Achiel menatap tajam Bian yang sudah berdiri dihalaman dan bersandar dimobilnya yang sudah dipanaskan.
Bian menatap Achiel Achiel yang hanya diam di teras rumah.
"Gue nggak bilang gue mau dianter sama lo ya bangke."
"Gue juga udah bilang nggak butuh persetujuan lo ya,El." Balas Bian sambil menatap Achiel yang sudah memelototinya.
"Cepetan masuk nanti lo telat."lanjutnya.
Achiel heran dengan kelakuan Bian dari kemarin,dia selalu bertanya-tanya,kenapa dia tiba-tiba jadi orang yang seperti mendapat hidayah.Entah lah ia juga bingung,mungkin jika ada kesempatan nanti dia akan bertanya hal itu pada kakaknya yang satu itu.
Baru saja dia akan menghampiri Bian, tiba-tiba ada yang menubruknya dari belakang.
"Anjir, hampir aja gue ketemu malaikat Izrail." Ucapnya pada diri sendiri dengan kedua tangan yang masih ada di dadanya.
Pasalnya di depannya adalah tangga yang agak tinggi,jika dia jatuh tadi mungkin dia benar-benar akan bertemu dengan malaikat Izrail beneran.
"Hati-hati bisa nggak sih?! Kalo udah dikasih mata tu minimal digunain. Jangan cuma jadi pajangan doang." Sewot Achiel pada orang yang tadi menabraknya.
Dia Farrel.
Farrel menatap datar anak SMA yang berbeda umur 1 tahun darinya.
"Minggir, sampah. Lo ngalangin jalan gue." Ucap Farrel.
Achiel mengepalkan tangannya untuk menahanya agar tidak menampol mahkluk didepanya.
"Emang ya,kalo dari dulu bangsat,sampe sekarang tetep bangsat."Ucap Achiel dengan nada meremehkan.
"Oh,dan satu lagi, jalan di disamping lo masih luas ya,tolong. Motivasi lo apa sih nyari ribut pagi-pagi gini?" Tanya Achiel masih dengan nada yang tidak bersahabat.
"Achiel."
"Diem disitu dulu bang,gue masi punya urusan sama tuan muda yang satu ini." Ucap Achiel saat Bian akan menghampiri dirinya.
"Wih apa nih? Bang? Dibayar berapa lo sampe mau di panggil bang sama si anjing ini?" Tanya nya dengan nada remeh.
"Jaga omongan lo Farrel!" Bentak Bian.
Achiel menatap Farrel dengan tatapan datar.
"Udah bacotnya?" Tanyanya seolah tak peduli dengan hinaan yang dilontarkan kakaknya.
"Heh tuan muda,gue kasih tau ya.Dari dulu gue nggak pernah nyenggol hidup lo,tapi gue heran kenapa lo suka banget nyenggol gue.Dari kecil loh nggak pernah berubah heran gue.Nggak malu emang?" Ucap Achiel pedas.
"Maksud lo apa?"
"Wah selain kaya bocil lo goblok juga ya.Nggak heran sih." Lanjut Achiel dengan muka mengejek.
Farrel mengepalkan tanganya berniat untuk membogem mahluk didepanya ini.Namun sebelum tanganya bertindak,tiba-tiba suara ayahnya muncul dari belakangnya.
"Ada apa ini?"
"Nggak ada apa-apa dad."Balas Farrel cepat.
Achiel mematap sinis kearah pria paruh baya yang baru saja keluar daridalam rumah bersama sekertarisnya,Aron.
"iya nggak ada apa-apa urus aja urus aja anak om yang satu ini." Ucap Achiel.
"Ayo bang,katanya mau nganterin gue.Udah telat nih gara-gara ada yang ngajakin debat cawapres."Lanjutnya sambil menarik tangan bian dan berlalu dari hadapan tiga orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Achiel
Teen FictionAzka Arga Marveliano renkarnasi ke novel milik kakak temanya,yang dia pinjam karena gabut. Azka cowok badboy nan nolep yang hidupnya selalu bebas tanpa kekangan berakhir di tubuh seorang cowok cute yang polos,dan selalu tidak di anggap oleh keluarga...