Achiel membuka matanya dengan malas,hampir bermenit-menit dia hanya duduk diam di posisi yang sama saat bangun tadi. Entah kenapa hari ini ia malas untuk sekolah.
"Gue bolos aja kali ya." Gumamnya.
"Nggak jadi lah,sekarang gue punya kucing garong soalnya." Lanjutnya saat teringat muka Bian saat marah, seramnya ngalahin hantu.
Ia lalu bangkit dari posisinya dan langsung menuju kamar mandi.
"Ok siap,sarapannya nanti aja deh di sekolah." Ucap Achiel sambil berjalan menuju gerbang.
Saat hendak keluar rumah,dia berpapasan dengan ayahnya. Abraham melirik Achiel yang tak menggubris kehadiranya.
"Ini, pakai ini untuk sekolah. Jangan menaiki kendaraan umum lagi." Ucap Abraham sambil menyerahkan sebuah kunci motor.
Achiel mengernyit bingung tanpa menerima kunci yang ada di tangan Abraham.
"Lo kesambet apa? Tumben-tumbenan ngasih motor ke gue." Ucap Achiel memicingkan mata curiga.
"Ambil atau kamu di antar supir." Putus Abraham mutlak.
Achiel memutar bola mata malas,Dia mengambil kunci motor itu,karena tak mau di antar supir.
"Iya-iya gue ambil. Makasih." Ucapnya sambil berlalu meninggalkan Abraham yang masih memperhatikanya sambil tersenyum tipis.
Tanpa Abraham sadari,Aron sudah berada di belakangnya dengan senyum yang tak henti-hentinya terbentuk.
" Anda terlihat senang tuan." Ucapnya tiba-tiba,yang membuat Abraham terkejut.
"Tidak bisakah kamu muncul secara normal Aron." Sinis Abraham.
" Akan saya usahakan,tuan." Jawab Aron dengan senyum yang masih bertahan di mulutnya.
Abraham menghela nafas pelan. Lelah sekali sebenarnya melihat kelakuan sekretarisnya yang selalu minim akhlak itu.
***
Achiel memarkirkan motor miliknya di bagian paling sudut parkiran sekolah.
"Tumben amat si om baik sama gue,ada mau ya nggak ya ini?" Gumamnya sambil melepas helm full face nya.
Dia berjalan menuju kelasnya dengan langkah santai.
Baru saja dia sampai di koridor dia ditabrak dari depan oleh seseorang.
"Aduh sorry - sorry gue nggak liat kalo ada lo di depan gue." Ucap orang itu meminta maaf.
" Nggak papa, lain kali hati-hati aja kalo jalan." Jawab Achiel sambil menatap cewek yang menabraknya tadi. Tak sengaja dia melihat name tag nya itu.
"Serly." Gumam Achiel tanpa suara. Dia tau siapa Serly jika ini berkaitan dengan novel.
Serly adalah pacar dari Hendry yang di mana dia selalu ikut dalam pembullyan yang dilakukan oleh sang pacar entah kenapa sekarang dia belum pernah ikut dalam permasalahan Hendry.
"Loh lo ternyata,ngapain juga gue minta maaf kalo cuma lo yang gue tabrak." Ucap Serly dengan nada remeh.
Achiel memutar bola mata malas dan melanjutkan berjalan tanpa memperdulikan wanita menor di depannya.Namun tiba-tiba dia tersandung Dan hampir saja jatuh dengan tidak estetiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Achiel
Teen FictionAzka Arga Marveliano renkarnasi ke novel milik kakak temanya,yang dia pinjam karena gabut. Azka cowok badboy nan nolep yang hidupnya selalu bebas tanpa kekangan berakhir di tubuh seorang cowok cute yang polos,dan selalu tidak di anggap oleh keluarga...