46.

185 32 2
                                    















namjoon sudah merasakan kram di perutnya sejak beberapa hari yang lalu, tetapi namjoon mencoba mengabaikan rasa sakitnya sebisanya dengan cara mengalihkannya dengan hal - hal lain tentunya.

hingga tepat jam delapan pagi namjoon tak bisa menahannya lagi hingga ia menjerit cukup kencang membuat jungkook yang sedang menggosok gigi di kamar mandi buru - buru menghampirinya.

didekat pintu mengarah ke dapur namjoon sedang berpegangan pada pintu dengan satu tangan berada diperutnya.  "gue pikir kalau bayinya mau keluar sekarang"

tanpa di minta pun jungkook terlihat buru - buru mengambil kunci mobil yang berada di kamarnya tak lupa membawa dompetnya. karena tak memungkin kan namjoon untuk berjalan akhirnya jungkook mengendongnya, jungkook juga merasakan sesuatu yang basah di paha namjoon yang jungkook yakini jika itu adalah cairan ketubannya.

selama di perjalanan namjoon berusaha mengatur nafasnya, tangannya tak henti mencengkeram lengan jungkook untuk mengalihkan rasa sakitnya.

jungkook sebenarnya saat ini sedang panik, tapi berusaha ia tutupi agar namjoon tidak merasa stres.

sampai di rumah sakit namjoon langsung di rujuk ke ruang persalinan, jantung namjoon berdetak sangat cepat. "tetap tenang dan rileks " ucap dokter yang kini menangani namjoon.

namjoon mulai merasakan kontraksi di rahimnya dan terasa begitu tidak nyaman membuatnya ingin menangis saat ini juga. belum apa - apa namjoon sudah merasa lemas.

jungkook tak henti - henti memberikan semangat pada namjoon, sesekali ia mencium keningnya atau mengelus perut namjoon.

saat pembukaan ke enam namjoon di berikan bius epidural untuk mengurangi rasa sakitnya. matanya terlihat terpejam namun mulutnya terdengar merintih menahan sakit.

tangan jungkook bahkan digigit namjoon hingga meninggalkan bekas, suster yang ikut dalam persalinan namjoon terlihat bersimpati dengan apa yang dialami jungkook saat ini.

setelah berjuang hampir dua jam lamanya menahan sakit sampai bayi dalam rahimnya tak kunjung memperlihatkan kemajuan sampai namjoon hampir menyerah dan jungkook bahkan terlihat sedikit panik. namun dokter menyuruh untuk sabar hingga namjoon merasakan sesuatu yang ingin keluar dari rahimnya .

"jungkook ini sakit sekali.. "

dokter menyuruh namjoon untuk mengejan, setiap kali namjoon mengejan rasanya begitu menyakitkan.

"sedikit lagi sayang, ayo.. lo pasti bisa"

"satu .. dua.."

"satu.. dua.."

suara tangis bayinya membuat namjoon merasa lega, matanya terpejam karena persalinan yang dijalaninya beberapa waktu yang lalu .

"tuan mari saya obati " jungkook bahkan tidak sadar jika kedua tangannya kini berdarah. tapi. jungkook tak mau meninggalkan sisi namjoon.

jadi terpaksa suster yang berada disana mengobati jungkook disana.

"perempuan atau laki - laki ?" tanya namjoon yang dengan suar lemas.

"laki - laki, wajahnya mirip seperti papanya. ." ucap suster yang kini membawa bayinya di tangannya.

namjoon terlihat memaksakan sebuah senyum di bibirnya, berbeda dengan jungkook yang terlihat begitu bahagia sast ini.

"akan om beri nama siapa ?"

"gue belum menyiapkan nama untuknya "

dari awal usg dokter selalu mengatakan jika bayi dalam gendongannya adalah laki - laki. hingga jungkook tak pernah menyiapkan nama lain untuknya .

unholy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang