Part 5

7 1 1
                                    

"Kakek menungguku?"

Bukannya menjawab pertanyaan tapi kakek tua itu hanya melempar senyum lalu menyuruhku untuk kembali masuk kedalam rumah. Merasa penasaran akupun menuruti ajakannya tanpa merasa khawatir jika terjadi hal-hal aneh padaku.

Sebelum memulai pembicaraan ia lantas ke dapur untuk membawakan minum untukku, baik sekali kakek ini dan membuatku semakin yakin bahwa ia tidak akan macam-macam padaku. Setelahnya ia duduk dihadapanku dan mulai menceritakan sesuatu yang membuatku tak bisa mengontrol ekspresi karena saking terkejutnya.

"Nak, Kakek sudah yakin suatu hari kamu pasti akan datang kesini dan akhirnya hari itu tiba. Ada hal yang perlu kamu ketahui mengenai kehidupanmu sekarang karena ini menyangkut masa depan yang akan kamu lalui nanti." Ucapnya dengan wajah yang serius dan aku hanya diam mendengarkan.

"Kamu tahu alasan mengapa kamu tidak memiliki teman sejak dulu?" Tanya nya dan kugelengkan kepala sebagai jawaban

"Di dalam tubuhmu ada sebuah kutukan"

Degg

"Bagaimana mungkin di dalam tubuhku ada sebuah kutukan kek, ada-ada saja" aku terkekeh mendengar penuturan kakek seolah-olah tidak percaya. Emangnya masih jaman hal seperti itu ya.

"Apa yang kakek katakan itu benar adanya, nak"

"Orang yang mendapatkan kutukan itu akan dilihat memiliki wajah buruk rupa dan tidak ada seorangpun yang ingin mendekatinya walaupun hanya sebatas teman. Hal itu tengah kamu rasakan dari 5 tahun yang lalu kan"  Sambungnya

Aku yang terkejut tanpa sadar membuka mulut lebar-lebar. Bagaimana kakek ini tau tentang kehidupanku bahkan selama itu. Apakah benar aku memiliki sebuah kutukan hingga membuatku seperti ini, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi.

"Ta, tapi kek satu minggu terakhir ada seseorang yang mau mendekat bahkan menjadikan aku sebagai temannya, berarti kutukan itu tidak benar dong?"

Aku ingin menyangkal ketidakmungkinan itu, baru kemarin aku bertemu Almaira dan ia yang menawarkan diri sebagai teman untukku jadi kutukan itu sepertinya mustahil ada dalam tubuhku.

"Wanita yang menemuimu itu bermata biru muda bukan?" Pertanyaan dibalas pertanyaan, kakek tua ini semakin membingungkanku.

Tapi aku jadi kepikiran dengan ucapannya dan mulai mengingat-ngingat bola mata yang dimiliki oleh alma itu biru muda atau bukan. Ya! Kenapa dia bisa tahu padahal belum pernah menemui almaira, eh dia juga bisa tahu tentang aku pastinya tentang kehidupan oranglain pun sama.

"Yy...ya dia memiliki bola mata berwarna biru muda, memangnya ada apa dengan itu."

"Wanita itu spesial, dia bisa melihat wajah asli setiap orang yang tertutupi oleh kutukan didalamnya dan salah satu orang yang tertutupi itu adalah kamu nak. Dia wanita yang suci yang bisa menolongmu disaat-saat sulit nantinya, jagalah ia sebagai temanmu." Jelasnya padaku.

"Baiklah kek aku akan menjaganya, tapi kek aku masih tidak mengerti siapa orang yang telah menanamkan sebuah kutukannya padaku. Apakah dulu aku pernah berbuat kesalahan padanya hingga ia tega berbuat seperti ini padaku?" Tanyaku dengan wajah sedih juga sedikit menahan diri untuk tidak menangis. 

"Ada seseorang yang tidak suka melihat kecantikan yang kamu miliki sehingga dia berani berbuat seperti ini, tapi tenang saja kutukan itu bisa menghilang dari tubuhmu. Tapi ada syarat yang harus dilakukan agar kamu bisa terbebas dari kutukan sialan itu. Kamu harus bisa menemukan seorang laki-laki yang memiliki tanda berbentuk seperti kelabang ditangan sebelah kirinya, laki-laki itu yang mampu melepaskanmu dari kutukan."

"Bagaimana caranya ia bisa membebaskan aku dari kutukan itu kakek?"

"Kalian harus berciuman"

Kutukan Cinta ErinsWhere stories live. Discover now