Hari ini Jaechan sudah pulang dari rumah sakit. Orang tua Jaechan akan pulang esok hari. Saat Seoham dan Jaechan sampai di rumah, ada tamu tak diundang.
"Arin?"
"Oh kau meninggalkanku kemarin hanya karena pelacur ini?"
"Jaga ucapanmu Arin"
"Kenapa? Bukankah aku benar?"
"Sebaiknya kau pergi"
"Kau mengusirku? Aku ini kekasih mu Seoham"
"Aku sedang lelah, jangan menambah bebanku. Kita akan bicara nanti, aku akan mengabarimu"
Tak menunggu jawaban Arin. Seoham langsung membawa Jaechan masuk ke dalam rumah. Keadaan Jaechan sudah lebih baik dari kemarin, tapi Jaechan masih lemas. Seharusnya hari ini Jaechan masih di rawat, tapi Jaechan selalu meminta agar rawat jalan. Akhirnya Seoham mengalah, karena tidak ingin mendengar Jaechan memohon terus menerus.
"Kau sudah kuat naik tangga?"
Jaechan tidak menjawab. Ingin menjawab iya tapi kakinya lemas, berjalan saja dibopong oleh Seoham. Jika Jaechan menjawab tidak, Jaechan takut akan merepotkan Seoham.
"Lama sekali"
Tanpa aba aba Seoham langsung menggendong Jaechan ala bridal style. Jaechan tidak bisa apa apa, Jaechan hanya bisa terkejut. Matanya membulat dan pipinya memerah.
Walau Seoham terlihat biasa saja. Percayalah, sekarang Seoham bisa merasakan bahwa telinga nya panas. Sesampainya di kamar, Seoham langsung meletakkan Jaechan diatas kasur.
"Aku ke bawah dulu, untuk mengambil baju mu"
Jaechan hanya menganggukkan kepalanya. Tak butuh waktu lama, Seoham kembali dengan baju Jaechan.
"Maaf, Hyung. Aku jadi merepotkanmu"
Seoham tidak menjawab, memilih untuk membuka pintu balkon agar ada sirkulasi udara. Entah efek obat atau apa, Jaechan merasa mengantuk. Dan secara tidak sadar Jaechan membaringkan tubuhnya dan menyamankan posisinya.
Seoham yang keluar dari kamar mandi, melihat bahwa Jaechan sudah tertidur. Seoham berjalan mendekati Jaechan. Memandangi Jaechan yang tertidur pulas, nafas yang tenang. Tanpa sadar, tangan Seoham mengelus surai hitam legam milik Jaechan.
"Maaf, aegi"
Keesokkan hari nya. Orang tua Seoham sudah pulang, Jaechan sudah sehat sepenuhnya. Hari pernikahan Seoham dan Jaechan tinggal seminggu lagi.
"Seoham, kau tau butik Ten? Pergilah kesana, Bunda sudah membuat janji untuk fitting baju pernikahanmu"
"Sekarang?"
"Iya, jangan lupa ajak Jaechan"
Seoham langsung pergi menuju taman belakang rumahnya. Dan menemukan Jaechan sedang menyiram tanaman.
"Jaechan"
"Oh? Hyung, ada apa?"
"Bunda menyuruh untuk pergi ke butik Ten"
"fitting baju pernikahan?"
Seoham mengangguk tanda setuju.
"Baiklah"
Seoham hanya memperhatikan Jaechan yang mendekat padanya.
"Ayo Hyung"
Seoham dan Jaechan pun pergi ke butik Ten. Hanya berdua. Karena Ayah dan Bunda Seoham sudah memilih busana yang akan digunakan saat pernikahan mereka berdua, dan satu alasan lagi. Agar Seoham dan Jaechan lebih mengekspresikan style mereka untuk pasangan mereka.
Sesampainya di butik Ten. Seoham dan Jaechan langsung masuk dan para pelayan langsung tau jika mereka ingin fitting baju pernikahan.
"Oh hai Seoham. Lama tak berjumpa, Jaechanie kau tambah manis saja. Ayo akan ku tunjukkan baju yang aku rekomendasikan"
"Ada 5 pasang kalian bisa memakainya satu satu, dan memilih mana yang akan kalian pakai saat janji suci nanti"
Setelah mencoba 5 pasang baju Seoham dan Jaechan sudah memilih. Seoham banyak bicara sedangkan Jaechan hanya mengatakan "Hyung terlihat tegas" atau "Hyung terlihat tampan" dan semacamnya.
Seoham malah sangat sangat banyak bicara. "Terlalu ketat, bentuk tubuhmu kelihatan" "Terlalu terbuka di bagian dada" "Bahu mu kelihatan, ganti" dan lain lain.
Akhirnya mereka memutuskan untuk memilih setelan standar berwarna abu - abu.
Setelah selesai fitting baju, Seoham membawa Jaechan pergi ke rumah makan, agar suasana tidak terlalu canggung.
CHITTAPHON LEECHAIYAPORNKUL (TEN LEE)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐎𝐑𝐑𝐘, 𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆 - Seoham & Jaechan ✓
Fiksi Penggemar"Kenapa kamu selalu mengatakan maaf kepadaku?" "Karena aku selalu merasa bersalah kepadamu" rank : 1st #suamchan 240623 @itsintcra 220123-240323