[tujuh] - i'm done

380 53 5
                                    

aku kembali dengan kapal ini. ・⁠。゚

Aku Rosé, seorang wanita muda mandiri yang berkecimpung dalam bidang fashion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku Rosé, seorang wanita muda mandiri yang berkecimpung dalam bidang fashion. Aku fokus mengurus sebuah brand pakaian ternama hasil rancanganku sendiri yang tersebar di beberapa cabang di negara ini.

Sampai pada waktunya aku diminta menikah di usia 26 tahun, tentu saja aku menentang. Saat itu adalah usia terbaikku dimana aku masih bersinar dengan karirku.

Aku terpaksa mengikuti kemauan Kakek yang sangat kucintai itu ketika memintaku untuk menjadi pasangan laki-laki yang menjabat sebagai direktur utama perusahaan di bidang properti.

Sudah tiga tahun aku menyandang status sebagai seorang istri, sebuah impian yang dibangun setiap wanita ialah menikah dengan pria yang dicintai lalu memiliki keluarga kecil yang bahagia.

Pada awal pernikahan aku bersyukur tidak ada pertentangan yang signifikan antara aku dan suamiku. Aku maupun dia menerima perjodohan ini dengan lapang dada.

Berbeda seperti drama yang selama ini ku tonton, Jeonghan selaku suamiku selalu memperlakukanku dengan baik dan lembut, dia pengertian, membantu disaat aku membutuhkan bantuan.

Dia juga tak menentang keinginanku untuk tetap bekerja, sekalipun Ibuku melarang dengan keras.

Hubungan ini berawal dari sebuah paksaan, tapi dari kedua belah pihak menyetujui untuk menjalani tanpa syarat, tanpa surat perjanjian seperti yang umumnya dilakukan pasangan yang dijodohkan diluaran sana.

Jeonghan pun tak pernah berlaku kasar, ia selalu tahu bagaimana caranya bersikap baik.

Jika ditanya bahagia atau tidak maka aku akan menjawab bahwa aku bahagia, namun dari sisi lain tidak sepenuhnya mimpi indahku dalam membangun rumah tangga yang sempurna tercapai.

Dari semua kelebihan yang kukisahkan ada satu yang kusimpan dalam diam selama dua tahun terakhir.

Sebuah rahasia besar yang terpendam, ku rasakan seorang sendiri tanpa ada satupun orang yang tahu.

Sakit yang tak bisa kujelaskan pada siapapun, berupaya selalu terlihat baik-baik saja didepan semua pasang mata yang melihat.

"Aku udah siapin air hangat, mandi dulu setelah itu makan ya Mas. Semua makanan kesukaan kamu ada di atas meja." Aku menerangkan sembari membantunya melepas jas dan mengambil alih tas kerjanya.

"Kamu aja yang makan ya, kebetulan Mas udah makan diluar sama beberapa karyawan tadi," urainya membuat senyumku seketika luntur.

"Selesai mandi Mas mau langsung istirahat nggak apa kan? Mas udah capek banget Dek," lanjutnya mencium dahiku lamat dengan tangan yang mengusap rambutku yang terurai panjang.

Lagi.

Aku tersenyum samar, pedih bukan main ketika hal ini terjadi entah yang keberapa kali. Disayang namun tampak tidak dihargai.

Cafe: Oneshoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang