us against the world

141 14 5
                                    

Dunia ini kejam. Tapi kalo kita bersama kita pasti bisa melewatinya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hubungan kalian itu salah!

Lo ngak mikir masa depan apa?!

Gue jijik udah berteman ama lo tsum

Dunia ini luas, napa adiklu juga yang lo mau tsum

Suara itu terus terngiang ngiang di kepalanya, membuatkan atsumu sedikit pusing

Atsumu mengaruk lehernya, tanda yang ditutup ama plaster itu adalah bukti dari sesi hangatnya bersama osamu tadi malam

Kakinya melangkah menuju ke arah gym yang terletak tidak jauh dari restoran milik osamu dan apartmentnya. Meskipun dia lelah dan otaknya sedang kacau, atsumu menguatkan dirinya untuk tetap hadir

Sewaktu melangkah masuk ke dalam gym, atsumu disambut dengan suara teriakan kedua teman rapatnya, hinata dan bokuto

Meski udah berteman rapat sudah lama, atsumu masih belum terbiasa dengan energi teman ii nya yang ngak ada abisnya. Terkadang dirinya juga hampir sakaratul bila bersama mereka

"Tsum-tsummm"
"Atsumu-sannn"
Ucap keduanya bersamaan

Atsumu menyimpulkan senyum kecil ke arah teman ii nya menandakan kalo dirinya juga senang bertemu mereka

Tapi seketika manik bokuto ama hinata tertuju ke arah lehernya atsumu

"Loh, kok lehernya atsumu-san di pakein plaster?" hinata dan bokuto menatapnya heran.

"Ouh, ini mah digigit serangga jadi gue tutupin pake plaster" ucap atsumu sembari memasang wajah biasanya. Untungnya kedua temannya mempercayai nya tanpa mencurigai apa ii

"Ih gue jadi keingat sewaktu zaman sma dulu. Badan gue abis digigit nyamuk tapi guenya malah difitnah udah ngenaninu ama mas pacar" ucap bokuto sembari pura ii mengelap matanya

"Widih kasian kali hidupmu bang bok" ucap hinata sembari memeluk bokuto. Atsumu yang melihat aksi temannya hanya terkekeh sambil menggeleng gelengkan kepala

"Udah ii ayo siap ii, entar dimarahin ama bang meian mampus kita" ucap atsumu yang dibalas anggukkan oleh hinata dan bokuto sembari buru ii menganti bajunya di loker

Sepanjang praktis berlangsung atsumu tidak henti ii merasa seolah dirinya ditenung oleh seseorang. Awalnya dia ngak terlalu peduli, tapi lama kelamaan dirinya merasa ngak nyaman

'Mungkin pikiran gue aja..' pikir atsumu dalam hati
.
.

Sehabisnya praktis

Atsumu yang sedang membereskan barang ii nya melonjak kaget bila tiba ii ada tangan yang memegang pundaknya

"Tsum-tsum lo benar ngak papa?" atsumu menghela nafas bila mengetahui orang itu bokuto

"Ih burhan, jantung gue hampir copot gegara lo" ucap atsumu kesal sembari mengelus dadanya

"Ya maap, dari tadi lo kelihatan cemas gitu mana muka lo pucet banget lagi"

"Gue ngak papa, mungkin efek dari kurang tidur kali"

Boong

"Ouh yaudah kalo gitu gue pulang dulu ya, jumpa nanti"ucap bokuto sembari malambaikan tangannya

"Hmm tiati" ucap atsumu sembari membalas lambaian tangan bokuto

Bila atsumu mendengar pintu gym itu tertutup, dia menghela nafas panjang. Otaknya benar ii kacau sekarang dan itu membuatkan dirinya sedikit tertekan

Atsumu dikejutkan lagi dengan ketibaan sosok itam kerinting yang kini menatapnya

"Gue pikir semua orang udah pulang, lo ngapain masih di sini?" ucap atsumu datar, dia sama sekali tidak mau bertengkar sekarang. Energi nya udah abis

"Lo sendiri ngapain masih disini?" sakusa melontarkan kembali pertanyaan atsumu sebelumnya

kini atsumu semakin kesal, kalo bisa dia mungkin sudah menjambak rambut kerinting itu. Tapi dia ngak mau membuat keributan, mentalnya benar ii lelah

Tanpa menjawab pertanyaan sakusa atsumu langsung menggalas beg msby nya dan berjalan menuju ke pintu keluar

"Lo mungkin bisa membodohi hinata dan bokuto tapi bukan gue. Gue ngak sebodoh itu atsumu"

Langkah atsumu terhenti. Dia membalikkan tubuhnya biar bisa menatap sosok kerinting di depannya

"Maksud lo apa njir" kesabaran atsumu semakin menipis

"Dari begitu banyak orang di dunia, napa harus adik lo tsum"

"Tch, apapun yang gue lakuin itu bukan urusan lo. Lo ngak ada hak buat ngatur hidup gue" atsumu menatap sakusa tajam

Atsumu memutuskan untuk mengabaikan sakusa dan berjalan pergi. Sewaktu mau membuka pintu, pergelangan tangan atsumu dicengkam oleh sakusa membuatkan dirinya sedikit kesusahan

"Lepasin njir" atsumu mencuba menarik tangannya dari sakusa

"Lo sebut namanya waktu kita lakuin itu. Apa gue hanya sekadar tempat buat nutupin segala kegiatan gila lo sama adik lo?"

Amarah atsumu udah di puncak, dia langsung menarik tangannya kasar

"Gue akui gue salah tentang hal itu. Gue pikir kalo gue nerima lo, perasaan gue terhadap osamu bakal hilang tapi ngak, sekuat apapun gue cuba semuanya akan berakhir sia ii. Mau bilang gue gila? Iya gue emang gila. Gue bahkan pernah ke rumah sakit dan psikologi buat ngehilangin perasaan ini tapi hasilnya sama! Lo pikir gue ngak capek sak? Gue capek!"

Benar dia memang salah kerna nerima sakusa hanya untuk melupakan cintanya ke osamu. Tapi hubungan atsumu dan sakusa tidak berlanjut lama, hanya sekadar 2 bulanan.

Chu

Tunggu-

Chotto matte

Bola mata atsumu membulat sempurna bila ia sadar yang sakusa sekarang sedang menyium nya.

Atsumu menolak sakusa dengan kasar lalu memandang nya horror sembari mengelap bibirnya yang masih basah. Tanpa berpikir panjang atsumu terus berlari keluar dari sana meninggalkan sakusa seorang diri

.
.
.
.
.
.
.

"Hah.. Hah.. Sial.. " atsumu mengambil nafas sedalam dalamnya sembari mengosok mata nya yang sembab

Nth mengapa kakinya membawa nya tepat dihadapan restoran osamu.

Semasuknya di dalam, ia melihat osamu yang sedang mengelap salah satu meja disana. Suasana sepi mungkin kerna restoran osamu udah habis waktu operasi

"Tsum?" manik Abu ii osamu membulat ketika melihat kondisi atsumu yang sedikit berantakan

Atsumu refleks berjalan ke arah nya lalu memeluknya erat, kepalanya ditenggelamkan ke leher osamu.

"Ada apa hmm? " ucap osamu lembut sembari mengelus rambut atsumu

"Haa... Tadi gue bertengkar ama sakusa dan itu membuatkan gue bertambah kacau.." atsumu mengangkat kepala nya, melihatkan manik emas yang udah setengah redup

"Kerna?"

"Dia bilang hubungan kita salah"

Osamu tersenyum lalu menyium lembut bibir atsumu.

"Hubungan kita kan emang salah.. Tapi kalau kita bersama, kita pasti bisa melawati nya. Kamu percayakan sama aku?"

"... Hm" atsumu mengangguk pelan sembari tersenyum tipis

Haa setidaknya bila osamu bersamanya dirinya merasa sedikit tenang.

Hey dunia, sekeras apa pun cobaan yang kau berikan, kami tidak akan mengalah. Kerna cinta kami lagi kuat dari segalanya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kayak pernah liat deh cerita kek gini tapi dimana ya?

Ini dikira angst ato ngak sih? Yah sudahlah harap ii kalian suka ya. Minta jasa baik teman ii buat ngevote nih cerita makasih<3

Love You Bro (Osaatsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang