Pesta ulang tahun Ji Xiaoli.
Ji Xiankai hadir bersama Lu Liyang, berjalan berdampingan dalam penampilan dewa dan peri. Si alpha mengenakan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu hitam, rambutnya seperti biasa disisir cermat ke belakang, sedangkan sang omega, memiliki setelah putih bersih dengan sedikit ornamen hitam pada jasnya, mengenakan anting-anting berkilau di sisi kanan telinganya, batu Citrine dan Amethyst di sisi lain, begitu pula dengan si alpha.
Staf acara menyambut kedatangan keduanya dengan senyum cerah, Lu Liyang yang pertama kali di hadapkan pada pesta yang megah mau tak mau merasa gugup, cengkraman pada lengan Ji Xiankai semakin erat.
Ji Xiankai tersenyum, mengusap punggung tangannya dengan lembut seraya berkata, "Jangan gugup, aku selalu di sampingmu." Bisiknya dengan suara pelan, ujung bibirnya perlahan terangkat menyaksikan ekspresi penuh kepercayaan si omega.
Tak butuh waktu lama setelah mereka memasuki aula perjamuan, Ji Xiaoli sebagai protagonis utama malam ini keluar dalam balutan gaun hitam bertahtakan batu mulia, menonjolkan sisi kecantikan yang amat luar biasa. Meskipun Lu Liyang pernah bertemu dengannya, dia tak bisa untuk tidak menjatuhkan rahang ketika gadis berkulit putih, dan bibir kemerahan berparas cantik itu keluar. Malam ini, posisi protagonis utama hanya pantas di isi dengannya.
Ji Xiaoli memberikan salam singkat tentang rasa terima kasih atas kehadiran semua orang serta dukungan keluarganya yang telah menjadikannya sebagai sosok cantik, dan prestasi, dia membual hingga membuat semua orang tertawa. Ji Ruizhong memiliki air mata di sudut mata mereka, tersenyum lembut, gadis ini, selamanya akan tetap menjadi gadis kecil kesayangan mereka.
Ketika sampai pada bagian pemotongan kue, Ji Xiankai di paksa untuk ikut berpartisipasi, tak ingin rugi, dia juga menyeret Lu Liyang bersamanya. Semua orang yang melihat pemandangan Tuan Muda Ji membawa seseorang bahkan memperlakukannya dengan baik, berpikir bahwa dia mungkin bukan omega sembarangan. Setelah acara ini selesai, mereka serempak berpikiran untuk mendekatinya guna mendapatkan relasi dengan keluarga Ji.
Posisi ini membuat Lu Liyang mudah di kenali, juga dia mudah memperhatikan para tamu. Ketika pandangannya akhirnya berhenti pada sepasang pria dan wanita yang saling berpegangan tangan, dia merasa hidungnya masam, sudut matanya menghangat dengan perasaan hampir menangis. Ayolah, ini bukan kali pertama dia menyaksikan mereka begitu dekat di hadapannya. Tetap saja, memikirkan gagasan tentang seseorang mengambil tempatmu, adalah sesuatu yang sukar di tolerir.
Rupanya Jj Xiankai juga menepikan pandangannya ke arah keduanya, sudut mulutnya tersenyum dengan nada mengejek, satu tangan melingkar erat di pinggang omega, membuat si empunya menatap kebingungan. Jauh dari apa yang dipikirkan semua orang, tindakan provokasi ini berhasil menarik minat Xia Yufeng yang kini tengah mengencangkan rahang.
Sekretaris Huang menyadari bosnya menggenggam tangannya lebih erat, merasa lebih bangga. Dia tersenyum penuh kemenangan ke arah Lu Liyang sebagai balasan.
Lu Liyang yang malang, "..............."
Selesai dengan pemotongan kue, Ji Xiaoli mempersilahkan para tamu memanjakan diri mereka dalam jamuan yang telah di siapkan Ji Jia. Dia berjalan ke pasangan kakak, dan calon kakak iparnya, membawa sepotong kue guna di serahkan untuk Lu Liyang. "Kakak ipar, bagaimana dengan pesta ini?"
Lu Liyang tiba-tiba mendapat alamat baru pada namanya, melirik pria di sampingnya yang berpura-pura batuk. "Lupakan saja, dia biasa memanggil orang-orang sesuka hatinya." Balasannya justru membuat sang adik tak berpuas diri, menatapnya tajam.
Pertengkaran adik-kakak keluarga Ji hampir pecah, Lu Liyang buru-buru memasuki pembicaraan, menjawab dengan serius. "Ini luar biasa. Pesta ini yang paling sempurna, terutama xiao lili sangat cantik dan anggun malam ini." Pujiannya berhasil menghentikan kecurangan di wajahnya. Ekspresi kembali normal, dia tertawa pelan kemudian memulai topik lain sebelum akhirnya Shen Liu datang mengingatkan jika dia perlu menjamu tamu lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Get The Another Alpha To Be A Husband
FanfictionPernikahan tanpa cinta hanya akan membawa luka. Lu Liyang terpaksa menikah dan memendam cinta rahasia pada suaminya. Tetapi pada akhirnya kenyataan menamparnya dengan fakta bahwa pria itu memiliki cahaya bulan putih di hatinya sendiri bahkan menjadi...