Lu Liyang melihat kearah pintu dengan perasaan campur aduk, dokter alpha tersebut tanpa sadar mengikuti gerakannya. Dia menghela nafas pelan, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Kau bisa tenang."
Dia menganggukkan kepalanya dengan lemah pada dokter itu. "Apa kau tahu bahwa kau sedang hamil?"
Dari sudut matanya, dokter itu memandang Lu Liyang tanpa ekspresi. Seperti dugaan, dia tidak terlalu terkejut.
"Hah. Kehamilan tanpa tanda sangat berbahaya bagi omega, terlebih lagi kondisimu saat ini sangat besar kemungkinan terjadi gas janin. Apa itu bayinya?" Li Nan menatap laporan di tangannya di mana banyak tanda-tanda malnutrisi pada omega maupun bayinya. Yah, laporan ini seharusnya bukan keahliannya tapi salah satu rekan dokter yang menguji sampel darahnya.
"Tidak." Kilahnya dengan suara lemah. "Bukan miliknya. Bisakah bayinya bertahan?" Dia menyentuh tempat yang masih rata di mana malaikat kecil itu tertidur.
-
Ini semua bermula sebulan sebelumnya ketika Xia Yufeng mengalami rut mendadak di vila. Dia tidak tahu apa yang merasuki pria itu ketika sampai di kamarnya, ia berpikir mungkin sekretaris Huang yang akan menangani masalah ini, siapa sangka. Tapi ini membuatnya cukup senang, sadar maupun tidak Xia Yufeng datang padanya.Xia Yufeng melemparkan dirinya semalaman penuh sampai akhirnya ejakulasi dalam saluran reproduksinya. Saat itu dia belum terpikirkan untuk mengambil pil kontrasepsi mengingat pria itu juga pasti tidak akan pernah menyentuhnya.
Setelah melakukan pergulatan panas malam itu, Xia Yufeng tidak mengingat apa yang terjadi. Berapa kali ia menjelaskan, dia tidak mempercayainya. Adalah fenomena umum seorang alpha terutama dominan tanpa tanda untuk melupakan apa yang terjadi selama rut.
Semuanya melelahkan baginya, dia memilih mengubur kenangan indah itu di sudut terdalam dan menyegelnya. Kini dia tidak ingin siapapun tahu tentang bayi ini, takut seseorang akan memilih melenyapkannya. Satu-satunya cahayanya.
-
"Ini bukan berarti tidak ada cara, tapi mulailah dari asupan makan mu, kau mungkin tidak lapar namun bayinya membutuhkan. Untuk saat ini kau bisa datang padaku bila ada pertanyaan yang ingin kau ketahui. Aku juga tidak akan mengatakan apapun padanya."Lu Liyang sudah duduk di kepala ranjangnya, "Terima kasih. Maaf merepotkan mu."
Li Nan menanggapi singkat dengan anggukan kepala lalu pergi.
Tak berselang lama, Ji Xiankai datang usai menjenguk ayahnya. Sebelumnya ayahnya memintanya untuk cepat pergi ke lantai atas tanpa alasan jelas. Baru saat itu dia menemukan Lu Liyang dalam keadaan pucat dalam lift yang sama dengannya.
"Yah, aku tidak tahu bahwa Tuan Lu memiliki sikap mulia seperti ini. Menyumbangkan feromonnya sendiri untuk mengobati adik ipar yang telah mengubah kehidupannya. Luar biasa."
Lu Liyang merasa Ji Xiankai kesini hanya untuk membuatnya jengkel, dia mengabaikan pria itu, masuk kedalam selimut lalu menutup telinga berpura-pura tertidur.
"Pura-pura tidak mendengarnya. Aku tidak keberatan bila harus mengulanginya sekali lagi." Baru saja dia akan membuka mulutnya, Lu Liyang datang menutup mulutnya dengan tangannya.
"Tidak perlu, aku bisa mendengarnya. Kau benar, aku bisa melakukan ini karena aku mencintainya(XYF)." Mendengar kalimat terakhirnya, bibir yang awalnya melengkung dengan sempurna perlahan turun.
"Ck. Apa yang kau dapatkan sebagai balasannya. Cintamu pasti sangat murahan baginya." Ji Xiankai tersenyum dengan nada mengejek.
Seperti kalian mempunyai perbedaan.
Lu Liyang memilih mengabaikannya kembali dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.
-
Lu Liyang pulang setelah menghabiskan tetesan, rasa sakitnya telah berkurang banyak, meninggalkan sensasi kesemutan ringan di tengkuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Get The Another Alpha To Be A Husband
FanfictionPernikahan tanpa cinta hanya akan membawa luka. Lu Liyang terpaksa menikah dan memendam cinta rahasia pada suaminya. Tetapi pada akhirnya kenyataan menamparnya dengan fakta bahwa pria itu memiliki cahaya bulan putih di hatinya sendiri bahkan menjadi...