Segala perasaan campur aduk terus menyelimuti perasaan Zhang Hao. Ia baru merasakan rasanya saat Hanbin benar-benar menghilang dari hari-harinya padahal mereka selalu melalui hari yang indah bersama sebagai sahabat. Segala sesuatu juga rasanya tidak menarik lagi semenjak pertengkarannya dengan Hanbin. Dunianya benar-benar terasa membosankan dan tidak menyenangkan lagi.
Tapi Zhang Hao masih benar-benar malu untuk sekedar menunjukkan wajahnya pada Hanbin. Mengingat pertemuannya tadi malam secara tidak sengaja berjalan dengan tidak baik. Hanbin benar-benar mengabaikannya, sorot matanya juga terasa sangat tajam membencinya.
Zhang Hao jadi teringat dengan wajah kecewa Hanbin saat pertengkaran kemarin. Sepertinya Hanbin benar-benar kecewa dengannya.
"Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya di dalam kamar lalu menutup wajahnya menyembunyikan air matanya yang mengalir entah dari siapa padahal dia seorang diri disana.
***
Siang hari ini Zhang Hao dan Xiaoting memutuskan untuk makan siang di luar kampus karena waktu mereka lebih luang. Mereka datang ke salah satu restoran China yang terkenal di area kampus. Mereka memesan makanan masing-masing dan menikmati makan siang mereka.
"Babe, sepertinya aku harus minta maaf pada Hanbin" ucap Zhang Hao mencoba menyampaikan perasaannya pada Xiaoting.
"Kenapa kau harus melakukan itu? Kau itu tidak salah, dia sudah bersikap kasar padaku seperti itu kemarin. Jadi kau sudah melakukan tindakan yang benar" jawab Xiaoting tidak senang. Kenapa pula kekasihnya harus meminta maaf pada Hanbin? Harusnya Hanbin lah yang meminta maaf pada Zhang Hao.
"Tapi sepertinya aku juga salah karena aku sudah memukulnya terlebih dahulu, aku terlalu emosi saat itu"
"Bagus dong! Itu artinya kamu benar-benar mencintai dan menghawatirkan aku" sanggahnya lalu mengelus pipi kanan kekasihnya itu.
"Eumm~ Aku mencintaimu, sayang~" Zhang Hao ikut menggenggam tangan lembut Xiaoting yang ada di wajahnya.
Setelah makan siang mereka Zhang Hao mengantar Xiaoting kembali ke kelasnya. Dalam perjalanan kembali menuju kelasnya ia melihat Hanbin sedang berjalan berlawanan arah sepertinya hendak masuk ke kelasnya.
Zhang Hao mencoba mengumpulkan tekad menarik napas hendak memulai pembicaraan kembali dengan Hanbin.
"Han-" sapaanya terhenti lantaran Hanbin hanya benar-benar berjalan lurus mengabaikan Zhang Hao sama sekali tidak melirik sedikitpun padanya.
Zhang Hao menoleh memperhatikan punggung yang sangat ia kenal semakin menjauh, entah mengapa kakinya merasa berat saat hendak saat ingin menyusul Hanbin alhasil dia hanya bisa melihat Hanbin yang hilang di balik pintu ruang kelas itu.
***
"Kenapa kau memanggilku kemari?" tanya Chaehyun dengan nada ketusnya pada Zhang Hao, ia masih kesal dengan temannya itu.
"Aku..."
"Sudah minta maaf pada Hanbin?" pangkasnya.
"Belum. Aku tidak tahu bagaimana caranya, dia terus menghindariku bahkan memblokir semua sosmed dan nomerku kemarin. Dia sepertinya benar-benar marah padaku..."
"Benar! Dia sangat marah padamu! Lagipula bagaimana kau bisa melakukan hal seperti itu pada sahabatmu sendiri? Dia pasti sangat kecewa dengan sikap burukmu yang seperti itu"
"Aku tahu, aku memang bajingan"
"Akhirnya kau menyadari itu"
"Lalu bagaimana caranya agar Hanbin mau memaafkan aku? Dia benar-benar sangat keras menghindariku. Itu makin membuatku merasa tidak sanggup untuk mendekatinya, aku malu..."
"Pikir urusanmu sendiri! Jangan bawa aku ke dalamnya, aku juga tidak tahu harus membantumu seperti apa. Dia bahkan sama sekali tidak pernah menyinggung ataupun menyebut namamu sejak hari itu, padahal sebelum itu dia sering sekali membicarakanmu"
"Chaehyun. Mau temani aku minum malam ini?"
***
"HUAAAA HANBIN JAHAT!!! KENAPA DIA TERUS MENGHINDARIKU??? HIKS...."
"Aishh. Dia mulai hilang kendali..." gumam Chaehyun malas saat Zhang Hao melewati batas minumnya. Padahal ia sudah terus mengingatkan Zhang Hao agar tidak melewati batas mabuknya tapi Zhang Hao tidak mau mendengarkan. Ia menumpu dagunya dengan diatas meja dengan tangan membiarkan Zhang Hao mengoceh.
"Padahal Hanbin bilang kita akan terus bersama dan selalu ada di sampingku! Hiks...Tapi kenapa dia malah membenciku seperti itu sekarang? Aku salah apa padanya? Huaaa...."
"Bodoh! Kau yang membuatnya marah- AH! YAK! JANGAN MINUM LAGI KAU BISA MATI!!" seru Chaehyun panik saat Zhang Hao langsung meminum semua soju itu dari botolnya.
"Hik! Hik!" dua kali cegukan lalu tubuhnya ambruk ke lantai dari kursi dan mejanya.
"Zhang Hao!" Chaehyun bangun dan mencoba menyadarkan Zhang Hao.
"Zhang Hao! Zhang Hao! Bangun! Hei!!" Chaehyun terus menepuk-nepuk pipi Zhang Hao namun percuma, dia sudah sangat mabuk.
"Aku sudah tidak bisa mengatasinya lagi"
***
"Kenapa kau memanggilku kemari?" tanya Hanbin datar pada Chaehyun saat melihat Zhang Hao sudah tepar tidak karuan.
"Kenapa kau bilang? Lihat temanmu tidak sadarkan diri seperti ini, antar dia pulang. Rumahmu dekat dengannya kan? Aku tidak tahu alamatnya" suruhnya.
"Kenapa harus aku?"
"Jangan terlalu kejam padanya, Hanbin. Bagaimanapun dia masih tetap sahabatmu, dia sangat frustasi karena kau terus-terusan menghindarinya"
Hanbin terdiam membuang pandangnya bahkan enggan melihat Zhang Hao lagi.
"Hikss...Hanbin...Maaf..." gumam Zhang Hao di bawah kesadarannya, mulutnya hanya terus mengucapkan kata-kata itu sejak tadi.
Hanbin melirik sekilas melihat wajah menyedihkan Zhang Hao dan setitik air matanya yang mengalir dari netranya yang terpejam. Beberapa kata sederhana membuat es di hati Hanbin yang sebelumnya sangat susah di cairkan akhirnya mulai mencair dengan perlahan.
"Ck. Baiklah aku akan mengantarkannya pulang, tapi jangan bilang kalau aku yang mengantarkannya"
To Be Continued...
- 07.03.2023 -
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Camaraderie | BinHao ♡
FanfictionHanbin dan Zhang Hao telah bersahabat sejak masa kecil mereka, menjalin ikatan yang kokoh hingga memasuki dunia perkuliahan. Sifat ceria dan mudah bergaul menjadi ciri khas Zhang Hao, yang senang akan kencan dan sering kali mengganti pasangan. Di si...