06. hotel 127

3.6K 280 7
                                    

Vote ya juseyeooo
...

"Sshh...akhh!"

"S-sakit jen...hiks"

"Sedikit lagi, syutt jangan nangis"

"B-berhenti hiks sa-kit hiks"

"Bentar ya? Sekali lagi"

Krekk!

"AKHH! sakiiittt huaaaaa! Jeno! Lo mah! Ih! Hiks ini kaki gue gapapa kan? Hiks"tanya jaemin diakhiri pertanyaan.

Jeno sedikit terkekeh saat melihat wajah menggemaskan jaemin. Lalu dia berdiri dari jongkok nya.

"Maaf, tapi kalo mau ngurut kaki yang keseleo emang kaya gitu. Tenang aja, kaki kamu gak akan kenapa Napa"jawab Jeno.

Jaemin mengangguk kecil lalu kembali memakai sepatunya.

"Jaemin"panggil Jeno membuat jaemin menoleh.

"Ha?"

"Kamu mau...saya ajak jalan jalan?"tanya Jeno ragu-ragu.

Jaemin yang ditanya malah mengeluarkan ekspresi berbinar saat mendengar kata jalan jalan.

"MAU!!!"jawab jaemin dengan semangat.

Jeno sebenarnya kaget tapi gak dikeluarin jadi dia cuma senyum.

"Nanti siang jam 13.00 kamu harus sudah rapih"ucap Jeno.

"Sip! Bye bapaknya jisung! Gue mau ghibah sama hiyyih!!"

Jaemin pergi meninggalkan Jeno yang tersenyum tipis menatap punggungnya yang semakin lama semakin jauh.

Entah kenapa jaemin bisa se akrab itu dengan anggota keluarga Jung yang dikenal dengan keluarga kutub, padahal jaemin baru beberapa hari bertemu dengan keluarga jung.

"Kayanya gue emang jatuh cinta deh sama jaemin"gumamnya sambil memegang dadanya yang selalu berdetak kencang saat dekat dekat dengan jaemin.

Skip

Sekarang jam menunjukkan pukul 13.03 jaemin juga sudah rapih dengan Hoodie berwarna mind. Jeno juga sudah rapih dengan kemeja putih dan jas biru muda nya.

Kedua insan itu juga sudah berada di dalam mobil XV ultimate edition nya Jeno yang warna putih.

"Ini kita mau kemana dah?"tanya jaemin sambil mengeluarkan ponselnya dari saku hoddie.

"Jalan jalan"jawab Jeno singkat.

"Ye gue tau mau jalan jalan! Tapi tempat tujuannya kemana?! Yeuuu bangsul!"

Jeno tertawa kecil karna merasa lucu dengan balasan jaemin lalu dia tersenyum dengan tangan yang dia angkat untuk mengusap kecil Surai jaemin.

"Kita mau ke..........hotel"jawab Jeno sedikit menggantung.

Jaemin yang mendengar itu langsung melotot kaget "buset!! Mau ngapain ke hotel anjir?!! Lo gak bakal apa apain gue kan?! Aaaa huaaa mamaaaa"

Lagi lagi Jeno tertawa tapi kali ini bukan tertawa kecil melainkan tertawa lepas.

"Saya gak bakal apa apain kamu, hotel 127 lagi ngadain pameran patung jadi saya sebagai Adek dari pemilik hotel itu diundang untuk hadir"jelas Jeno membuat jaemin bernafas lega.

"Aisshh...malu beut gue"ucap jaemin dengan suara kecil.

Skip

Mereka sudah sampai di hotel 127 milik abang nya Jeno yang bernama Mark Jung.

Hotel itu terlihat ramai dengan orang orang berpakaian modis dan bermerk, banyak juga street food yang berjejeran di depan hotel.

Jaemin yang memang dasarnya suka makan pun berbinar binar saat melihat makanan yang ada di sana.

"Nanti setelah selesai pameran kita keliling street food" seakan paham dengan ekspresi wajah jaemin, Jeno berucap seperti itu.

"Bener?!!"tanya jaemin dengan antusias.

"Iya"jawab Jeno disertai senyum manisnya.

Mereka berdua pun masuk kedalam hotel dan langsung disambut beberapa pengusaha besar yang juga turut hadir dalam acara pameran tersebut.

Di saat mereka sedang melihat lihat berbagai bentuk patung tiba-tiba abangnya Jeno menghampiri mereka.

"Jung Jeno"panggil Mark dengan wajah datar.

"Mark Jung"balas Jeno.

"Akhirnya kau datang juga, tidak biasanya. Ah...aku tahu, kan ada jaemin yang menemani mu"ucap Mark sedikit memperlihatkan wajah tengilnya.

"Ck! Ayolah! Mana haechan? Biasanya selalu bersamamu"tanya Jeno sambil celingukan. Jaemin sebenarnya terkejut saat Jeno mengucapkan nama haechan tapi dia diam saja karena jujur saja dia belum terlalu akrab dengan Mark.

"Aku disini, kenapa? Kamu kangen aku?!"

Tiba tiba pemuda berkulit Tan datang dengan cup cake cokelat ditangannya.

"Echan?!!!"Jeno yang ingin membuka suara tiba-tiba tak jadi karna pekikan jaemin.

Haechan yang mendengar namanya disebut pun menoleh ke arah belakang Jeno. Lalu dia melotot saat melihat jaemin yang ada disana.

"Nana?!!!"pekik haechan.

Lalu kedua berpelukan dengan hangat untuk mengurangi rasa rindu yang sudah lama terpendam.

"Ihhh...echan kemana aja?! Nana capek tau cari cari echan! Njun juga marah marah mulu sama Nana! Huaaaaaaa Nana kangen sama echaaann"tanya jaemin sambil memeluk erat tubuh berisi milik haechan.

"Echan kan udah bilang sama Nana, kalo echan ke Thailand!! Nana lupa?! Ihhh gak like!! Oh ya, Kata Nana njun marah marah mulu?! Mana njun nya?! Biar echan pukul pakai sapu nya Mae!"jawab haechan sambil membalas pelukan jaemin.

"Nana lupa hehe"

Tinggalkan dua orang itu mari kita lihat reaksi dua pria bermarga Jung.

Jeno dan Mark saling pandang dengan tatapan Cengo, lalu mereka mengerjapkan mata dan melihat kembali interaksi dua orang lucu didepan mereka.

"Itu jaemin/haechan?"tanya keduanya barengan.

"Kok bisa gemes/lucu begitu?"tanya keduanya barengan lagi.

Mereka saling tatap lagi lalu mengangguk barengan "iya itu jaemin/haechan"ucap keduanya barengan lagi.

...
To be continued

Gimanaaa?

Akhirnya bisa up! baru dapet hospott hiks...

Yaudah deh sampe situ dulu.

Byee, see you next time guysss....

BUNDA? [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang