02. AMNESIA

182 20 1
                                    

Sudah Follow dan Vote belum?
Follow dan Vote dulu yo, hehe!

بسم الله الرحمن الرحيم..

[ Tuesday, 29 Maret 2022 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Tuesday, 29 Maret 2022 ]

Seorang kini sedang mencuci tangannya di sungai. Ya, dialah Gus Ridho. Saat mencuci tangannya, pandangannya tak sengaja menangkap sosok manusia yang tergeletak di pinggir sungai itu. Mata nya menyipit untuk mempertajam penglihatannya. Tak mau buang-buang waktu, ia lalu dengan cepat menghampirinya.

Sesampainya di sana.

"Astaghfirullah..!" Kaget nya.

Gus Ridho dengan cepat menghampirinya.

Ia pun berjongkok lalu menekan-nekan dada pemuda yang tergeletak itu dengan kedua telapak tangannya. Dan air pun keluar dari mulut pemuda itu ketika dada nya di tekan, namun tak membuatnya tersadar.

Gus Ridho lalu mengecek denyut nadi pemuda itu.

"Denyut nadi nya sangat lemah. Jika tidak di selamatkan dengan segera, aku khawatir dia tidak akan selamat" gumam nya.

Tak berpikir panjang lagi, Gus Ridho langsung membopongnya untuk ia bawa ke rumah sakit terdekat. Tak lupa, ia mengabari Ustadz Hari terlebih dahulu. Ustadz Hari ingin ikut, namun Gus Ridho melarangnya, Gus Ridho menyuruh agar mendampingi para santri saja.

🍁🍁🍁

Tim SAR kini sedang dalam pencarian seorang Ali.

Sudah hampir 2 jam Tim SAR terus mencari keberadaannya, namun tetap saja tidak ketemu.

Tentu membuat Ananda dan Shafira khawatir.

"Bagaimana, Pak? Apa putra saya sudah di temukan?" Tanya Ananda khawatir, tentu.

"Kami menduga bahwa putra Bapak terjatuh ke jurang. Karena beberapa batu di pinggir jurang ada yang runtuh, juga ada jejak kaki yang beralaskan sepatu di pinggir jurang itu" ujar salah satu dari Tim SAR.

"Ja-jadi... A-Ali jatuh ke j-jurang, Pak?" Tanya Shafira.

"Ya, kami menduga seperti itu" jawab nya.

"Lantas, apa Tim SAR menemukan putra saya?" Tanya Ananda.

Ia menggeleng "Nihil, Pak. Di antara kami semua tidak ada yang menemukan putra Bapak. Tapi, Pak. Apa ini milik putra Bapak?" Tanya nya sambil menyodorkan sebuah topi hitam yang agak kotor juga basah.

Ananda mengambilnya "Ya, betul.. ini milik putra saya" jawab Ananda yakin.

"Jika begitu, kemungkinan besar putra Bapak terbawa arus sungai, karna saat ini arus sungai itu sangatlah deras" jawab nya lagi.

"Ali..." Lirih Shafira menahan tangis.

"Pak, bisa coba cari sekali lagi? Ku mohon ,Pak.."

"Dia adalah Adik saya satu-satunya.. jadi, tolong temukan dia, Pak..." Lanjut Shafira memohon.

WHO REALLY ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang