10

1.4K 191 0
                                    

Hanbin tidak tahu kemana langkahnya ini akan membawanya malam ini. Ia lebih memilih berkeliling di pusat kota agar pikirannya tidak kosong dan ujung-ujungnya ia akan menangisi dirinya sendiri lagi. Jangan salah, seorang Hanbin akan mudah menangis jika sudah menyangkut perasaannya pada Zhang Hao sejak lama. Karena Hanbin tahu sebanyak apapun ia menangis masih tidak akan bisa menghilangkan perasaan yang sudah terpatri di dalam hatinya itu.

Tapi walaupun di tengah keramaian seperti ini Hanbin masih merasa sepi. Semua orang-orang disekitar dan waktu di malam itu terasa sangat lambat. Orang-orang di sekitarnya ini tidak ada artinya sama sekali untuknya.

"Hanbin?"

Hanbin seketika menoleh ke arah suara yang memanggilnya itu.

"Zhang Hao?" bingungnya. Pikirnya apa yang sedang dia lakukan disini? Bukankah seharusnya ia sedang bersama Xiaoting?

"Hai..." sapanya kaku, lagi.

"Apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku? Aa...Hanya sekedar jalan-jalan malam? Haha..."

"Bagaimana dengan Xiaoting?"

"Xiaoting, ya?" wajahnya seketika melemas menunduk sambil ia memainkan jari tangannya sendiri.

"Kamu gapapa? Apa yang terjadi dengan kalian?" bahkan disaat seperti ini pun Hanbin masih menghawatirkan hubungan sahabatnya. Meskipun ia mencintai Zhang Hao tapi tidak pernah terpikirkan setitik pun untuk berharap hubungan Zhang Hao akan cepat kandas. Hanbin malah selalu berharap Zhang Hao dan kekasih-kekasihnya itu akan bisa terus bahagia.

Karena melihat kebahagiaan orang yang kita cintai itu sudah sangat cukup untuk membuat kita ikut bahagia bersamanya.

"Kami baik-baik saja. Dia hanya sedang emosional. Besok paling kami sudah baikan" ujarnya lalu tersenyum berusaha menunjukkan energi positif vibe yang biasa ia pancarkan. Tapi Zhang Hao tidak mungkin bisa membohongi Hanbin, ia sudah mengenal sahabatnya itu lebih dari siapapun.

Zhang Hao tampak sedang tidak baik-baik saja. Zhang Hao tampak tidak bahagia.

"Kamu masih mencintai Xiaoting?"

"Eoh? Kenapa kamu menyakan hal itu?"

"Jawab saja. Apa kamu bahagia saat bersama Xiaoting selama ini?"

Zhang Hao terdiam menatap Hanbin dengan matanya mengerjap. Seolah ia terkejut dengan pertanyaaan yang Hanbin ajukan padanya. Dia sendiri tidak yakin harus menjawab apa.

"Aku sendiri juga tidak tahu, Hanbin"

"Lalu apa kamu tidak punya perasaan sama sekali untukku walau hanya setetes air aja?"

Lagi-lagi Zhang Hao hanya terdiam tapi kali ini ia tidak berani menatap wajah Hanbin yang ada tepat di hadapannya. Rona merah jelas terkuras dari wajahnya saat ini bersamaan dengan dadanya yang makin berdebar. Zhang Hao menelan ludahnya kasar.

"Zhang Hao"

"N-Nee?"

"Apa jawabanmu?"

"Maaf, Hanbin. Aku masih belum bisa menjawabnya sekarang. Aku masih bingung dengan perasaanku sendiri. Tapi meskipun begitu bisakah kita tetap menjadi teman seperti biasa? Aku sudah katakan tadi kalau aku tidak ingin kehilangan teman baik. Jadi aku mohon kita harus tetap berteman apapun yang terjadi di masa depan nanti"

"Aku mengerti, Zhang Hao. Aku akan menunggumu dan tetap menjadi teman baikmu"

***

"Zhang Hao, Kau sudah berbaikan dengan Hanbin ya?" tanya Chaehyun setelah dosen yang mengajar tadi melesat pergi setelah jam pelajaran usai. Mereka masih di berada di tempat duduk masing-masing.

"Eoh? Apa aku sudah memberitahumu?" bingung Zhang Hao.

"Belum sih. Tapi tadi malam aku melihatmu berdua dengan Hanbin di pusat perbelanjaan hwaju-do"

"Kau melihat kami?" pekik Zhang Hao terkejut. Apa yang Chaehyun lihat?

Tunggu.

Kenapa Zhang Hao malah jadi panik begini? Padahal kemarin ia sama sekali tidak berbuat aneh dengan Hanbin. Hanya mengobrol biasa, tapi kenapa rasanya setiap mendengar nama sahabatnya itu ia akan mengingat ciumannya beberapa hari lalu.

Masih lekat terasa di ingatan bagaimana nikmat dan sakitnya ciuman itu Zhang Hao rasakan.

"Aku tidak berani menyapa kalian karena kelihatannya kalian masih dalam percakapan yang serius"

Wajahnya seketika kembali memerah lalu ia segera menutupi wajahnya dengan lipatan tangannya di atas meja.

"Zhang Hao? Kau kenapa?" bingung Chaehyun sebab Zhang Hao jadi bertingkah aneh seperti ini, "Telingamu sangat merah"

Zhang Hao langsung menutup kedua telinganya bangun dan melesat pergi meninggalkan Chaehyun yang kebingungan.

"Zhang Hao!"

BRAKK!!

Karena tidak memperhatikan jalanan Zhang Hao malah menabrak seseorang di depan ruang kelasnya tadi. Untung saja tidak sampai jatuh.

"Ah. M-Maafkan Aku" ucapnya masih dengan kepala yang menunduk tanpa melihat wajah orang yang ia tabrak.

"Zhang Hao? Apa yang terjadi?" ucap pria yang Zhang Hao tabrak tadi dengan suara halusnya. Ia mengenali suara itu. Seketika ia mendongak dan matanya bertemu dengan mata tajam Hanbin tapi menatapnya dengan lembut.

"Hanbin...Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Zhang Hao.

"Aku akan pergi keluar dengan Chaehyun habis ini" jawabnya. Setelah itu Chaehyun muncul menemukan mereka berdua.

"Nah. Bagus kalau kalian sudah berbaikan, kalau begitu Zhang Hao mau ikut kita sekalian?" ucap Chaehyun lalu merangkul kedua temannya itu bersamaan.

"Pstt!" bisik Hanbin di telinga Chaehyun tidak ketahuan Zhang Hao.

"Maaf, aku ingin sekali ikut. Tapi aku tidak bisa, aku harus bertemu dengan Xiaoting nanti"

"Oh. Kau mau berkencan?" timpal Chaehyun.

"Eoh? Ya-ya...Kurang lebih, haha"

"Yasudah kalau begitu aku dan Hanbin pergi dulu kalau begitu. Bersenang-senanglah dengan Xiaoting hari ini, titip salam untuknya yaa" seru Chaehyun seraya menggandeng Hanbin berjalan meninggalkannya di lorong gedung fakultasnya itu.

Wajahnya berkerut melihat pemandangan dua temannya itu bercengkrama lebih dekat, mereka tampak sangat akrab. Jika Zhang Hao pikir-pikir ini pertama kalinya Hanbin benar-benar memiliki teman dekat selain dirinya.

"Tapi bagaimana dengan Chaehyun? Apa Hanbin benar-benar tidak menyukai Chaehyun?" ucapnya walaupun rasa ragu dan sesak di dadanya makin terasa.

***

"Babe, kenapa kamu sangat membenci Hanbin? Bukankah kamu bilang akan baik-baik saja jika dia meminta maaf? Dia sudah melakukannya kemarin" terang Zhang Hao susah payah pada kekasihnya yang keras kepala itu.

"Aku membencinya! Dia tidak baik untukmu! Dia akan membawa pengaruh buruk untukmu, Sayang!" kekehnya.

"Kenapa kamu mengatakan hal buruk tentangnya bahkan dirimu tidak mengenalnya lebih baik daripada aku?"

"Ck. Aku bilang lakukan saja, percayalah padaku. Aku sangat mencintaimu, Zhang Hao. Aku lakukan ini karena aku sayang padamu"

"Beri aku alasan kenapa aku harus mempercayai ucapanmu"

Xiaoting berdecak kesal lalu merogoh tasnya hendak mengambil ponselnya.

"Tadinya aku tidak ingin menunjukkan ini padamu agar kau bisa tenang" cercanya lalu menunjukkan sebuah gambar yang cukup membuat Zhang Hao shock setengah mati.

"Xia-Xiaoting...I-i-ini..." ucapannya bergetar.

"Benar. Aku melihat semuanya kemarin"

To Be Continued...

- 08.03.2023 -

[✓] Camaraderie | BinHao ♡ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang