Banyak kata kata yang tidak pantas di baca di sana,dan gambaran gambaran manusia yang sangat aneh dan mengerikan di juga,itu tampak seperti semua beban pikiran nya terlampiaskan di sana.

"Ku pikir dia berubah saat aku pertama kali menemukan gambaran seperti ini,ini gambar ke 2 yang ku temukan,biasa nya menggambar adalah tempat pelampiasan nya" ucap sho membatin.














Nahh,segini dulu ya,vote dan komen cerita ini agar Thor makin semangat

See you next time 👋👋

just you    wee!!!  sho(to) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang