[1] Divorce and Relocation

2.7K 286 36
                                    

WARNING: Out of Character, Typo, Uncomfortable content, Bullying, Vioelence at school, Harsh words, Attemped abuse, Harrashment, Mental problems, Trauma, Family problems.

NOTE: Fanfic ini saya buat berdasarkan kisah nyata yang merujuk pada masalah dan konflik yang dialami. Fanfic ini memuat hal yang tidak nyaman seperti percobaan pelecehan atau pembullyan. Walaupun berdasarkan kisah nyata, ini hanyalah fanfic yang tidak ada sangkut pautnya dengan alur Canon. Jika tidak nyaman dengan isi cerita, silahkan skip dan ke luar dari fanfic ini.

———————————————————

𝐇𝐄𝐋𝐋𝐎 𝐋𝐀𝐃𝐈𝐄𝐒, 𝐖𝐄𝐋𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐓𝐎

𝐇𝐄𝐋𝐋𝐎 𝐋𝐀𝐃𝐈𝐄𝐒, 𝐖𝐄𝐋𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐓𝐎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aku tak tahu perasaan apa yang merasuki hatiku saat ini. Ayah dan ibuku baru saja bercerai. Namun tak ada sedikit pun rasa sedih yang muncul di dalam hati. Sebagian anak akan merasa sedih jika orang tuanya berpisah, tapi ada pula anak yang merasa lega karena perpisahan tersebut. Banyak anak yang menjadi korban pertengkaran kedua orang tua mereka sehingga yang mereka harapkan adalah perceraian. Dan aku termasuk ke dalamnya, merasa puas dan lega setelah perpisahan kedua orang tuaku.

Ayahku sangat jarang menemui aku dan ibuku, tapi aku sama sekali tak merasa rindu atau kekurangan kasih sayang karena sudah terbiasa tanpa sosok ayah. Sejak kecil, aku memang lebih dekat dengan ibuku. Yang kurasakan hanyalah memiliki sosok ibu yang juga berperan sebagai ayah di hidupku.

Ayahku hanya menimbulkan ketidaknyamanan dan aku tak suka akan kehadirannya. Pemarah, ringan tangan, berkata kasar, dan mengekang, seakan tak cukup untuk menyimpulkan.

Tidak ada satu pun di antara keluargaku yang menyukainya. Bukan tanpa sebab, itu karena dia merupakan pembohong besar. Menipu ibuku dengan berkata bahwa sudah bercerai dengan istri lamanya, tapi ternyata tidak begitu. Nyatanya ibuku merupakan istri kedua dan dia hanya menjadikan ibuku sebagai sumber uang. Dia bahkan meminta uang kepada ibuku untuk membiayai keluarganya dengan istri pertamanya, dan juga tidak pernah memberi nafkah untukku dan ibuku.

Dulu tidak ada keberanian yang dimiliki ibuku karena ayahku mengancam akan membunuh seluruh keluargaku dan menjualku sebagai pengemis. Akibatnya, aku yang tak tahu apa pun ikut terkena imbasnya. Kehadiranku tidak disukai oleh keluarga dari ibuku. Mereka membenciku karena aku adalah anak dari pria yang mereka benci.

Aku selalu bertanya-tanya, kenapa ada orang yang seperti itu? Bahkan dia adalah ayah kandungku sendiri. Jika bisa memilih, aku tak sudi terlahir dari benihnya. Terkadang hal tersebut membuatku membenci wajahku sendiri karena mirip dengannya sehingga membuatku selalu berusaha agar terlihat lebih mirip dengan ibuku.

Menunduk memandang uang di genggaman, aku kemudian mendengus geli. Selama tujuh belas tahun hidup, baru kali ini ayahku memberi uang dalam jumlah yang lumayan. Setengah juta bagiku cukup lumayan apalagi ini pertama kalinya.

𝗛𝗘𝗔𝗟𝗘𝗥 || 𝐍𝐚𝐠𝐢 𝐒𝐞𝐢𝐬𝐡𝐢𝐫𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang