"Mmhh.."
Disinilah Lu Liyang berada, terbaring di bawah kendali Ji Xiankai di sebuah hotel. Pria ini benar-benar tak berbelas kasih padanya, terus menerus mengguncang titik sensitifnya.Melihat wajah erotis yang di buatnya, Ji Xiankai tersenyum puas terus melancarkan serangan kedalam lubang Li Liyang yang kini telah di penuhi cairan lubrikasi omega.
Ji Xiankai memuaskan nafsunya sampai Lu Liyang kehilangan kesadaran. Namun dia sama sekali acuh, tak mengindahkan tubuhnya yang di penuhi bau amis dan keringat.
-
Fajar datang, Lu Liyang ingin bangun tapi tubuhnya berat belum lagi rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya terutama bagian bawahnya. Dia bisa merasakan sesuatu yang dingin juga aroma fuogere mengalir tipis di udara membuatnya tak nyaman.Ji Xiankai mengamati sosok yang tertidur dengan lelap di sampingnya, postur tidur yang tidak berubah setelah sekian lama. Semalam ia berniat mengabaikan pria ini tapi nuraninya merasa bahwa ia harus mengurusnya. Ia cukup terkejut saat Lu Liyang sama sekali tak terganggu oleh air dingin yang di gunakan untuknya mandi. Dia terus menempel di tubuhnya tanpa sadar, tak sudi melepaskan.
Waktu berlalu dengan cepat, cahaya keemasan menembus kamarnya menerangi langit-langit kamar hotel yang putih. Tapi pria di sampingnya masih belum bangun, ah tidak, dia hanya tidak bisa bangun. Mata berwarna kuning itu masih berkabut karena kantuk, tapi tekadnya bulat untuk bangun. Ia meletakkan tangannya, menutupi pandangan Lu Liyang dari sinar matahari yang menyilaukan. Tak ada perlawanan berarti setelah itu, berbeda dari tadi malam, dimana pria itu banyak menangis juga memohon padanya.
Lu Liyang di matanya, hanyalah omega untuk memuaskan nafsunya juga alat pertukaran yang cocok. Sebenarnya dia memiliki sedikit masalah dengan feromonnya, dimana dia tidak bisa mencium feromon omega dominan maupun resesif. Tetapi di hadapan Lu Liyang, aroma daphne yang bersih dan segar sedikit demi sedikit mengelilinginya, memberi tahunya bahwa ada aroma yang begitu manis di dunia.
Dia perlahan duduk lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ketika keluar pun pria itu masih belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Apa yang mencuri perhatiannya adalah tubuh itu, tubuh yang kehilangan banyak berat badan, beberapa bagian menonjolkan bentuk tulang secara tajam. Bibirnya telah lama kehilangan warna sejak pertama mereka bertemu, pipinya cekung menonjolkan tulang di bawah kulitnya. Ketika sampai pada kelenjar di belakang lehernya, tidak ada bau lain selain wangi bunga yang ringan, Xia Yufeng belum pernah menyentuhnya. Tapi ada bekas suntikan di sana.
Apakah keluarga Xia sama sekali tak peduli padanya?
Tapi, ini juga bukan urusannya.Tak lama kemudian layanan kamar datang mengetuk pintu kamar.
"Jika dia bangun pastikan agar dia menghabiskan makanannya. Aku akan pergi, hubungi aku bila sesuatu terjadi."
"Baik, Tuan."
Dua puluh menit kemudian dirinya sampai di perusahaan, ini hanya salah satu cabang bisnis Keluarga Ji. Saat ini yang dia urus secara pribadi adalah bisnis real estate.
Drrttt..
[Halo, Ayah. Ada apa?]
[Bocah bau! Kapan kau akan berkunjung kesini, papa dan adikmu sudah melihat ku kemarin. Kau benar-benar ingin melihat ku cepat mati, huh!]Sudut mulut Ji Xiankai berkedut dengan kesal, telinganya akan rusak bila masih mendengar suara ini beberapa tahun lagi ke depan.
[Ayah. Bukan seperti itu, aku punya banyak pekerjaan disini. Lusa, lusa aku akan datang menemui ayah, jangan khawatir dan tunggulah putramu yang tampan ini dengan sabar. Sampai jumpa;-] Dia dengan cepat menutup panggilan, tak ingin mendengar omelan ayahnya lebih lama.
-
Lu Liyang bangun setengah jam setelah Ji Xiankai pergi, tak jauh darinya, pegawai hotel berdiri mengamatinya."Ada apa?" Ia bertanya dengan rasa sakit di kepala, apa yang di lakukan orang ini disini dengan mengintipnya seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Get The Another Alpha To Be A Husband
Fiksi PenggemarPernikahan tanpa cinta hanya akan membawa luka. Lu Liyang terpaksa menikah dan memendam cinta rahasia pada suaminya. Tetapi pada akhirnya kenyataan menamparnya dengan fakta bahwa pria itu memiliki cahaya bulan putih di hatinya sendiri bahkan menjadi...