Jake memberikan alamat restoran bernuansa Itali. Tentu ada alasan yang mendasari mengapa ia menyewa tempat mahal tersebut. Jay berkata jika tempat itu tidak pernah di datangi oleh artis, idol, maupun media. Tempat tersebut memang di khususkan untuk para pebisnis yang ingin mengadakan pertemuan atau sekedar makan malam bersama klien.
Mengapa Jay tahu? Tentu karena ayahnya adalah seorang direktur, jadi dia pernah mengunjungi nya.
Bahiyyih dan Luke sudah berada di dalam restoran itu dari dua belas menit yang lalu. Mereka saat ini sedang menunggu kedatangan Jake dan juga Belle.
Untung saja semua jadwalnya hari ini sudah selesai, jadi dia tidak perlu terlalu khawatir. Namun ada satu hal yang terus membuat Bahiyyih merasa was-was, yaitu tentang keamanan restoran ini.
Dia tidak ingin sampai ada media yang meliput kegiatan nya.
Akan tetapi sepanjang manik nya memandang, tidak ada satupun hal yang mencurigakan. Bahkan restoran itu kosong, hanya ada dia dan Luke.
Bahiyyih tidak tahu saja jika tempat mahal itu sengaja di sewa oleh Jake.
"LUKE!"
"NUNA!"
Bahiyyih refleks menoleh karena terkejut mendengar jeritan seorang gadis juga di balas oleh teriakan melengking Luke. Selanjutnya ia di sambut pemandangan dua remaja saling memeluk.
"Maaf membuat kalian menunggu lama," ujar seorang pria yang baru saja membuka masker dan juga topinya.
Pria itu berjalan mendekat, sontak Bahiyyih pun segera berdiri. Dia membungkuk sembilan puluh derajat ke arah member ENHYPEN tersebut.
"Annyeonghaseo sunbae-nim!"
Jake yang awalnya ingin duduk pun ikut membungkuk ke arah gadis tersebut. Namun Bahiyyih tiba-tiba merasa gugup hingga tidak bisa mengendalikan gerak tubuh nya sendiri. Dia sampai berkali-kali membungkuk pada pria tersebut.
Jake yang menyadari gadis di hadapannya merasa kikuk pun segera melambaikan tangan.
"Tidak usah seformal itu, kita juga tidak sedang berada di acara televisi," ujarnya di selingi tawa kecil. Jake mencoba mencairkan suasana di antara mereka yang terasa sangat cangguh.
"Silahkan duduk Bahiyyih-ssi!"
Bahiyyih mengangguk kikuk. Baru saja ingin mendarat kan bokong nya di kursi, tiba-tiba seorang gadis datang memeluk nya begitu erat.
"Mommy! Belle rindu mommy," ujar gadis itu terus menerus. Dia mengulangi kalimat nya sampai menangis tersedu-sedu.
Bahiyyih kebingungan, dia tidak tahu harus berbuat apa.
"Dad!"
Sementara Jake sendiri menoleh ke samping setelah seseorang memanggil nya ayah. Kedua pupil pria itu melebar melihat seorang remaja lelaki berdiri tegak di samping nya sambil tersenyum. Tidak, bukan karena itu!
Tapi wajahnya mirip dengan Jake. Seolah Jake sedang melihat kembarannya saat ini.
"Luke?" Tanya Jake sedikit ragu.
Namun Luke mengangguk pasti," yes I'm Luke dad."
Lalu selanjutnya terjadilah acara peluk memeluk antara anak dan ayah itu. Jake ikut memeluk tubuh yang hampir sama tinggi dengan nya tersebut. Bahkan mungkin dirinya sendiri akan sulit untuk tidak percaya bahwa Luke itu anaknya.
Sebab mereka benar-benar mirip. Seakan satu wajah yang di copy-paste.
Setelah acara perkenalan singkat dan juga saling mencocokkan cerita dari Belle dan Luke, mereka akhirnya pun memilih menu makanan. Di waktu sedang menunggu Jake mencoba mencairkan suasana dengan melontarkan beberapa pertanyaan untuk Belle dan Luke.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISHES
FanfictionBagaimana jadinya jikalau kalian bertemu dengan remaja yang mengaku sebagai anakmu dari masa depan?