Achiel menatap manusia dihadapan nya dengan ekspresi malas, dia adalah wira.
"Mau apa lo? Minggir gue mau sekolah anjir." Ucap Achiel sambil mendorong tubuh Wira ke samping , pasalnya manusia dihadapanya ini menghalangi dia yang sedang berkalan di tangga.
" Ck parasit."
Achiel tak peduli dengan makian Wira itu dan tetap berjalan menuju halaman rumahnya. Ia langsung menghidupkan motor miliknya dan siap-siap mengegas motornya, tapi ia mendengar panggilan dari Bian yang berlari ke arahnya.
"Apa?! Gue mau berangkat sekolah aja masi di alangin." Jawab Achiel dengan nada sewot.
"Lo tu ya kebiasaan banget, kalo mau berangkat tu se enggaknya pamitan dulu kek." Ucap Bian menghampiri Achiel yang sudah nangkring di atas motornya.
Sedangkan Achiel memutar bola matanya malas.
"Apaan, dulu gue sering ya pamitan sama kalian, akhirnya apa? Di cuekin kan, nggak guna dong pamitan ke kalian. Mending gue pamitan ke kucing sebrang jalan." Ucapnya mengingat kembali isi cerita tentang adegan Achiel asli di abaikan saat berpamitan dengan mereka.
Saat ingat itu kadang membuatnya kesal.
"Ck, lo lupa gue udah berubah El?"
" Berubah bukan berarti merubah segalanya kan? Udah ah gue mau berangkat bye."
Achiel lalu menghidupkan kembali motornya dan pergi begitu saja meninggalkan Bian yang hanya diam menatap nya.
***
Achiel berjalan santai di koridor kelas sambil membaca buku yang di pegangnya.
"Oh gue lupa nagih janji si Om buat beli buku setoko-tokonya. Nanti lah habis pulang sekolah."
Achiel yang sepertinya tidak fokus berjalan akhirnya menabrak seseorang yang berdiri di depanya.
"Wih anak pungut nih."
Achiel mendongak dan mendapati Hendry dan Serly sedang menatap ke arahnya,mungkin karena kejadian Si jalang satu itu yang udah ngadu ke ayangnya.
"Mau apa lo? Ngak bosen-bosen ngganggu gue perasaan,heran gue." Ucap Achiel, menatap datar grombolan mahluk di depanya.
Mendengar ucapan Achiel, Hendry langsung menarik kerah Achiel hingga dia agak tercekik sedikit jinjit.
"Apa-apaan anjing!" Achiel mencoba melepaskan cengkraman Hendry,tapi tidak bisa karena terlalu kuat.
" Gue nggak suka basa basi sama anak pungut, lo apain pacar gue kemaren? Hah!"
Achiel menatap Hendry bingung,emang apa yang dia lakukan kemarin, sepertinya dia tidak
Berurusan dengan bajingan ini kemarin."Lah emang gue ngapain kemaren? Nggak ada ya gue punya urusan sama pacar lo kemaren."
"Lo grepe-grepe dia kan?! Ngaku lo anjing!" Bentak Hendry
Achiel menatap datar makhluk dihadapannya, bisa-bisanya dia kehasut sama omongan sampah kaya gitu, lihat lah dibelakang Hendry manusia jalang itu sudah tersenyum penuh kemenangan.
"Jan ngadi-ngadi, gue mana mau modelan cabe-cabean gini." Sinis Achiel menatap tajam ke arah Sherly yang sekarang pura-pura takut padanya.
"Liat apa lo?! Liat deh yang, aku takut dia megang aku lagi." Ucap Sherly dengan nada yang dibuat imut.
Achiel melotot sewot dengan penuturan itu, kapan pula dia pernah grepe-grepe cewek sialan ini. Firasatnya mulai tak enak tentang hal ini.
"Heh bicth, nggak usah boong lo! Mana mau gue megang-megang lo yang kaya tulang jalan gitu." Cletuk Achiel, membuat murid yang menonton tertawa mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Achiel
Teen FictionAzka Arga Marveliano renkarnasi ke novel milik kakak temanya,yang dia pinjam karena gabut. Azka cowok badboy nan nolep yang hidupnya selalu bebas tanpa kekangan berakhir di tubuh seorang cowok cute yang polos,dan selalu tidak di anggap oleh keluarga...