Baca part ini sambil dengerin lagu diatas Sabi sih~
***
Zhang Hao masih terus berjalan tapi dengan langkah yang cepat di bawa guyuran hujan malam itu, beruntung tidak ada petir. Zhang Hao sudah tidak bisa membohongi perasaannya sendiri. Zhang Hao sudah tidak bisa mengelak lagi. Ia kini menyukai sahabatnya itu. Zhang Hao menyukai Hanbin, tapi sejak kapan?
"Zhang Hao!"
Langkahnya sempat terhenti saat Hanbin memanggilnya namun ia segera berjalan lagi.
"Zhang Hao! Berhenti! Kamu bisa sakit" kini Hanbin berhasil menahan Zhang Hao dan berbagi payung di tengah hujan itu. Zhang Hao berbalik dan melihat Hanbin sedang memayungi tubuhnya namun air hujan masih membasahi tubuh Hanbin.
"Kamu basah, Hanbin" ujarnya lalu mendekatkan payungnya dan memberi sedikit jarak di antara mereka. Zhang Hao ikut menggenggam tangan Hanbin yang memegang payung, "Kenapa kamu kemari? Bukankah kamu sedang kencan bersama Chaehyun? Aku lihat kalian sedang berciuman–"
"Kamu serius mengatakan itu? Sudah aku bilang aku tidak tertarik dengannya, tadi itu hanya kecelakaan. Apa kamu sama sekali tidak menyadarinya?"
"Apa?"
"Aku menyukaimu Zhang Hao! Aku mencintaimu! Kamu bilang kamu mau menunggu kan?"
"Kenapa? Kenapa kamu harus menyukaiku? Aku sahabatmu, Hanbin"
"Semua orang bebas mencintai siapapun tidak terkecuali sahabatnya sendiri. Aku sudah sangat lama memendam perasaan ini seorang diri Zhang Hao. Tidakkah kau mengerti?"
"Aku sudah pernah bilang kalau aku tidak ingin kehilangan teman baik. Kita hanya sahabat, kita tidak boleh lebih dari itu"
"Lupakan apa yang boleh dan tidak boleh! Bagaimana menurutmu tentang aku?"
"Kurasa...Aku dan kamu tidak boleh bersama. Pikirkan apa yang akan orang-orang katakan tentang kita? Chaehyun menyukaimu, Hanbin! Dia sangat dekat denganku, bagaimana jika dia tahu tentang ini? Apa yang akan orang tua kita pikirkan jika mereka mengetahui hal ini? Mereka akan sangat–"
"Zhang Hao! Aku hanya ingin tahu pendapatmu tentangku! Bukan pendapat orang lain!"
"Pendapat orang lain juga penting bagiku! Kamu pikir aku hanya orang yang terobsesi dengan wanita dan dengan mudah berganti-ganti pasangan kan?"
"Lalu bagaimana dengan Xiaoting? Katakan dengan jujur dari dalam lubuk hatimu, apa kamu masih mencintainya?"
Zhang Hao menggeleng.
"Tapi kenapa? Kenapa kamu terus menolakku? Apa dari awal aku sama sekali tidak punya kesempatan?"
Zhang Hao terdiam sesaat. Bagaimana ia bisa memberinya kesempatan di situasi seperti ini?
"Iya. Karena dari awal kita memang tidak akan bisa bersama" ucapnya tegas.
Hanbin terdiam. Tangannya yang tadi menggenggam payung jatuh melesat ke bawah. Matanya berkaca-kaca. Bibirnya terseyum simpul memaksa.
"Selamat Ulang Tahun, Zhang Hao. Aku harap kamu bisa terus bahagia dan menemukan orang yang tepat untukmu nanti. Maafkan aku, sudah jadi sahabat yang buruk untukmu"
Zhang Hao hanya terdiam tidak merespon ucapan Hanbin. Ia tidak sanggup merespon karena jika ia melakukannya air matanya akan kembali tumpah dan ia tidak ingin Hanbin melihat itu.
Detik berikutnya Hanbin berbalik pergi meninggalkan Zhang Hao di tengah guyuran hujan malam itu.
Zhang Hao ikut berbalik pergi meninggalkan tempat itu berjalan dengan lesu. Dadanya sakit, sangat sakit. Tapi bagaimanapun Zhang Hao merasa kalau ini yang terbaik.
"Berakhir seperti ini, ya?"
Pada akhirnya Zhang Hao tidak bisa menahan air matanya lagi. Tubuhnya melemas jatuh ke tanah menangis sejadi-jadinya. Air mata yang keluar bercampur dengan air hujan yang membasahi pipinya. Payung yang Hanbin berikan tadi tidak ada gunanya sama sekali karena ia akan tetap di basahi oleh air matanya sendiri.
"Hanbin...hikss...maafkan aku....maaf..."
Zhang Hao bodoh karena terus membohongi perasaannya sendiri. Zhang Hao takut untuk melangkah lebih jauh dari yang ia bisa. Zhang Hao tidak sanggup menghadapi semua hal yang terjadi jika hubungannya dengan Hanbin berubah.
Hujan rintik malam ini membasahi tubuh kurus Hanbin. Di jalan yang penuh kesedihan ini ia menutup perasannya pada orang yang dicintainya selama ini.
Hanbin memandangi genangan air di bawahnya tercermin wajahnya yang susah ia deskripsikan dengan perasaannya saat ini.
Genangan air itu seketika hilang setelah ada mobil yang melewati genangan itu. Persis seperti perasaannya saat ini.
Mau bagaimanapun Hanbin mencoba ia tidak akan bisa lepas dadi status sahabat yang selama ini sudah melekat.
Karena bagaimanapun Hanbin dan Zhang Hao hanya sebatas teman. Tidak bisa lebih dari teman.
THE END.
Terimakasih buat yang sudah baca sampe tamat ☺️
Gimana perasaan kalian setelah baca cerita Haobin yang ini? 🥺
Terimakasih juga buat yang selalu vote dan ikut komen di cerita ini, kalian bikin aku semangat buat bikin cerita Haobin lagi deh 😁
Jangan lupa follow biar gak ketinggalan Haobin yang baru lagi ya~
Dan semoga HAOBIN bisa debut bareng!!!!!!Sekian, Love You All 🥰
- 08.03.2023 -
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Camaraderie | BinHao ♡
FanfictionHanbin dan Zhang Hao telah bersahabat sejak masa kecil mereka, menjalin ikatan yang kokoh hingga memasuki dunia perkuliahan. Sifat ceria dan mudah bergaul menjadi ciri khas Zhang Hao, yang senang akan kencan dan sering kali mengganti pasangan. Di si...