05. MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN 1443 H

154 21 17
                                    

Sudah Follow dan Vote belum?
Follow dan Vote dulu yo, hehe!

بسم الله الرحمن الرحيم..

[ Friday, 01 April 2022 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Friday, 01 April 2022 ]

Azzam berjalan dengan kedua teman barunya itu dengan tatapan kosong. Ia memikirkan mimpi nya semalam. Mimpi itu terlihat begitu nyata, tapi anehnya.. ia menyebut dirinya dengan nama.. Ali?

"Siapa sebenarnya saya?"

"Dan.. siapa wanita yang ada di mimpi saya itu? Kenapa saya memanggilnya... Bunda?"

"Apa maksud dari mimpi itu? Keluarga asli? Keluarga baru?" Azzam tak sadar telah menghentikan langkahnya, tentu saja membuat Adam dan Agam juga berhenti. Mereka melihat teman barunya itu sedang melamun.

Wuss..!!

Sekelebat bayangan kabur kembali melintas di kepalanya. Ia meremas rambut nya dengan erat.

"Aarrgghhhh!!!!" Teriak nya, sangat kencang.

Tentu membuat Adam dan Agam cemas. Apa yang terjadi dengan teman barunya itu? Dan.. apa yang harus mereka lakukan?

"Astaghfirullah, Gus! Gus kenapa?" Panik Agam.

Azzam kini terduduk dengan bertumpu kedua lututnya. Masih dengan meremas rambutnya erat.

"Arghh! Sss-sa..ss-sakitt se..kali! Aghh!"

"Bunaa.. huwaa Ali ingin ikut Bunaa hiks.." teriak Ali kecil yang berusia 6 tahun. Mereka kini tengah berada di pemakaman. Mengantarkan dan memakamkan sang Bunda ke rumah yang abadi.

Ayah yang tak tahan lalu menggendong Ali lalu pergi dari area makam itu. Tak peduli anak nya yang memberontak.

"Buna, Ayah.. huaa Bunaa Bunaa..! Hiks.."

"Bunda kamu sedang istirahat, nak.. jangan mengganggunya.." ujar sang Ayah menenangkan. Walau, ia begitu rapuh karna kehilangan cinta sejatinya untuk selama-lamanya.

"Arghh, Ya Allah! Ss-sakitt!!" Keluh Azzam masih dengan posisi yang sama.

Tak lama, Gus Ridho datang bersama dengan Adam, sedangkan Agam menemani Azzam.

"Astaghfirullah! Apa yang sebenarnya terjadi?" Panik Gus Ridho.

"Ka-kami tidak tau, Gus. Tadi tiba-tiba saja Gus Azzam berhenti dan melamun, sejenak Gus Azzam lalu berteriak sambil memegang kepalanya" jelas Agam.

"Astaghfirullah, Azzam.. kamu jangan mengingat apa pun dulu, Dek.. gini kan jadinya!"

"Astaghfirullah! Ya Allah! Huh huh..!" Kini Azzam terduduk lemas di atas tanah. Tenaga nya telah terkuras habis karna menghadapi rasa sakit yang luar biasa itu. Tak lama, Azzam pingsan tak sadarkan diri.

WHO REALLY ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang