BAB 4

163 9 0
                                    

Dikamarnya Achiel melamun didepan laptop miliknya.

Jangan tanya dia dapet laptop dari mana,ya dia beli sendiri,kan dia punya uang banyak.

"Gue mau ngecover lagu apaan ya?"Gumamnya.

Ya,kali ini dia sedang memikirkan konten untuk YouTube milik pemilik tubuh yang dulu.Achiel yang dulu memang seorang youtuber yanng memiliki pengikut lumayan banyak.

Achiel sebenarnya malas meneruskan kegiatan yang satu ini. Apalagi pengikutnya juga sudah banyak untungnya dulu dia belajar bermain alat musik yang biasa dipakai oleh pemilik tubuh yang dulu.

"Gue kayaknya mau nyanyi ini aja deh."Ucap Achiel saat menemukan lagu yang menurut dia enak didengar.

Ia segera menyiapkan diri di depan kamera dengan wajah sengaja tidak ia perlihatkan.

"Hai guys, El di sini sorry baru bisa update sekarang, soalnya kemarin gue baru sakit. Oke, kali ini gue akan ngecover lagu ciptaan Justin Bieber soalnya banyak juga yang request ini.ini dia love your self,Justin Bieber."

Achiel pun mulai memetik gitar dan menyanyi.

"For all the times that you rained on my parade
And all the clubs you get in using my name
You think you broke my heart, oh, girl, for goodness' sake
You think I'm crying on my own, well, I ain't...

Suara halus pun terdengar dari mulut Achiel.

And I didn't wanna write a song
'Cause I didn't want anyone thinkin' I still care, I don't, but
You still hit my phone up
And baby, I'll be movin' on
And I think you should be somethin' I don't wanna hold back
Maybe you should know that

My mama don't like you and she likes everyone
And I never like to admit that I was wrong
And I've been so caught up in my job
Didn't see what's going on, but now I know
I'm better sleeping on my own

'Cause if you like the way you look that much
Oh, baby, you should go and love yourself
And if you think that I'm still holdin' on to somethin'
You should go and love yourself

But when you told me that you hated my friends
The only problem was with you and not them
And every time you told me my opinion was wrong
And tried to make me forget where I came from

And I didn't wanna write a song
'Cause I didn't want anyone thinkin' I still care, I don't, but
You still hit my phone up
And baby, I'll be movin' on
And I think you should be somethin' I don't wanna hold back
Maybe you should know that

My mama don't like you and she likes everyone
And I never like to admit that I was wrong
And I've been so caught up in my job
Didn't see what's going on, but now I know
I'm better sleeping on my own

***

Sedangkan didepan kamar Achiel terlihat seorang cowok yang sedang mendengarkan kegaduhan didalam kamar.

"Ngapain lo disini?"Tegur Farrel yang melihat Bian diam didepan kamar anak bungsu keluarga ini.

"Nggak papa."Jawabnya sambil sambil berlalu meninggalkan Farrel yang bingung melihat kelakuan kakaknya itu.

***

Achiel menatap taman belakang rumah ini, sangat sejuk,luas,dan sepi.

"Anjir cocok banget buat merenungi nasib."Gumamnya.

Ia duduk di rerumputan tanpa alas untuk duduk.Niatan Achiel tadi hanya mengisi kegabutan dengan berkeliling rumah.Dan sampailah dia disini.

Ngapain?"

Dari belakang terdengar suara yang membuat Achiel menoleh.Dia mendapati Bian yang sudah menatap datar dirinya.

"Lo nggak liat gue lagi berak?"Cletuk Achiel ngawur."Udah tau ngapain make nanya,mata lo lagi nggak guna?"Sambungnya dengan nada ketus.

"Masuk udah mau gelap."

Achiel menyengit bingung,tak biasanya seorang Bian menyapanya, apa lagi mengingatkan seperti tadi.

Ngelirik aja nggak pernah.

"Lo lagi kesurupan?Tumben-tumbenan ngajakin gue ngomong.Udah nganggep gue manusia?"Tanya Achiel sarkas.

Bian mendengar itu langsung menampakan wajah tidak suka.

"Loh bener kan?Biasanya juga lo pada nganggep gue kaya anjing liar yang ngusir aja harus di gebukin,dibacotin kan.Bener kan?"Ucap Achiel tanpa menoleh kearah Bian.

"Jaga omongan lo!"Bentak Bian dengan suara keras.

"Wow...santai dong gitu doang langsung ngebentak,heran gue.Heh nggak adil ya,masa cuma gue yang lo suruh jaga omongan.Yang lain kagak? Mereka lebih jauh lebih nyakitin hati mungiel gue loh."Ucapnya dengan nada julid yang ketara.

Bian menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Udah deh kalo lo mau kedalem duluan ya duluan aja,gue masi mau disini.Lagi curhat sama rumput yang bergoyang malah diganggu."Usir Achiel.

Tanpa banyak bicara,Bian pergi meninggalkan Achiel yang masih duduk di sana.

***

Saat Achiel menatap kebelakang,Bian sudah tidak terlihat lagi.

"Ck, disuruh pergi aja susah amat."Gerutunya

"Lagian dunia aneh-aneh aja,make nuker gue sama anak orang sih.Capek gue makan ati terus disini,yang ada tekanan batin gue lama-lama."

Ia merebahkan tubuhnya ke rumput-rumput hias sambil merentangkan kedua tangannya.

"Gilak!!enak banget tiduran kayak gini!!"Teriaknya sambil merenggangkan otot-otot nya yang sudah jompo.

Sedangkan tanpa dia sadari,Bian ternyata masih berdiri di jendela dekat taman dan memperhatikan tingkah gabut Achiel yang sebenarnya nggak ada faedahnya.

Dari kemarin dia merasa aneh dengan kelakuan nya sendiri,kenapa sekarang dia begitu peduli dengan anak ini?

Namun memang setelah dipikir-pikir aneh juga kelakuan dia dan keluarganya yang memusuhi Achiel tanpa alasan yang jelas,hal ini membuat Bian semakin ingin mendekati Adiknya yang paling bungsu ini.

Dia harus melakukan sesuatu agar Achiel bisa memaafkan nya.

Itu harus.


Maap ya telat pake bangetttt.Soalnya aku lagi persiapan buat perang nih,doain terus pokoknya ya~

Maaf kalo masih kurang menarik,tapi akan ku usahakan untuk lebih baik lagi✌️~

See you next time and bubay~


AchielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang