Achiel menatap gedung sekolah yang ada di depannya itu,ia menghela nafas lelah.
"Dari cerita di buku,Achiel nggak punya temen sama sekali.Dia suka dibully,dikucilin,kadang dikancingin di gudang.Anjir gue nggak mau hidup gue sesengsara itu.Di rumah udah disiksa masa di sekolah gue nggak bisa ketawa ketiwi sih,nggak ,nggak,gue harus rubah hidup gue di sini. Setidaknya biarin gue jalanin kehidupan sekolah dengan tenang gitu loh"
Achiel tak menyadari sedari dia mengoceh nggak jelas di gerbang,banyak siswa yang melihat kearahnya.
"Apa lo liat-liat?!"Terisk Achiel dengan nada sewot dan mata yang melotot.Kelakuan Achiel yang sudah bisa berteriak itu membuat teman-teman sekolahnya kaget.Karena Achiel yang mereka kenal itu selalu menundukkan kepala,tidak pernah yang namanya nunjukin muka sok sangar kaya tadi.Dia kan baby face.
Apa lagi gaya pakaiannya sekarang,berantakan,kaya nggak niat ke sekolah.
"Ck ngganggu orang lagi mikir aja."Grutu Achiel sambil berlalu dengan muka masih menunjukan kekesalan.
Baru beberapa langkah, tiba-tiba ia teringat sesuatu yang membuat langkahnya berhenti.
"Gue kelas berapa ya?Anjir mana gue lupa lagi nggak tanya ke bibi."
Dengan gerakan tergesa-gesa ia memeriksa bukunya,pasti ada lah nama dia sama kelasnya,masa iya nggak ada.
"Nah kan udah gue tebak ni anak pasti kelas ipa.Mana gue nggak pinter-pinter banget soal itung-itung an lagi."--Disaat Achiel masih menggerutu tiba-tiba badanya didorong dengan keras dari belakang.
"Anjing!Kalo jalan liat-liat dong,udah tau badan gue letoy,lo tabrak sama badan segede gaban.ya gue mental lah."Sewot Achiel sambil menatap kesal kearah orang yang lebih tinggi dari dirinya itu.
"Wow,dah berani ya sama gue sekarang."Ucap cowok itu,menatap remeh kearah Achiel.
"Lah emang lo siapa?sampai gue nggak berani sama lo.Anak yang punya sekolah?Bukan kan?"Tanya Achiel enteng.Dia emang nggak tau cowok songong di hadapanya sekarang.
Apa dia semacam ketua geng di sini?Atau orang yang suka nya membully orang?Bentar.bully orang?Oww kayaknya dia tau siapa cowok songong ini.
Jawaban Achiel membuat lawan bicaranya merasa geram,bagaimana bisa dia nggak dikenal sama cowok lemah di depannya ini.
"Jangan pura-pura bego lo!"
"Gue emang bego,makasih loh pujiannya"Celetuk Achiel dengan tatapan sok polosnya.
Hendry Satria Nugraha.cowok songong di hadapannya ini memang berperan penting di novel itu.Dia adalah salah satu orang yang suka merendahkan orang lemah semacam Achiel.Ya dia adalah salah satu dari banyaknya tokoh antagonis di dalam novel.
'Ini baru muncul satu aja songongnya kaya udah nguasain satu benua,apa lagi yang lain.'Batinnya dalam hati.
"Bisa nggak si minggir dikit,udah tau badan gede,masi aja berhenti di tengah jalan."
Achiel pun melanjutkan perjalanan yang menuju kelas yang sempat tertunda tanpa mempedulikan tatapan tajam dari Hendry.
***Achiel menatap keluar jendela sambil bertopang dagu, saat ini kelas memang sedang jam kosong jadi dia hanya menghabiskan waktu dengan memikirkan kehidupannya sekarang yang berbeda dari dulu.
Sebenarnya dirinya yang dulu dan tokoh Achiel memiliki kesamaan,yaitu hidup tanpa kasih sayang orang tua.Bedanya dirinya dulu kurang diperhatikan bukan dibenci seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Achiel
Teen FictionAzka Arga Marveliano renkarnasi ke novel milik kakak temanya,yang dia pinjam karena gabut. Azka cowok badboy nan nolep yang hidupnya selalu bebas tanpa kekangan berakhir di tubuh seorang cowok cute yang polos,dan selalu tidak di anggap oleh keluarga...