Chapter 6

16 5 0
                                    


Happy reading 🤗

Setelah membeli cincin Alizza dan aldraix kini telah sampai di resto bernama "Dreamy Resto"

"Ayo masuk"

"Okee"

"Pak Al, mari saya antar"

"Hmm"

Kini Alizza berada di lantai atas lebih tepatnya di rooftop resto, di sana hanya ada dua bangku dan 1 meja dan di sekitarnya ada lilin dan berbagai hiasan lainnya

"Silakan duduk"ucap Aldraix sambil menarik kursi untuk Alizza

"Thanks"

"You're welcome"

"Om mau ngomong apa?"tanya to the point Alizza

"Kita makan dulu aja"

"Baiklah"

* * * * *

Setelah makan makanan berat kini Alizza telah menikmati es krim sebagai makanan penutup.

"Saya mau ngomong"

"Emm apa?"

"Saya mau ngomong tapi tolong jangan dipotong dulu ya"

"Baiklah"

"Kamu pasti masih bingung antara nerima saya atau nolak saya, apalagi saya punya Alex, meski lusa kita tunangan tapi saya yakin kamu masih ragukan"

"Emm"

"Maka dari itu di sini saya jelaskan siapa itu Alex dan tolong jangan kamu potong ya"

Aldraix menghirup udara dan ia hembuskan

"Alex putra Syahreza, iya cucu pertama dari keluarga Syahreza, iya lahir dari rahim wanita yang saya sayangi"

"Om duda?"

"Dengerin dulu"

"Mm"

"Ia anak dari Alexxa Putri Syahreza dan suaminya Rafael Giovano Alexander, ia tumbuh tanpa kasih sayang kedua orang tua kandungnya"

"Kok?"

"Dengerin dulu"

"Iyaa"

"Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan setelah mendengar istrinya meninggal, bang Rafael langsung otw ke rumah sakit, karena waktu Kak Lexxa di rumah sakit ia sedang berada di luar kota karena urusan penting yang enggak bisa ditinggalkan, mungkin bang Rafael mau nyusul Kak Lexxa jadi di tengah jalan bang Rafael kecelakaan dan dinyatakan meninggal di tempat."

"Jadi Alex kehilangan kedua orang tuanya setelah ia dilahirkan?"tanya Alizza

"Iya"

"Tapi saya, selalu berusaha untuk memberi apa yang dia mau termasuk mommy"

"Jadi Om nikahin gue cuman karena Alex?"

"Bukan bukan, saya nikahin kamu juga bukan karena hal itu saja"

"Terus?"

"Setelah nikah kamu pasti tahu"

"Apa Om mau jadiin gue pembantu?"

"Kata siapa?"

"Nggak ada sih tapi mungkin saja"

"Enggak bukan karena itu tapi karena kamu orang yang saya cari selama 10 tahun terakhir ini"

"Maksud Om?"

"Kamu akan tahu nanti!"

"Oh baiklah"

"Jadi kamu jangan mikir yang aneh-aneh"

"Iya"

"Padahal mah gue mikirnya dia ngehamilin cewek"ucap Alizza dalam hati

"Kan saya udah bilang jangan mikir yang aneh-aneh"

" enggak orang gue nggak mikir yang aneh-aneh"

"Dih Om ini cenayang kali ya"

"Saya bukan cenayang"jawab Aldraix seakan tahu kalau Alizza mengatakan hal itu dari raut wajah Alizza

* * * * *

Kini Alizza dan altrik sedang di dalam mobil untuk pulang tapi tiba-tiba

*Jedeer*suara petir menyambar

" Aaaaa mama!!"teriak Alizza karena takut akan petir

Aldraix yang mendengar teriakan Alizza pun menemukan mobilnya. Memang setelah makan tadi hujan, dan itu pun tidak sederas ini, dan Aldraix memutuskan untuk segera pulang agar tidak semakin, tetapi di tengah jalan hujan semakin deras dan petir menggelebar

"Hei tenanglah ada saya di sini"

"Mama"gumam Alizza

"Hei tenanglah"

Aldraix membuka seat belt dan mendekatkan badannya ke arah Alizza

"Hei"

Grep

"Hiks mamaa"

"Ssst, tenang kamu di sini sama saya"

"Hiks"

"Jangan takut"

"Hiks Hiks mama"

"Sssst"

Beberapa menit kemudian.

Terdengar suara dengkuran halus dari mulut Alizza, Alizza tidur dalam pelukan Aldraix ia merasa tenang di dalam pelukan itu, sampai ia tertidur.

Aldraix yang mendengar dengkuran halus itu ia biarkan beberapa menit dan di saat Alizza sudah nyenyak baru Aldraix dengan hati-hati melepaskan pelukannya dan memposisikan Alizza dengan baik agar ia bisa melanjutkan perjalanan

To be continued



Thank you for reading
don't forget vote and comment,
and wait next chapter

Happy reading 🤗

I'M Yours but it's a secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang