Jisung ingin mengenal Chenle lebih jauh dari sekedar pertemanan dan perkenalan. Jisung telah mengenal Chenle hampir 2 bulan lamanya. Mereka begitu asik membicarakan tentang basket hingga sore hari, di tempat yang sama.
Mereka begitu asik. Tentu, mereka berdua maniak basket.
Jisung selalu mampir ke perpustakaan, lelaki hujan nya akan selalu berada disana, seperti menunggu kedatangan Jisung. Kadang jisung yang menunggu Chenle, ataupun sebaliknya. Chenle yang menunggu kedatangan Jisung.
Selama berbulan - bulan ini, mereka selalu membicarakan tentang basket. Namun, Jisung selalu ingin juga membicarakan tentang hal lain selain basket tentunya.
Jisung bosan dirumah hanya sendiri. Ia beranjak dari sofa yang sedari tadi ia duduki,lalu dia pergi ke toko buku.
Menurut Jisung, Chenle menyukai membaca buku ataupun menuliskan sebuah cerita. Jadi, Jisung insiatif membelikan sebuah buku untuk Chenle, sudah hampir 2 jam Jisung mengelilingi toko buku itu. Tetapi ia tidak mendapatkan apa yang ia cari. Dia bimbang. Selama ini dia tidak terlalu memerhatikan apa yang Chenle baca.
Jisung tadinya ingin membelikan novel untuk Chenle, tapi masalah besarnya. Jisung tidak tahu genre kesukaan Chenle apa.
Ah apakah genre kesukaan nya, olahraga? Ah tidak. Mungkin romantis. Tidak juga. Agh!
Jisung memberantakkan rambutnya kesal karena ia tidak tahu apa yang akan ia beli.
"Ah- jisungssi?"
Jisung tersentak ketika ada seseorang dari belakang nya tiba tiba menepuk pundaknya.
Lelaki dengan senyuman yang lembut menyapa nya. Lee Mark. Dia juga satu klub dengan Jisung. Sama sama di klub olahraga, basket dan sepak bola.
Ya, singkatnya mereka seperti teman dekat. Tetapi tetap saja Mark lebih tua bahkan jauh lebih tua dari Jisung.
"Iya Mark hyung?" Jisung mencoba menjawab sapaan Mark dengan sopan sangat sopan. Mark selalu menepuk - nepuk punggung kageyama. Tidak keras, tetapi begitu terasa.
"Selain basket, ternyata kau juga menyukai membaca buku? Hampir membuatku tertawa." Mark nyengir lebar. Dia menatap buku buku yang ada tertera di rak dengan tersusun sangat rapi.
"Mark hyung kenapa disini?" Jisung bertanya. Pasalnya, bertemu Mark di toko buku sangat tidak memungkinkan dan hal yang sangat langka. Tentu, dengan Mark yang sama sekali tidak menyukai buku.
"Aku hanya nenemani hyungmu, jaemin." Jawab Mark sembari menunjuk seseorang yang sedang memilih buku paling ujung. Di tangan nya sudah ada terdapat beberapa buku yang akan ia beli mungkin.
Hal itu membuat Jisung kaget tersentak. Hyung nya juga ada disini? Aku tahu jika Jaemin memang menyukai buku.
"Menemani Jaemin hyung, atau Mark hyung yang memaksa untuk ikut?" Jisung memastikan dengan bertanya kepada Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY JISUNG. [ END ]
General FictionHari itu, Jisung berteduh dibawah halte. Hujan begitu deras, rintik hujan yang mengenai atap halte juga sangat terdengar jelas di telinga Jisung. Jisung tak tahu sebelumnya jika ia akan bertemu dengan lelaki pendek dan mungil. Lelaki itu aneh, tetap...