Lu Liyang sedang makan siang di kantor Ji Xiankai, pria ini memang menepati janjinya, namun sejak kembali dari rapat, wajahnya nampak salah, seperti pikirannya terbang ke tempat lain. Dia mencoba untuk bertanya, tetapi pria itu menjawab bahwa semua baik-baik saja. Dengan begitu, ia hanya bisa menyaksikan makanan di meja semakin dingin karena berlalunya waktu, mereka tak memiliki selera makan lagi.
Jika saja Ji Xiankai berani mengatakan isi pertemuan tadi padanya, akankah pria ini membencinya?
"Yang Yang, aku memiliki sesuatu untuk di bicarakan." Masing-masing meletakkan sumpitnya dengan pelan, menunggu yang lain berbicara.
Untuk sejenak, Ji Xiankai menjadi ragu, dia tidak bisa, tidak bisa mengatakan bahwa dia akan mengirimkan Lu Liyang kembali ke rumah Xia. Bukan hanya dia yang akan kecewa, dirinya sendiri bahkan lebih marah dan enggan. Belum siap untuk berpisah dari omega tampan ini. Bagaimana Xia Yufeng memperlakukannya kelak, dia tidak berani membayangkan.
"Setelah ini, ayo kita berbelanja. Kudengar pusat perbelanjaan yang baru di buka sangat bagus, maukah kamu pergi?" Dia dengan cepat memutar topik, tetapi jantungnya berdetak lebih kencang.
Ji Xiankai mengambil setengah hari untuk bersantai, dia pergi ke tempat yang telah di janjikan. Ada banyak hiburan dan toko di sana, di tambah stand makanan barat yang terkenal di buka. Ia mengajak Lu Liyang mencicipinya sebelum pergi ke tempat lain, dia ingin memberikan banyak kenang-kenangan.
Di meja dua orang, berbagai jenis hidangan penutup tersaji dalam warna-warna cerah menggugah selera. Lu Liyang memesan sesuai rekomendasi dari pelayan, dan itu sangat memuaskan. Mencoba pancake yang lembut dan wangi, kue yang manis dan asam sesuai selera, serta manis dan segar parfait, Lu Liyang merasa di manjakan saat ini. Pipinya menggembung dengan lucu, bibirnya tak berhenti bergerak, meringkuk penuh kepuasan dan matanya melengkung oleh kebahagiaan, Ji Xiankai benar-benar puas.
Selesai mengisi perut, keduanya bersiap untuk berkeliling lagi menikmati hiburan yang tersedia, di dalam mall juga ada arcade yang menyenangkan dengan banyak hadiah. Masing-masing mencoba satu permainan bersama, Ji Xiankai kalah telak oleh Lu Liyang. Terutama di permainan cakar hadiah, dia hampir kehilangan kesabaran karena hadiahnya selalu terjatuh di saat-saat terakhir. Lu Liyang terkekeh pelan, mengusap punggung alpha yang lebar dan hangat, mengajukan diri untuk membantu namun di tolak.
"Setidaknya aku harus mendapatkan satu untukmu. Laozi ini tidak akan menyerah." Muncullah sifat kekanakan Ji Xiankai, menyombongkan diri meminta Lu Liyang memperhatikannya sekali lagi.
Dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian, sebuah boneka kelinci dengan telinga dan gigi putih bulat berhasil di keluarkan. Ji Xiankai yang biasa berwajah masam dan kaku selama bekerja di penuhi senyum kepuasan, "Lihatlah apa kata Laozi ini, ini berhasil." Ungkapnya lagi. Lu Liyang mengangguk setuju. "Yang Yang, ini untukmu." Ia menyerahkan boneka yang kecil dan lembut itu ke pelukan Lu Liyang, kemudian menarik tangannya lagi membawa ke permainan lain tanpa menunggu tanggapan si omega.
"Terima kasih." Lu Liyang memeluk boneka itu erat, menyerap semua kehangatan dan kelembutan yang tersisa, menghirup dengan rakus sedikit aroma fougere yang familiar yang tertinggal. Itu menenangkan.
Hampir satu jam mereka bermain di arcade dengan puas, Lu Liyang tampaknya terlalu meremehkan semangat dan perjuangan Ji Xiankai, dia memeluk selusin lebih hadiah di tangannya, dari besar ke kecil semua tersedia. Senyum lembut hadir di wajahnya, kehangatan itu, selalu berhasil menyentuh ke hatinya yang rapuh. Sekarang dia percaya sepenuhnya bahwa Ji Xiankai seratus kali lebih baik dari suaminya sendiri. Seandainya, mereka bisa kembali ke awal lagi.. ia akan...
"Yang Yang, ada apa?" Suara dalam Ji Xiankai membuyarkan lamunannya seketika, di bawah intensitas mata hitam yang cerah dan indah, Lu Liyang mengusir semua angan-angan yang berlebihan. Pria ini, di masa depan, dia harus mendapatkan seseorang yang lebih baik, omega yang cantik dan berbakat, bukan sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Get The Another Alpha To Be A Husband
Fiksi PenggemarPernikahan tanpa cinta hanya akan membawa luka. Lu Liyang terpaksa menikah dan memendam cinta rahasia pada suaminya. Tetapi pada akhirnya kenyataan menamparnya dengan fakta bahwa pria itu memiliki cahaya bulan putih di hatinya sendiri bahkan menjadi...