BAB 2

183 16 0
                                    

"Fiks,gue nggak halu nih,fiks...."Gumam Azka yang sekarang sedang mondar-mandir di dalam kamar milik Achiel."Tapi kenapa musti jadi Achiel sihh.ahh gila gila gila."tambahnya dengan muka yang sangat frustasi.

Ini adalah kisah Achiel Ramirez Yogaswara yang polos dan berakhir bunuh diri di dalam novelnya,ia tak ingin mati muda untuk saat ini.apakah Azka bisa merubah alur cerita ini?Entah lah,dirinya juga sekarang sedang kalut.

"Asuk!Gue laper nih,mana punggung gue  sakit semua gara-gara cowok sialan tadi."

Azka mencoba mencari-cari sesuatu yang mungkin bisa di makandi dalam laci, almari pakaian dam kolong meja.

"Anjir banyak amat makanan nya."Ucap nya saat menemukan tumpukan makanan di bawah ranjangnya."Kalo gini mah gue betah di sini."

Ia pun langsung melahap makanan itu satu persatu dan tentu secukupnya.Ia tak tau sampai kapan dirinya di kurung disini.Mungkin besok,atau besoknya.Entahlah.

Azka,yang sekarang kita sebut aja Achiel biar gampang.
Ok Lanjut...

Achiel menatap seluruh ruangan.Mengamati setiap sudut kamat tidur itu.

"Dia nggak punya ponsel kali ya."-Achiel mengobrak abrik seisi kamar untuk menemukan ponsel milik nya itu...dan ketemu.ponsel iPhone keluaran terbaru berwarna abu-abu ini ternyata terselip di bantal bagian pojok.

"Anjir ni anak dapet iPhone kek gini nyolong duit dari mana?"katanya sambil melihat cessing hp dinosaurus yang menempel di ponsel itu.Ia lalu membuka cessing itu dan terkejut melihat di balik ponsel terdapat kartu kredit berwarna hitam.

"Ini Black card bukan si?Diam-diam bocah polos ini kaya ye kan.bisa belanja banyak ni."Ucap Achiel cengengesan."E tapi bentar.Dia dapet kek ginian dari mana?Setau gue di dalem novelnya dia nggak punya ponsel ataupun kartu kek ginian deh.Mulai aneh ni,gimana ya? Alah terjang aja deh, penting gue kaya...hahahaha"Ucapnya saat beberapa saat merenung.

Achiel menatap pintu putih.

"Kapan gue di bebasin sih.Mau shopping nih gue."Gerutu Achiel.

Achiel berjalan ke arah pintu lalu menggedor-gedor dengan keras.

"Woy!Mahluk bumi!Tolong bukain pintunya!Gue mau keluar ini elahhhh!Woy pak tua!Buka dong chiel mau pergi niehhh!"Teriak Achiel yang semakin kuat memukul-mukul pintunya.

"Ni semua orang pada budek ya.Gue gedor-gedor dari tadi nggak ada yang denger.Ohh apa kurang keras,sekalian aja pake toa kali ya,biar curek mereka rontok sekalian."Grutu Achiel kembali merebahkan diri di ranjang tidurnya.

Setelah lama ngedumel nggak jelas akhirnya Achiel pun tertidur pulas dengan kaki yang masih menjuntai ke bawah.Nasipnya besok biarlah menjadi pikiranya besok.
***

"Den bangun atuh,sekolah den."Panggilan dari wanita paruh baya yang dari tadi menggoyang-goyangkan tubuh Achiel dengan pelan.

"Iya-iya udah bangun ini."Ucap Achiel dengan suara paru khas bangun tidur.

"Siap-siap ya den,nanti saya ke sini lagi."

"Nggak usah bi,nanti Ciel ke bawah aja."Ucapnya masih dengan mata terpejam dan kaki yang melangkah ke arah kamar mandi.

Setelah mandi yang nggak ada lima menit itu, Achiel mengenakan seragam sekolah nya,lalu menyengit tidak suka saat melihat pantulan dirinya.

"Wah bukan gue banget ini mah."

Ia langsung menuju ke lemarinya dan mengobrak-abrik bajunya.Setelah menemukan apa yang dia cari,dengan wajah senang ia memakainya untuk memadukan dengan seragam miliknya.

Setelah menemukan apa yang dia cari,dengan wajah senang ia memakainya untuk memadukan dengan seragam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah gini kan ganteng."Gumam Achiel sambil mengacak-acak rambut nya sendiri.

"Ni muka di apa-apain tetep imut ya."Gumamnya sambil menatap wajahnya."Alah,bodo amat lahh."

Setelah selesai bersiap-siap ia berjalan turun menuju ke ruang makan,dirinya mendapati ke lima pria yang sedang melakukan sarapan pagi.Dan,seperti biasa dilakukan tanpa dirinya.

"Pagi bi."Sapa Achiel sambul berjalan ke arah bibi tanpa mepedulikan tatapan sang ayah yang dari tadi memperhatikan kehadiranya.

"Pagi den,mau sarapan apa?Ada opor ayam sama sayur kesukaan aden."

"Nggak ah bi,nanti sarapan di sekolah aja.Chiel pamit ya bi dada~"Ucap Achiel yang berlalu setelah mengatakan salam ke arah bibi.

"Achiel mana sopan santun mu?!"Ucap sang ayah dengan tatapan marah ke arah Achiel.

Achiel memutar bola matanya malas,dan menoleh secara malas ke arah meja makan.

"Kenapa? Masalah? Kalaupun gue pamitan sama lo pada jawaban nya cuma ham hem doang,mending nggak usah sekalian kan.bikin males aja."Ucap Achiel yang langsung berlalu keluar rumah,sudah terlalu malas untuk menanggapi omong kosong keluarga ini sebenarnya.

Sedangkan kelima penghuni meja makan memandang ke arah bungsu dengan tatapan bingung.

Ada yang aneh dengan sifat Achiel yang tiba2 berubah menjadi bar-bar.Dimana rasa takut yang selama ini mereka lihat.

Sungguh aneh.
***

AchielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang