Sebelum membaca silahkan
Klik tanda 🌟 terlebih dahulu,
Happy reading
.
.
.
.
.Orang tua gracia sudah berangkat dan kini tinggallah Gracia dan Shani
Gracia sedari tadi setelah ditinggalkan oleh ke-2 orang tua nya ia langsung memasuki kamarnya Karna ia tidak mau melihat muka Shani yang menurutnya 'menjijikkan'
Sedangkan Shani ia hanya duduk diruang tengah sambil menonton TV
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam hingga Shani merasa ngantuk menyerangnya, saat ingin menutup matanya tiba-tiba Gracia memanggilnya
"Ekhem!" Panggil Gracia dengan deheman
"Kenapa ge?" Tanya Shani
"Lo gak tidur?"
"Iya ini aku mau tidur."
"Kamar tamu udah gue bersihin, sana Lo tidur disana, gue gak mau sekamar sama Lo."
Sebenarnya mamanya menyuruhnya untuk tidur satu kamar, jadi mamanya tidak membersihkan kamar tamu hingga dengan terpaksa ia yang harus membersihkan sendiri Karna ia tidak mau tidur satu kamar dengan Shani
Setelah mengucapkan itu Gracia berbalik badan hendak pergi namun
Shani menarik tangan Gracia hingga terjatuh dipangkuan nya"Lo apa-apaan sih?!" Tanya Gracia
Gracia mencoba memberontak tapi Shani malah memeluknya
"IHH! Lo kenapa sih Shani?!!"
Bentak Gracia"Aku gak mau di kamar sendirian."
Ucap Shani"Terus Lo mau apa?!"
"Aku mau sama kamu."
"Gak! Gak ada! Gue gak mau!"
"Kalo aku paksa kamu gimana?"
"Lo mau ngapain?!"
Shani menghempaskan tubuh Gracia hingga terbaring di sofa
"Eh anjing!! Lo mau ngapain gila?!"
Cup!
"Mphh!"
Shani mencium bibir Gracia paksa
Gracia mencoba memberontak tetapi kekuatan Shani lebih besar darinya, mereka saling bertukar Saliva, lidah Shani bermain sangat lincah dengan lidah Gracia yang sedikit kaku
Gracia merasa jijik saat Saliva mereka bersatu, Shani adalah makhluk yang paling menjijikkan dipikiran Gracia saat ini
Shani mengulum, mengisap lidah Gracia bagaikan sebuah permen, hingga akhirnya Shani melepas tautan bibir mereka
Shani menatap Gracia dengan tatapan sayu nya, ia melihat Gracia yang sedang mengatur nafasnya
"Permainan baru saja dimulai baby." Ucap Shani dengan suara serak nya
Shani dengan gerakan cepat langsung menjilati leher Gracia bahkan menggigit keras leher Gracia hingga menimbulkan bekas kemerahan pada kulit leher Gracia yang putih
"Ahhh!"
Shani memberi banyak tanda kemerahan pada leher Gracia bahkan bahu Gracia juga banyak tanda merah
"Ahh! Eugh! Shan!"
Shani membuka paksa piyama Gracia hingga beberapa kancing piyamanya terlepas
"Plis Shan! Lo jangan gila!"
Ucap Gracia"Tutup mulutmu Gracia, cukup nikmati saja." Ucap Shani
"G-gue gak mau- mmphhh!"