△1△

429 34 4
                                    

Aku menatap ngeri pada kemeja putih penuh bercak darah memenuhi hampir seluruh permukaannya.

Sekarang kali ketiga dalam minggu ini aku menemukan hal mengerikan yang sama selalu terjadi pada pakaian kerja milik Erick.

"Hmm? Oh, kau belum membuang kemeja itu?" tanya Erick, baru saja masuk ke ruang laundry di rumah miliknya.

Umm..

Haruskah aku bilang ini sebuah rumah?

Pasalnya tempat ini lebih mirip istana yang bahkan lebih megah dari hotel mewah para konglomerat kalau digabung!

"Bagaimana bisa aku membuangnya sembarangan?!"

"Eh? Apa susahnya? Tinggal dibuang ketempat sampah, beres."

Aku menampar kepala Erick dengan sekuat tenaga. Membuatnya seketika mengaduh sakit.

Apanya yang pemimpin organisasi hitam paling ditakuti?!

Di mataku dia hanya pria berumur hampir tiga puluh tahun yang terlalu kekanak-kanakan, brengsek, dan menganggap enteng semua hal!

Helaan napas jengah aku keluarkan untuk kesekian kalinya karena menghadapi tingkah meresahkan Erick, kemudian lempar kemeja di tangan, tepat mengenai wajahnya.

Kenapa pula harus aku yang pusing?!

Bisa kudengar Erick mulai menggerutu ketika aku beralih mengangkat keranjang cucian dan segera ke belakang untuk menjemur pakaian-pakaian yang sudah dicuci.

Dan sesampai di belakang rumah, aku segera melakukan apa yang harus dilakukan—menjemur cucian setengah basah.

Angin bertiup sepoi-sepoi, terasa sangat nyaman dan segar. Untuk sesaat aku mendongak menatap langit biru yang cerah. Mulai memejamkan mata dan menikmati angin yang masih setia berdesir pelan.

Setelah puas menikmati udara segar aku menghela napas, kembali pada kegiatan menjemurku yang tadi sempat tertunda sejenak.

Tidak terasa sekarang sudah satu bulan berlalu semenjak aku tinggal di rumah Erick—atau seperti pendapatku tadi, tempat ini lebih pantas dinamai 'istananya Sir Erickson Roosevelt'.

Dan sekarang keadaannya jadi tidak terlalu bagus karena aku mulai terbiasa berada di sini.

Parahnya lagi, aku juga mulai memaklumi 'kejanggalan' yang sering kualami hampir setiap hari!

Seperti dua kali dalam seminggu—angka minimal, Erick selalu pulang memakai kemeja dipenuhi noda darah dan mendapat luka baru di tubuhnya!

Atau menemukan revolver yang diletakan begitu saja di atas meja makan?!!

Terkadang, aku juga melihat Erick tengah merakit senjata api dengan santai di ruang tengah mansion!

"Kalau luang, aku sering membersihkan dan merakit ulang bayi-bayi kecilku. Yang ini namanya Madrina, jenis Mg-42 caliber. Cukup keren, kan?" Begitu kata Erick saat aku mendadak kaku ketika menyaksikan apa yang tengah dilakukannya.

Jadi apa semua itu masih bisa di bilang normal?

TIDAK!!!

Lalu seminggu kemarin...

Minggu kemarin aku mengangkat telpon dari salah satu bawahan Erick dan itu telpon yang sangat tidak biasa!

Jika aku hanya masyarakat umum yang tidak tahu apa profesi Erick sebenarnya, aku pasti akan melaporkan kejadian hari itu ke polisi!

Saat mengangkat telpon dan menempelkannya pada telinga, aku langsung mendengar suara baku tembak yang sangat berisik dari sebrang sambungan!

"Halo Sir!!"

FIANCÉ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang