03|Bandung

50 9 0
                                    

Wajib vote sebelum baca kalo gak mau kena sleding.
Comment nya jangan ketinggalan ya bestie!!🙃

🍬Selamat membaca🍬
.
.
.

Tepat di hari-H keberangkatan mereka keluarga Grahana itu sudah mulai bersiap untuk berangkat menuju rumah mereka dibandung. Dengan menggunakan mobil untuk perjalanan jauh itu membutuhkan waktu 2 jam 45 menit untuk sampai ke tujuan.

Sementara menunggu perjalanan yang membosankan itu Vio pun memilih memejamkan matanya menuju alam mimpi. Sedangkan Raffano memilih mendengarkan musik lewat headphone miliknya sambil bermain game.

***

Mobil putih yang dinaiki Vio, Raffano dan papa Dirga. Berhenti tepat di sebuah rumah yang tak kalah mewah dari rumah mereka yang di jakarta. Kini ketiganya telah sampai di bandung.

Anggap aja ilustrasi rumahnya ygy.

Anggap aja ilustrasi rumahnya ygy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vio.. oy bangun oy dah nyampe ini" Raffano menepuk pipi Vio yang masih molor dengan mulut yang menganga terlihat air liur meluncur dari sudut mulutnya.

"Ckckck.. cewek kok gak ada feminimnya dikit pun. Keseringan main ama jantan begini nih joroknya naudzubillah" batin Raffano

"ISHH..JOROK BANGET LO VIO. ENCESMU NOH KEK AIR TERJUN" seketika Raffano menoyor kepala Vio hingga kejedot kaca pintu mobil karna air liur Vio menetes mengenai tangan nya.

Namun Vio masih anteng tidur tak terganggu.

Deg.

Ni bocah gak meninggoy kan gara-gara kebanyakan tidur gumam Raffano sambil menempelkan jarinya di bawah hidung Vio.

"Fyuh...masih idup" Raffano bernapas lega. " Pa ini si Vio molornya kebangetan apa diseret aja ya pa kek orang mati gini".

Dirga melarang niat Raffano itu menyeret Vio. Menyuruhnya untuk bangunkan aja si Vionya.

Gimana cara baguninya orangnya aja kayak mayat gini tidurnya. Seketika muncul lampu menyala di atas kepala Raffano. Cowok itu menyeringai dengan senyum devilnya. Raffano mengeluarkan kaos kakinya yang kotor sudah berbulan-bulan tak dicuci sampai-sampai kaos kaki itu berubah warna abu-abu saking kotornya yang semulanya berwarna putih.

Terlihat saking kotor dan baunya Raffano aja mangapit hidungnya dengan jarinya.

"Hahaha rasain nikmatnya aroma kaos kaki sengaja gak gue cuci, baunya nusuk idung mam ni" Raffano terkikik menahan tawanya.

Raffano mendekatkan kaos kakinya di hidung Vio. Tak lama Vio terbangun sambil batuk batuk.

"Anjimm..bau banget bangsat" Vio memegang hidungnya perih mati rasa, sampai-sampai tenggorokannya terasa kelat.

Kembaran PrikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang