[sepuluh] - still want you

487 51 7
                                    

ini request dari salah satu followers di tiktok
dia ada komen minta oneshoot tentang mantan.
nama akunnya pajigf
gatau ya, dia di wp ini yang mana orangnya
jadi gabisa tag deh.

Ini adalah hari minggu yang melelahkan bagi Roséanne, seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter bedah saraf di salah satu rumah sakit.

Ada kesempatan libur, bukannya istirahat teman-teman semasa SMA-nya mendadak mengajak untuk mengadakan reuni.

Rosé sudah menolak dengan halus saat teman-temannya menentukan tempat di grup chat, namun saat ia hampir merebahkan diri di ranjang tersayang begitu banyak panggilan telpon dan spam chat yang ia terima dengan maksud membujuknya agar mau ikut.

Apalagi ini reuni pertama setelah semua teman-temannya memiliki pekerjaan tetap. Terakhir kali mereka mengadakan reuni itu enam bulan setelah lulus sekolah.

Lisa, yang dulunya menjadi teman sebangku Rosé mati-matian merengek dan memaksa Rosé agar mau bergabung. Sebenarnya Rosé sedang lelah karena tadi pagi dia begadang untuk jadwal operasi, tapi Rosé juga bukan tipe yang tega menolak permintaan seseorang.

Dan akhirnya dengan berat hati ia menerima ajakan Lisa yang dipenuhi unsur paksaan.

Disinilah Rosé, rooftop kafe menjadi pilihan teman-temannya untuk reuni malam ini. Dia duduk diapit Lisa dan Jisoo.

"Liat deh, kita berhasil ngajak seorang Dokter saraf sukses di kota ini. Tapi kayanya dia nggak mood buat nimbrung di acara kita malam ini," papar Jennie, bendahara kelas yang sekarang bekerja sebagai resepsionis hotel.

Ucapan Jennie mampu membuat Rosé mengangkat pandangan, wajah yang ditekuk sebelumnya berganti menjadi senyum manis yang sedikit dipaksakan.

"Eh, nggak kok. Gue seneng bisa ikut, sebelumnya gue lagi agak kecapean aja." Rosé berkilah. Dia tidak ingin dianggap menjadi orang yang sombong dan lupa teman.

"Senyum dulu dong," pinta Lisa.

Rosé menurut. "Iya nih senyum."

Setelahnya tak ada lagi obrolan yang menarik untuk ditanggapi, Rosé hanya menjawab sekenanya setiap ditanya. Hanya untuk tata krama dan etika.

Bukan tidak suka tapi Rosé benar-benar kelelahan, ia kurang tidur beberapa hari ini. Kantung mata hitamnya pun tak bisa ditutupi.

Mau bagaimanapun juga dia ini adalah seorang dokter, jadi harus tau cara merawat diri sebelum merawat orang lain. Apa kata orang jika diri sendiri saja terlihat tidak sehat tapi ingin menangani pasien di rumah sakit.

Rosé meminum air putih di gelas yang ia pesan sendiri, di jam malam seperti ini tidak baik untuk minum-minuman yang mengandung kafein atau alkohol.

Tepat tegukan yang ketiga gendang telinga Rosé mendengar ada kalimat yang membuat hatinya bergetar. "Sorry guys, gue baru dateng soalnya abis jemput Jeonghan di Bandara."

Rosé menoleh cepat, dia hanya melihat eksistensi Dokyeom yang duduk di penghujung meja panjang.

Rosé menunduk lantas tertawa miris. Bagaimana bisa ia bereaksi berlebihan mendengar nama itu bahkan tanpa ada sosoknya.

Cafe: Oneshoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang