04

1.6K 230 17
                                    

Chaehyun mendongak dari buku harian Hanbin, memandang Zhang Hao yang masih terbaring lemah. Seulas senyum yang sama sekali tidak bisa ditafsirkan oleh Chaehyun terkembang di wajahnya.

"Zhang Hao.. ini.." Chaehyun tak sanggup berkata-kata. Seorang pemuda telah melamar suaminya sepuluh tahun yang lalu, dan ia sama sekali tidak pernah tahu tentang hal ini. Zhang Hao memang sudah bersamanya sekarang, tapi tetap saja fakta itu membuatnya shock. Ia terguncang. Zhang Hao menghela napas dan memandang keluar jendela, menatap rinai hujan yang tak kunjung reda.

"Kenapa kau tidak pernah mengatakan hal sepenting ini padaku, Zhang Hao?" tanya Chaehyun pada akhirnya.

"Aku tidak ingin menyakitimu." jawab Zhang Hao, memandang mata indah istrinya dengan mata cokelatnya.

"Dan sekarang kau memilih untuk memberitahuku, dengan cara seperti ini?" Chaehyun merasa sangat tersinggung.

"Maafkan aku," kata Zhang Hao. "Selama lima tahun ini aku selalu memikirkan cara untuk memberitahumu, tapi aku tidak punya keberanian. Maafkan aku."

Chaehyun menggigit bibir bawahnya. Ia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Apa ia harus marah? Tapi itu semua sudah berlalu, kejadian sepuluh tahun lalu..

"Apa kau menerimanya?" tanya Chaehyun lagi.

Zhang Hao tertawa lirih. Tawa yang berbeda dari yang selama ini Chaehyun lihat. Zhang Hao tidak pernah tertawa setulus dan selega itu, bahkan di hadapannya. Chaehyun merasa sedikit cemburu pada pria bernama Hanbin ini.

"Aku sudah melupakan detailnya, Chaehyun. Tapi aku yakin Hanbin pasti ingat. Dia memiliki daya ingat yang luar biasa." jawab Zhang Hao, masih tersenyum dan mengeratkan genggamannya pada tangan Chaehyun.

"Bisa kau lanjutkan ceritanya?"

Chaehyun menatap Zhang Hao. Ia tak yakin ia mau membaca apa yang selanjutnya tertulis di buku harian itu. Mungkin kisah cinta suaminya dengan orang lain.. pria lain.. ia merasa sangat dikhianati.

"Chaehyun, aku benar-benar minta maaf. Kumohon lanjutkanlah."

Chaehyun kembali menunduk. Di luar semua rasa sakit hatinya, ia memang penasaran akan masa lalu Zhang Hao yang selama ini terlalu abu-abu baginya. Ia sudah lima tahun bersamanya, tapi Zhang Hao terlalu sulit ditebak. Mungkin buku harian itu bisa membantunya. Lagipula membacakan buku harian itu adalah permintaan Zhang Hao, yang tidak pernah meminta apapun padanya selama ini.

Chaehyun menghembuskan napas dan melanjutkan. "Hanbin's Journal, January 25, 2009.."

***

Hanbin's journal, January 25, 2009.

Terlalu mendadak. Aku juga berpikir seperti itu. Aku bahkan baru mengenal pemuda campuran itu. Dan entah apa yang mendorongku untuk memintanya menikahiku begitu saja, tanpa pemikiran matang. Mungkin aku memang sudah terlalu putus asa. Ha. Joongki bisa membuatku stress tanpa susah payah.

Jadi, inilah pemikiran konyolku. Aku akan menikahi seorang pemuda Amerika. Aku bisa pindah kewarganegaraan seperti yang kuinginkan, dan jelas Joongki pasti akan mencoretku dari daftar keluarga Song. Mungkin ia masih akan menyeret pulang anak yang minggat dari rumahnya dengan cita-cita yang menurutnya tidak jelas, tapi ia takkan mungkin memulangkan seorang gay ke rumahnya. Harga dirinya akan hancur.

Aku cukup puas dengan pemikiranku ini. Tapi memang ada beberapa kendala.

Aku bukan gay. Itu jelas. Dan aku harus memastikan Zhang Hao bukan gay juga. Aku tak ingin hubungan ini menjadi berlarut-larut. Setidaknya aku hanya akan mempertahankan pernikahan ini selama dua tahun. Joongki pasti akan mempunyai dugaan ini adalah pernikahan berkedok, jadi aku harus mempertahankannya cukup lama. Dua tahun. Aku yakin dalam waktu itu aku sudah menjadi pianis seperti yang kuinginkan, dan tak ada lagi alasan bagiku untuk pulang ke kediaman keluarga Song.

[✓] Blue And Red | BinHao ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang