Assalamualaikum wr wb.
Aing sempet sempetin buat up soalnya nenek/buyut aing meninggal, jadi bisa kalian ketahui kalau aing bakal jarang buka WP entah untuk sekedar baca atau nulis cerita.
Jadi, aing minta doanya biar nenek aing di terima di sisi Allah, dan di terima amal ibadah nya ya?
Yaudah happy reading guys!
...
"Bun, Nana laper"ucap jaemin pada Irene yang sedang menonton TV.
"Di dapur ada ayam kecap, makan aja"jawab Irene tanpa menoleh.
Jaemin beranjak dari sofa, dia berjalan ke arah dapur yang luasnya hampir sama dengan satu rumah sederhana.
Ngomong ngomong, Jeno sudah pulang beberapa jam yang lalu. Sekarang juga jam sudah menunjukkan pukul 19.25 yang artinya matahari sudah berganti dengan bulan.
Jaemin mengambil ayam kecap yang di maksud Irene dan menyendok nasi putih ke piring.
Saat sudah selesai dia duduk di meja makan dan segera memakan nya dengan lahap.
Tapi saat sedang enak enaknya makan, dia di kaget kan oleh seorang pemuda tampan yang lumayan pendek dan mungil. Dia na renjun, Abang kembaran nya.
"Ngapain Lo balik?"tanya renjun sambil mendudukkan dirinya di depan jaemin.
"Kenapa? Gak boleh? Ini kan mansion ayah!!"balas jaemin galak.
Renjun menatap jaemin sinis "najis banget gue sama Lo!"
Bugh!
Renjun pergi sambil memukul bahu jaemin dengan keras.
"Aw! BUNAAAA, SI LONJUN NAKAL TUH!!!"Ringis jaemin dengan mengadu ke Irene yang baru saja masuk ke dapur.
"Udah gede gak usah ngadu, kamu kan bisa lawan,na. Abang kamu mah di sentil dikit juga udah mental"jawab Irene yang malah membuat jaemin mengangguk.
"Buna kira aku kelereng? Disentil dikit langsung mental?"tanya renjun sambil menatap Irene cemberut.
Irene yang mendengar itu tertawa kecil "badan kamu kan bulet. Nana yang Adek kamu aja badannya bagus,tinggi,berisi. Lah kamu? Udah pendek, berisi tapi nyerempet ke gemuk, ck ck ck... padahal kamu Abang,njun"
Renjun tambah cemberut, tapi jaemin yang sudah selesai makan malah tertawa kencang karna saking gak kuat sama sindiran Buna nya.
"Mam to the push! Mampus!!"
"Tau lah! Renjun mau ke kamar aja!"
Renjun pergi meninggalkan dapur, Irene dan jaemin masih tertawa sambil melihat renjun yang jalannya sambil menghentakkan kakinya.
"Abang kamu tuh,na"
"Anak Buna tuh, Bun"
Skip
Sekarang jaemin sedang berada di taman belakang mansion yang lumayan besar dan berbunga.
"Mau cilok bumbu,deh"gumam jaemin sambil bengong.
Dia melihat ada salah satu maid yang lewat gak jauh dari tempat dia duduk. Dengan segera jaemin pun memanggil nya.
"IBU!"teriaknya membuat maid itu menghampiri nya.
"Kenapa ya, den?"tanya maid itu.
"Bisa tolong bikinin Nana cilok bumbu,gak? Nana lagi pengen soalnya"
"Bisa,den, bisa. Yaudah kalau gitu ibu kedapur dulu,ya?"
"Iya,Bu, makasih ya?"
"Sama sama,den. Permisi"
Setelah maid itu pergi jaemin pun langsung beranjak dan pergi ke kamarnya yang dulu.
Di kamar dia hanya mengambil laptop dan ponselnya, setelah itu dia turun lagi ke ruang tamu.
"Nonton Drakor dulu lah"gumamnya sambil mencari drama Korea dengan genre komedi romantis.
Akhirnya jaemin memilih untuk menonton Drakor dengan tenang sampai satu jam kemudian cilok bumbunya sudah berada di depan jaemin.
"Lanjut eps dua dengan di temani cilok bumbu!!!"pekik jaemin senang.
Jaemin pun melanjutkan acara nonton drama Korea nya dengan satu mangkuk besar cilok bumbu.
...
To be continuedMaaf baru update, soalnya aing baru buka WP lagi...bahkan aing lupa kalo masih ada cerita yang harus aing urus.
Maaf ya yorobun sekaliaannn....
Bye bye see you next time guysss....
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA? [nomin]
Fanfiction"nda~ hiks nda~" "eh? anak siapa ini?" awalnya jaemin datang ke pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan apart nya yang sudah habis tapi tiba-tiba anak kecil dengan wajah yang tampan dan juga setelan yang bermerk datang sambil memanggil nya dengan...