1 bulan berlalu, Seoham sudah mulai bekerja dan Jaechan hanya dirumah. Sesekali Jaechan mencari resep makanan dan me-recook nya.
Hari ini weekend, Seoham dirumah sambil membaca buku tak lupa dengan kopi hitam nya.
"Sayang, Johnny akan menikah besok lusa. Kita beri hadiah apa untuk mereka?"
"Yang berkaitan dengan bayi mungkin? kereta dorong bayi bagaimana?"
"Boleh, nanti siang kita pergi untuk mencari kereta nya"
"Okay, hari ini aku ingin membuat brownies. Hyung mau tidak, jika tidak aku ingin memberikannya kepada Bunda"
"Mau, berikan kepada Bunda 2 potong saja. Yang lain punya ku"
"Astaga pelit sekali putra Bunda"
"Loh Bunda?"
"Kenapa kaget begitu, Bunda sudah disini daritadi"
"Kapan Bunda datang? Kenapa Seoham tidak tau?"
"Kau terlalu asik membaca buku, sampai tidak menyadari bahwa Bundamu ini mengunjungi rumah anaknya"
"Haha, maafkan Seoham Bunda. Kenapa Bunda tiba tiba kesini?"
"Apakah Bunda tidak boleh menjenguk menantu Bunda yang cantik ini?"
"Oh ayolah Bunda, aku tau Bunda akan membicarakan tentang anak. Sudahku bilang, mungkin belum saatnya. Lagipula aku sudah melakukannya dengan Jaechan"
"Hyung!"
Jaechan berteriak dengan wajah merah bersemu. Astaga Seoham ini kalau bicara asal asalan.
"Tidak usah malu, wajar jika kalian melakukannya. Kan kalian suami istri"
"Jika kau mengira Bunda kemari untuk hal yang kau pikirkan, itu salah. Bunda ingin membuat brownies dengan menantu Bunda. Jangan berpikiran buruk, Bunda tidak sekejam itu"
"Baiklah, maafkan aku Bunda"
"Sudah, sana lanjutkan baca bukumu. Bunda ingin membuat brownies bersama anak Bunda"
"Bunda, aku anakmu"
"Bukan, kau anak pungut"
"Bundaaa"
Mereka bertiga tertawa, ini momen yang membahagiakan. Pukul 11 siang Bunda Seoham pulang. Seoham dan Jaechan bersiap untuk mencari kereta dorong bayi untuk hadiah pernikahan Johnny dan Jaehyun.
Sampai nya di Mall Seoham dan Jaechan langsung menuju toko peralatan bayi.
"Uwaa, Hyung semua ini menggemaskan"
"Jika kamu mau belilah, untuk anak kita nanti"
Jaechan tiba tiba menundukkan kepalanya. Seoham yang melihat pun langsung memeluknya.
"Tidak apa apa, mungkin memang Tuhan belum mengijinkan"
"Maaf, Hyung"
"Stt, tidak usah minta maaf. Ayo, kita harus membelikan Johnny dan Jaehyun hadiah"
Jaechan kembali mengangkat kepalanya dan mulai berjalan mencari kereta bayi. Tak lama Jaechan terpana dengan satu kereta bayi berwarna black-gold.
"Hyung, bagaimana dengan yang ini?"
"Bagus, kamu mau yang itu?"
Jaechan menganggukkan kepala, lalu Seoham langsung memanggil staff yang ada dan menyuruh untuk membungkus kereta dorong itu.
Selepas menemukan hadiah untuk Johnny dan Jaehyun, Seoham mengajak Jaechan untuk makan siang di Mall.
"Kamu mau makan apa?"
"Aku mau bulgogi"
Saat makanan sudah di sajikan, ada bau menyengat yang membuat Jaechan merasa mual.
"Hyung, bau apa ini?"
"Hm? bau apa?"
Jaechan mencium aroma makanan nya, dan aromanya seperti bulgogi pada umumnya. Saat mencium makanan Seoham, Jaechan merasa mual.
"Bau itu berasal dari makananmu Hyung"
Seoham yang tau langsung mencium aroma makanannya.
"Tidak ada yang salah dengan bau nya. Ini hanya kimchi jjigae bahkan bau nya saja enak"
"Jauhkan Hyung, rasanya aku ingin muntah"
Tiba tiba Jaechan berlari menuju toilet mall, Seoham langsung menyusul Jaechan. Nampak dari luar Jaechan sedang berada di wastafel, Seoham langsung mengelus punggung Jaechan.
"Keluarkan saja jangan ditahan"
"Sudah aku coba, tapi tidak keluar apa apa Hyung"
"Bagaimana jika kita ke rumah sakit?"
"Tidak usah, Hyung makan saja dulu"
"Aku sudah tidak merasa lapar, ayo ke rumah sakit. Wajah mu sudah pucat, tidak menerima penolakan"
Jaechan pasrah, dan mengikuti Seoham yang berjalan menuju parking area. Seoham pun melajukan mobilnya ke rumah sakit.
ADUH ADUHH, INI MAH BAU BAU EKHEM. SUDAH YA BYE BYE
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐎𝐑𝐑𝐘, 𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆 - Seoham & Jaechan ✓
Fanfic"Kenapa kamu selalu mengatakan maaf kepadaku?" "Karena aku selalu merasa bersalah kepadamu" rank : 1st #suamchan 240623 @itsintcra 220123-240323