Chapter 4

25 5 0
                                    

Happy reading 🤗

Setelah mereka memakan makanan yang mereka pesan kini dua keluarga itu akan membahas sesuatu yang penting, mungkin?

"Jadi gimana?"tanya Mama Hellen karena dari tadi iya ingin membahas hal itu

"Em gini, Alizza, kami di sini berkumpul untuk membahas tentang masa depanmu"ucap Bunda Kiran

"Masa depan?

"Iya, kami ingin meminta persetujuan dari kamu untuk dijodohkan dengan anak kami"ucap bunda kiran

"Hah gimana maksudnya"

"Iya Al, rencana kita mau menjodohkan kamu dengan aldraix karena wasiat dari kakek kamu"

"Ke- kenapa harus Alizza kan ada bang reksa"

"Dulunya emang bang reksa yang mau dijodohin, tapi karena anak pertama dari keluarga Syahreza, sudah punya pacar saat kami ingin memberitahukan itu tapi ternyata ia lebih memilih pacarnya ketimbang abangmu"ucap Mama Hellen sambil melirik ke anak sulungnya

dan mengingat kejadian 5 tahun lalu saat perjodohan areksa dan anak sulung keluarga Syahreza yaitu Alexxa Putri Syahreza, tetapi niat baik itu ditolak mentah-mentah oleh sang mempelai wanita

Flash back

"Ma aku udah punya pacar aku nggak mau dijodohin gini apalagi sama dia"ucap Alexxa

"Baiklah baiklah"

Flash back off

"Tapi kenapa harus sekarang?, aku masih mau sekolah"

"Kami dari pihak laki-laki masih mengizinkan kamu bersekolah seperti biasanya"ucap ayah aldraix atau biasa dipanggil ayah marcell

"Tap-tapi aku cuma gadis yang malas, nggak bisa masak,nggak bisa cuci baju sendiri, nggak bisa beres-beres rumah"

"Di sini kita lagi membahas perjodohan, bukan lagi nyari pembantu"

"Iya-iya sih, tap tapikan"

"Kenapa kamu nggak mau nikah sama saya?"tanya aldraix karena terlalu gemas dengan jawaban dari calon istrinya

"Bukannya gitu"

"Terus?"

"Umur kita beda jauh loh Om"

"Bukannya dulu lo mau nyari sugar daddy?"tanya sama Abang dengan nada mengejek

"Bener Al?"tanya sama mama

"Gak-enggak enggak bener itu"

"Iya mah waktu itu Alizza males ngerjain tugas jadi dia doa gini "YA TUHAN GUE MAU SUGAR DADDY BIAR CUMA DUDUK DI RUMAH BISA DAPAT UANG" gitu mah"adu areksa kepada sang mama

"Alizza"

"Enggak kok mah bang reksa cuman bercanda iya kan bang"

"Waktu itu gue video mau lihat?"tanya areksa sambil mengeluarkan hp-nya dari saku celananya

"BANG REKSAAAAAAA"

"Udah udah"

"Jadi gimana Alizza kamu mau?"

"Emm"

"Kami enggak memaksa kamu, tapi ini wasiat dari bapak saya dan kakek kamu"

"Atau kamu mau waktu?"

Alizza menatap kedua orang tuanya, seakan meminta jawaban dari mereka, karena ia tidak tahu harus menjawab apa

"Alizza........ Hiks Al hiks enggak tahu hiks"ucap Alizza dan berlari ke pelukan ibunya

"Hei kok nangis?, Kamu tinggal jawab mau apa enggak kalau emang mau biar kita yang urus kalau enggak mau kita batalkan saja"

"Hiks Al hiks Alizza Hiks enggak tahu hiks hiks"jawab Aliza karena ia tidak tahu ia harus setuju apa tidak

"Kita beri waktu aja ya"

Alizza pun mengangguk

"Mau beli ice cream?"tawar aldraix

"Hmm, hiks mau"

"Ya udah ayo"

"Kemana?"

"Katanya mau beli ice cream?"

"Iya"

"Hmm"

Aliza dan aldraix pun keluar dari ruang VVIP, mereka berjalan ke arah taman yang sangat dekat dengan Resto itu

* * * * * *

Alizza hanya diam sambil memakan ice creamnya, iya sedang memikirkan jawaban nya, bahkan jika aldriksanya hanya dijawab golongan atau anggukan saja

"Huft oke kamu dari tadi diam Tidak seperti biasanya, maka saya minta maaf karena hal tadi yang bikin kamu kayak gini, jika memang kamu enggak mau, kamu bisa nolak, jangan sampai karena memikirkan hal ini kamu jadi kepikiran dan kesehatan kamu menurun, dan saya sekali lagi meminta maaf"

Ucap aldraix putus asa dengan sikap Alizza

"Bukan gitu Om, Alizza hanya bingung"lirik Alizza yang masih bisa didengar oleh Aldraix

"Baiklah, sebaiknya kita kembali, mungkin mereka sudah menunggu"

Alizza hanya diam sambil mengikuti Aldraix dari belakang, saat Aldraix berhenti otomatis Ali,za juga berhenti

"Kamu bukan bodyguard jadi jangan jalan di belakang saya"

Setelah itu Aldraix menggandeng tangan Aliza dan menuju ruangan VVIP tadi

* * * * * *

Setelah sampai mereka duduk ke tempat masing-masing

"Gimana sayang?"tanya bunda Kiran kepada Alizza

Merasa namanya dipanggil Aliza mendongak menatap Bunda Kiran dan kembali menunduk

"Alizza, Alizza huft ma- mau"

"Syukurlah, dan terima kasih"

Tiba-tiba

*Brak*

"Daddy"

To be continued

Thank you for reading
don't forget vote and comment,
and wait next chapter

Happy reading 🤗

I'M Yours but it's a secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang