09. KEJADIAN DI HUTAN

186 18 19
                                    

Sudah Follow dan Vote belum?
Follow dan Vote dulu yo, hehe!

بسم الله الرحمن الرحيم..

[ Sunday, 03 April 2022 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Sunday, 03 April 2022 ]

Seorang gadis baru saja keluar dari kediamannya. Saat melangkah keluar, ia sangat-sangat terkejut kala melihat ada seorang pemuda di depan rumah sampingnya.

Ia sangat begitu jelas melihat wajahnya. Wajah yang tak asing baginya. Wajah yang sangat-sangat ia rindukan.

Mulutnya ternganga. Air matanya turun tanpa diminta. Untuk bicara saja, itu sangat sulit.

"A-- i-itu... Itu.. A---"

Shafira, ia berlari ke arah Azzam yang tengah melihat-lihat sekitarnya.

Hap!

Azzam sangat terkejut kala ada seorang gadis yang memeluknya. Ia sama sekali tak membalas pelukan itu. Wajahnya terlihat begitu bingung, siapa gadis ini?

Kenapa hatinya sangat mendorongnya untuk membalas pelukan itu?

Dan, kenapa ia sangat nyaman di dalam dekapannya? Kenapa ia sangat ingin terus berada di posisi ini? Apa yang terjadi padanya? Siapapun itu.. tolong beri tau Azzam. Allah.. kasih tau dia..

"A-Ali.. hiks. K-Kakak sangat merindukanmu. Kakak kira kamu udah... Hiks.. te-ternyata k-kamu.. kamu masih hidup"

"K-kenapa kamu gak pulang? Kakak sama Ayah begitu merindukanmu"

Wajah Azzam bertambah bingung. Ia memaksakan senyumnya lalu melepaskan pelukannya.

"M-ma___af.. Mbak nya siapa, ya?" Tanya Azzam melihat Shafira.

Shafira yang mendengar kalimat itu pun kaget. Bagaimana bisa Ali tak mengingatnya? Ali adalah Adiknya! Dan ia adalah Kakaknya!

"A-Ali.. kamu Ali, kan? Ini Kakak, Li.. Kak Fira.." ucap Shafira.

Azzam mengerutkan alisnya seraya memegang kepalanya. Lintasan memori hitam putih kembali berputar-putar di kepalanya.

"Akhh! Ti-tidak.. saya.. saya tidak kenal kamu. Dan, siapa Ali itu? Saya bukan Ali. Nama saya Azzam." Ujar Azzam meringis menahan sakit di kepalanya. Aneh sekali, biasanya ia tak pernah bisa menahan sakit kepalanya. Tetapi kali ini, ia bisa menahannya dan sudah aga mereda.

Hilang sudah harapan Shafira. Hatinya sakit menerima setiap ucapan yang diucapkan oleh seseorang yang ia kenal dengan Ali, Adiknya.

"T-tapi.. ah! B-baiklah. Sepertinya saya salah orang. Soalnya Kakak juga punya Adik laki-laki seumuran kamu. Wajahnya juga mirip banget sama kamu. Tapi dia terjatuh ke jurang dan.. hilang"

Seketika Azzam meraba wajahnya dengan wajah yang bingung, "Dia punya Adik? Seumuran dengan saya? Wajahnya mirip saya? Apa ini semua!?"

Seketika Shafira tertawa kala melihat mimik wajah Azzam yang menurutnya sangat menggemaskan.

WHO REALLY ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang